94
demonstrasi, bermainperan, dan praktek perlu diterapkan. Berbagai kegiatan dan metodeperlu direncanakan dan dilaksanakan oleh petugas lapangan sesuaiyang dipelajari
dalam pelatihan.
b. Komunikasi dan edukasi bagi mucikari
Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan sosial yang kondusifbagi perubahan perilaku populasi kunci.
Tujuan: a. Meningkatkan pengetahuan mucikari tentang IMS dan HIV, cara pencegahan
dan pengobatan IMS b. Meningkatkan pengetahuan mucikari tentang pemanfaatan layanan IMS
c. Meningkatkan kesadaran dan persepsi para mucikari bahwa WPS anggota mereka berisiko dan perlu perubahan perilaku
d. Meningkatkan pemahaman mucikari akan manfaat program bagi kemajuan bisnis dan industri seks mereka dengan menempatkan WPS sebagai mitra kerja
e. Meningkatkan keterampilan mucikari dalam pemakaian kondom, mempromosikan kondom dan membujuk pelanggan agar memakai kondom
Berbagai kegiatan dan metode perlu direncanakan dan dilaksanakan oleh petugas lapangan sesuai yang dipelajari dalam pelatihan.
Universitas Sumatera Utara
95
c. Pembinaan berkesinambungan pendidik sebaya peereducator
Perilaku populasi kunci, selain dipengaruhi oleh mucikari, sangatdipengaruhi oleh teman-teman sebaya. Karena itu petugas lapanganperlu mengidentifikasi dan
memilih anggota populasi kunci yangmemiliki pengaruh untuk menjadi pendidik sebaya.Setelah terpilih, pendidik sebaya perlu dilatih oleh para petugaslapangan. Setelah
dilatih, para petugas lapangan perlu untuk tetapmemberikan pembinaan secara rutin bagi para pendidik sebaya.
d. Komunikasi dan edukasi bagi pemangku kepentingansetempat
Guna mendukung kinerja pokja setempat dan mempertahankankomitmen para anggota pokja, para petugas lapangan KPP perlu secararutin melakukan komunikasi
yang bersifat edukatif dengan parapemangku kepentingan setempat. Tujuan:
a. Memberi insentif bagi mereka yang melaksanakan peran aktif b. Membangun kembali komitmen dan dukungan yang mulai berkurang
e. Komunikasi dan edukasi bagi pelanggan dan kelompokmasyarakat lain di komunitas
Dalam lingkungan lokasi yang melaksanakan program, komunikasi danedukasi bagi para calon pelanggan oleh petugas lapangan KPP sangatpenting, agar mereka
tidak menolak ketika populasi kunci, misalnyaWPS meminta mereka memakai kondom. Komunikasi dan edukasi bagipelanggan memerlukan metode yang menarik dan inovatif,
mengingatminat utama pelanggan datang ke lokasi adalah mencari hiburan danmembeli
Universitas Sumatera Utara
96
seks, bukannya mendengarkan edukasi.Dalam komunitas di dalam dan sekeliling lokasi misalnya, terdapatbeberapa kelompok masyarakat yang secara rutin berhubungan
denganWPS, pemangku kepentingan setempat, dan para pelanggan WPS,antara lain tukang ojek, tukang becak, penjual jamu, pedagang asongandapat diidentifikasi saat
penilaian situasi cepat. Komunikasi danedukasi bagi kelompok ini juga tak kalah penting, karena mereka bisajuga termotivasi untuk terlibat aktif sebagai pendidik
perubahanperilaku di komunitas.
5.8. PELAKSANAAN KOMPONEN 3: MANAJEMEN PASOKAN