50 Karakter metode studi kasus cocok digunakan pada penelitian ini karena
sebuah metode yang mengacu pada penelitian yang mempunyai unsur “bagaimana”dan
“mengapa” pada pertanyaan utama penelitiannya. Oleh sebab itu, penelitian ini hanya pada usaha mengungkapkan suatu dinamika keadaan yang benar-benar terjadi
menurut apa adanya di lapangan. Sehingga dapat mendeskripsikan fenomena- fenomena berbagai kejadian pada saat implementasi program penjangkauan dan
pendampingan kelompok pekerja seks oleh lembaga H2O dalam pencegahan HIVAIDS di Kota Medan dilakukan.
3.2. LOKASI PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian berlokasi diLembaga Swadaya Masyarakat LSM Human Health Organization H2O yang bertempat di jalan Kertas No. 64 A
Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Sumatera Utara.
3.3. UNIT ANALISIS DAN INFORMAN
3.3.1. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Adapun yang menjadi unit analisis atau sumber kajian dari
penelitian ini adalah Lembaga H2O yang menjalankan program penjangkauan dan pendampingan kelompok pekerja seks.
3.3.2. Informan
Pada penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi maupun sampel. Sampel pada penelitian kualitatif disebut informan. Informan adalah orang-orang
yang dipilih untuk diwawancarai atau diobservasi sesuai tujuan penelitian. Informan
Universitas Sumatera Utara
51
ini diharapkan dapar memberikan informasi, data ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai dengan penelitian, orang-orang dengan peran tertentu dan tentu
saja yang mudah diakseshttp:yaniqiute.wordpress.com20130412metode- penelitian-kualitatifdiakses pada 15 Februari 2014
Informan dalam penelitian ini terdapat atas tiga jenis yaitu informan pangkal, informan kunci dan informan tambahan.
1. Informan Pangkal adalah orang yang dianggap mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci
dalam penelitian ini adalah pihak Lembaga H2O yang menangani permasalahan program penjangkauan dan pendampingan kelompok pekerja
seks guna mendapatkan data mengenai kronologis kasus, upaya penjangkauan maupun pendampingan yang dilakukan.
2. Informan Kunci key informan adalah orang yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini
adalah para pengurus lembaga H2O yang menangani program penjangkauan dan pendampingan kelompok pekerja seks.
3. Informan Tambahan adalah orang yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam
penelitian ini yang menjadi informan tambahan seperti para pekerja seks, KPA Kota Medan, maupun stakeholders dari Kecamatan Medan Selayang
Pemerintahan kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
52
3.4. JENIS DAN SUMBER DATA