KESIMPULAN KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
                                                                                183
union Lantang Tipo juga tidak berhasil menggali modal dari modal
lembaga,  yang  berarti  credit  union  Lantang  Tipo  tidak  berhasil mendanai  aset-aset  yang  tidak  menghasilkan,  tidak  berhasil
meningkatkan  pendapatan  tanpa  balas  jasa  dan  tidak  mampu menutup  kerugian  kredit  dan  kerugian  operasional.  Sedangkan
modal  lembaga  menjadi  ukuran  ketahanan  credit  union  terhadap goncangan.
c.  Asset Quality Secara  umum  dari  analisis  data  tahun  2010  sampai  dengan
tahun  2014,  credit  union  Lantang  Tipo,  credit  union  Bima  dan credit  union
Keling  Kumang  memiliki  kinerja  keuangan  yang kurang  ideal  pada  aspek  ini.  Credit  union  belum  mampu
menekankan  risiko  yang  terjadi  pada  pinjaman  yang  diberikan, persentase  pinjaman  lalai  pada  piutang  yang  beredar  masih  cukup
besar.  Sedangkan  pada  rasio  aset  yang  tidak  menghasilkan,  nilai rasio berada diatas tingkat  yang diperbolehkan  yaitu masih berada
diatas  5  dari  total  aset.  Apabila  persentase  ini  tidak  ditekan kearah  yang  ideal  maka  credit  union  Lantang  Tipo,  credit  union
Bimadan  credit  union  Keling  Kumang  akan  kesulitan  dalam meningkatkan kinerja untuk memperoleh pendapatan yang optimal.
d.  Rates Of Return And Costs Secara  umum  dapat  disimpulkan  bahwa  credit  union  Lantang
Tipo, credit union Bimadan credit unionKeling Kumang memiliki
184
kinerja  keuangan  yang  kurang  ideal  pada  rasio  ini.  Hal  ini dikarenakan  rasio  simpanan  saham  dari  rata-rata  simpanan  saham
anggota  dalam  beberapa  tahun  masih  berada  dalam  kriteria  tidak ideal.  Ini  berarti  kinerja  keuangan  credit  union  Lantang  Tipo  dari
tahun  2010  sampai  dengan  tahun  2014  masih  belum  dapat menghasilkan  keuntungan  yang  optimal.  Meskipun  rasio  dari
simpanan  saham  anggota  dari  rata-rata  simpanan  saham  dinilai telah  berkinerja  dengan  ideal  karena  dalam  beberapa  tahun  telah
menghasilkan  pendapatan  yang  ideal  sesuai  dengan  sistem PEARLS
. Selain  itu  credit  union  Lantang  tipo,  credit  union  Bimadan
credit  union Keling  Kumangbelum  mampu  menekan  biaya
operasional  dibawah  batas  maksimal  menurut  sistem  PEARLS. Semakin besar nilai biaya operasional, maka sisa hasil usaha yang
dihasilkan dari pendapatan akan lebih kecil. e.  Liquidity
Dari rasio pada spek ini secara umum dapat disimpulkan bahwa credit union
Lantang Tipo dan  credit union Bimamemiliki kinerja keuangan  yang  kurang  ideal  pada  aspek  ini.  Kedua  credit  union
tidak  mampu  menyediakan  dana  cadangan  likuid  guna  memenuhi permintaan  penarikan  simpanan  non  saham.  Meskipun  dalam
beberapa  tahun  menyediakan  dana  cadangan  likuid  dan  masih berada  diatas  batas  ideal.  Namun  berbeda  dengan  credit  union
185
Keling  Kumang  yang  memiliki  kinerja  keuangan  yang  ideal  pada aspek ini.
f.  Sign Of Growth Secara  umum  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  credit  union
Lantang Tipo,  credit union Bimadan credit union Keling Kumang memiliki  rata-rata  pertumbuhan  yang  positif  pada  tahun  2010
sampai  dengan  tahun  2014.  Tujuan  ideal  dari  semua  credit  union adalah  mencapai  pertumbuhan  positif  yang  nyata.  Dari
pertumbuhan  anggota  dan  pertumbuhan  total  aset  yang  memiliki kinerja yang ideal, dapat disimpulkan bahwa credit union Lantang
Tipo  berhasil  melakukan  program  pemasaran  untuk  menarik anggota-anggota baru.
                