GAMBARAN UMUM LEMBAGA HUMAN HEALTH ORGANIZATION H2O

57 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. GAMBARAN UMUM LEMBAGA HUMAN HEALTH ORGANIZATION H2O

Dalam rangka pencegahan HIVAIDS di Kota Medan maka diperlukan partisipasi seluruh komponen masyarakat untuk menyelesaikannya. Partisipasi masyarakat baik secara perseorangan, kelompok, organisasi sosial termasuk lembaga pelayanan sosial seperti yayasan dapat disalurkan dalam rangka menangani persoalan tersebut yang dilakukan secara terencana, terstruktur, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Dengan usaha pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam mengatasi masalah HIVAIDS, Human Health Organization H2O pun lahir. H2O dibentuk pada bulan Maret 2008 oleh seluruh staf dan pengurus P3MN Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Nelayan. Awalnya P3MN yang merupakan lembaga berbasis pemberdayaan dan pelestarian lingkungan pesisir, juga menjalankan program-program kesehatan yaitu HIVAIDS sejak tahun 2003. Melihat permasalahan wilayah pesisir yang makin kompleks dan penuh tantangan, maka P3MN memutuskan untuk hanya fokus pada issu nelayan. Sedangkan issu-issu kesehatan akan tetap diakomodir dengan membentuk sebuah perkumpulan H2O, dengan pertimbangan sumber daya dan komitmen staf yang selama ini berkecimpung di program HIVAIDS. Beberapa staff H2O sudah berpengalaman di program HIV-AIDS selama lebih dari 7 tahun, yang bermitra dengan sebuah lembaga internasional Family Health InternationalFHI dan Scalling Up for at Most Risk Population SUM2 – Universitas Sumatera Utara 58 RTI . Tujuh tahun sudah FHI bekerja sama dengan H2O dan saat ini masih bermitra bersama SUM2 untuk pendampingan kepada WPS dan ODHA di kota Medan , dalam rentang kerja sama itu, sampai saat ini H2O melakukan kegiatan pendampingan untuk Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya IMS dan HIV-AIDS kepada Wanita Pekerja Seks WPS di kota Medan dan H2O juga melakukan pendampingan kepada WPS yang sudah terinfeksi HIV ODHA. Selama enam tahun sudah terbentuk H2O menjalankan program HIVAIDS yang saat fokus untuk mendampingi Wanita Pekerja Seks WPS dan ODHAOHIDA di kota Medan menjadikanpengalaman tersendiri bahwa betapa perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat masih sangat kurang dan belum maksimal. Dimana kebijakan yang dihasilkan oleh pemerintah sering mengabaikan hak-hak kesehatan masyarakat serta masih minimnya informasi dan akses kesehatan yang mudah dan terjangkau. Disamping itu, kesadaran masyarakat akan kesehatan sebagai hak dan pemahaman tentang sejauh mana komitmen pemerintah terhadap kesehatan masyarakatnya juga masih sangat lemah. Implikasi kondisi tersebut bisa kita lihat dan rasakan, dimana jutaan anak indonesia menderita busung lapar, tidak mendapatkan imunisasi, angka kematian ibu dan bayi yang tidak membaik dari tahun ketahun, kurangnya pelayanan kesehatan reproduksi bagi perempuan, meningkatnya kasus TB dan HIVAIDS serta munculnya kembali berbagai penyakit seperti DB, Malaria, POLIO serta penyakit baru seperti flu burung, Antraks dll. Dalam kondisi seperti itu, keberadaan lembaga yang concern terhadap kesehatan masyarakat menjadi keharusan. H2O melihat bahwa permasalahan kesehatan bukan hanya pada peran maksimal pemerintah terhadap masarakat tetapi Universitas Sumatera Utara 59 harus dibarengi juga dengan sejauh mana keberdayaan masyarakat sadar akan hak kesehatan mereka. Sehat adalah Hak, karena ‘ia’ Hak, inginkanlah sepenuh hati,dan Perjuangkanlah ‘ia’ juga dengan sepenuh hati.

4.2. Visi dan Misi