Sistem PEARLS KAJIAN PUSTAKA
                                                                                24
perbaikan  kinerja  keuangan  koperasi  kredit  lainnya.  Manulu  Suhala, Octavianus Rony dan Sulistyani Ninik, 2014:4
Secara  keseluruhan  terdapat  44  indikator  dari  sistem  PEARLS, namun  yang  diterapkan  di  Asia  hanya13  indikator  setelah  diseleksi
secara seksama oleh tim dari ACCU yang disesuaikan dengan konteks Asia.  Ke  13  indikator  PEARLS  yang  ditepakan  oleh  credit  union  di
Asia  adalah  sebagai  berikut:  Munaldus,  Yuspita  dan  Herlina 2011:166:
a.  Protection P Mutlak  bagi  credit  union  agar  melindungi  secara  sungguh-
sungguh aset-asetnya.
Perlindungan diukur
dengan: 1
membandingkan  antara  total  penyisihan  dana  cadangan  untuk menutup kerugian atas piutang lalai; dan 2 membandingkan antara
total  penyisishan  terhadap  total  kerugian  terhadap  total  kerugian investasi  bebas  non-regulated  investement.  Penyisihan  dana  ini
biasa  disebut  dana  cadangan  risiko  yang  dialokasikan  secara tahunan dan provisi kredit lalai yang dialokasikan setiap bulan.
Perlindungan  terhadap  kerugian  atas  piutang  dianggap  ideal  jika credit union
mampu menyisihkan dana cadangan risiko dan provisi kredit lalai sama besarnya dengan total piutang lalai atas 12 bulan
dan  ditambah  dengan  tersedia  dana  cadangan  risiko  dan  provisi kredit lalai yang mampu menutup 35 dari total piutang lalai 1-12
25
bulan.  Yang  di  maksud  dengan  piutang  adalah  pinjaman  yang sedang beredar ditangan peminjam.
Pada  kenyataan.  Sebagaian  besar  credit  uniom  tidak  mampu mengenal  kerugian  karena  kredit  lalai  ini,  apalagi  melakukan
Charge-off atasnya. Tanpa melakukan Charge-off atas kredit macet
yang  sudah  tidak  memberikan  pendapatan  merupakan  tindakan penyelewengan  terhadap  prinsip-prinsip  safety  dan  soundness.
SHU  bersih  yang  dilaporkan  sesungguhnya  tidak  rill  overstated, nilai  aset  terinflasi  inflated,  provisi  kredit  lalai  tidak  memadai,
dan simpanan para anggota tidak terlindungi. Rumus dari Protection P :
Indikator  ini  mengukur  kecukupan  dana  cadangan  risiko  dan provisi kredit lalai.
1  Ketersediaan dana cadangan resiko dan provisi pinjaman lalai total pinjaman macet  12 bulan P1
Tujuan : Mengukur ketersediaan dana cadangan risiko dan
provisi  pinjaman  lalai  yang  digunakan  untuk  menutup  total pinjaman macet  12 bulan.
Rumus : P1
x 100 Goal
: 100 ideal jika a = b Sasaran
:  Dana  cadangan  risiko  dapat  menutup  100  total pinjaman lalai. Ini berarti setiap satu rupiah total pinjaman lalai
dijamin oleh dana cadangan risiko minimal sebesar 1,00 rupiah.
26
Keterangan : a.  =  Dana  cadangan  risiko  +  provisi  pinjaman  lalai  lihat  di
pasiva b.  = Total pinajamn lalai  12 bulan
2  Ketersediaan  dana  cadangan  risiko  dan  provisi  pinjaman  lalai bersih atau total pinjaman lalai 1-12 bulan P2
Tujuan :  Mengukur  ketersediaan  dana  cadangan  risiko  dan
provisi  pinjaman  lalai  bersih  di  luar  dana  cadangan  risiko untuk P1 untuk melindungi pinjaman lalai 1-12 bulan.
Rumus :
Goal : 35 a  b
Sasaran :  Dana  cadangan  risiko  yang  tersisa  setelah
dikurangkan  untuk  menutupi  pinjaman  lalai  diatas  12  bulan dapat menutupi 35 dari total pinjaman lalai dari 1 hingga 12
bulan. Ini berarti setiap satu rupiah total pinjaman lalai hingga 12  bulan  dijamin  oleh  dana  cadangan  risiko  minimal  sebesar
0,35 rupiah. Keterangan :
a.  = Total dana cadangan risiko dan provisi diluar untuki P1 b.  = Total pinjaman lalai 1
– 12 bulan b.  Effective financial structure E
Merupaka faktor
penting dalam
menetukan potensi
pertumbuhan,  kemampuan  memperoleh  pendapatan,  dan  kekuatan
27
keuangan  menyeluruh.  E  ini  mengukur  aset,  labilitas  utang  dan modal.  E  juga  menunjukan  apakah  struktur  keuangannya  ideal
sehat atau tidak. 1  Aset
a  95 aset produktif terdiri atas piutang pinjaman beredar, yaitu berkisar pada rentangan 70-80 dari total aset; dan
investasi  likuid  tersedianya  dana  segar,  yang  berkisar pada rentangan 10-20 dari total aset.
b 5 aset-aset yang tidak produktif terutama berupa aset-aset tetap  seperti  tanah,  gedung,  perlengkapan,  biaya  dibayar
dimuka dll. Credit  union
didorong  untuk  memaksimalkan  aset-aset produktif sebagai cara untuk memperoleh pendapatan yang
memadai.  pinjaman  beredar  atau  piutang  biasa  disebut portofolio  pinjaman  loan  portofolio.  Karena  portofolio
pinjaman adalah
aset credit
union yang
paling menguntungkan,  maka  WOCCU  merekomendasikan  agar
selalu berada pada 70-80 dari total aset. Jika  portofolio  pinjam  dibawah  70  dari  total  aset,
maka  investasi  likuid  akan  tinggi.  Kondisi  ini  tidak diharapkan,  karena  pendapatan  dari  investasi  likuid  seperti
bunga  tabungan  di  bank  tidak  sebesar  pendapatan  dari investasi  pada  portofolio  pinjaman.  Sebaliknya,  jika
28
portofolio  pinjaman  diatas  80,  maka  credit  union  tidak likuid,  karena  kekurangan  dana  segar  untuk  keperluan
penarikan  simpanan,  pencairan  kredit,  atau  keperluan lainnya.  Situasi  yang  seperti  ini  juga  akan  membahayakan
credit union. Aset tidak produktif atau yang disebut dengan aset-aset
tidak  menghasilkan  tidak  boleh  diatas  5  dari  total  aset credit  union
.  Sekali  credit  union  berbelanja  aset-aset  tetap misal  membeli  tanah,  membangun  kantor,  atau  membeli
kendaraan,  tidak  mudah  menjual  aset  tersebut  untuk mendapatkan dana segar.
2  Liabilitas L a  70-80 dari total utang
Untuk  mengetahui  aset  credit  union,  bisa  dilihat dikolom  aktiva  pada  laporan  keuangancredit  union.
Sedangkan  untuk  mengetahui  liabilitas  utang  pada kolom  pasiva.  Rasio  simpanan  non-saham  yang  ideal
berkisar  pada  70-80  dari  total  aset  credit  union.  Jika keadaan  ideal  ini  dapat  dicapai  maka  menunjukan
bahwa  credit  union  sudah  mampu  mengembangkan program  pemasaran  secara  efektif.  Rasio  ini  juga
menjukan bahwa semangat anggota menabung di credit union
tinggi.
29
b Modal 1.  Modal  saham  simapanan  pokok  +  simpanan
wajib yang dianggap ideal apabila berada pada 10- 20 dari total aset.
2.  Modal  lembaga  dana  cadangan  umum,  dana cadangan risiko, donasi, SHU tak terbagi, dan SHU
tahun  berjalan  yang  dialokasikan  untuk  dana cadangan  yang  dianggap  ideal  apabila  berada
minimal 10 dari total aset. Dengan  sistem  permodalan  yang  baru,  saham-saham
anggota  tidak  lagi  utama  dan  diganti  dengan  modal lembaga.  Jadi  konsentrasi  creditunion  adalah  membangun
modal lembaga. Modal lembaga menjadi ukuran ketahanan credit  union
terhadap  goncangan.  Ketersediaan  modal lembaga  yang  memadai  minimal  10  dari  modal  aset
bertujuan: 1.  Untuk mendanai berfungsi sebagai pengganti aset-
aset  yang  tidak  menghasilkan  tanah,  gedung, perlengkapan, biaya dibayar dimuka, kas.
Jika  modal  lembaga  tidak  memadai,  maka  untuk mendanai  aset-aset  yang  tidak  menghasilkan
terpaksa mengambil dari simpanan anggota. Padahal simpanan  anggota  adalah  dana  mahal  yang  tiap
30
bulan  harus  diberi  balas  jasa.  Contoh,  jika  rasio modal  lembaga  3,  sedangkan  rasio  aset-aset  yang
tidak  menghasilkan  5,  itu  atinya  ada  selisih sebesar  2.  Kekurangan  2  ini  pasti  diambil  dari
simpanan anggota. 2.  Meningkatkan pendapatan
Modal  lembaga  bermanfaat  dalam  meningkatkan pendapatan karena tidak diberikan balas jasa. Modal
lembaga  ini  sesungguhnya  juga  diputar,  setidaknya dalam  bentuk  investasi  likuid.  Investasi  likuid
artinya  uang  credit  union  yang  disimpan  atau diinvestasikan
di lembaga
keuangan lain.
Memahami arus
kas sangat
penting untuk
memahami konsep ini, 3.  Menutup berbagai kerugian
Sebagai  upaya  akhir,  modal  lembaga  digunakan untuk  menutup  berbagai  kerugian  kredit  dan
kerugian  operasional.  Di  banyak  negara  ada ketentuan  yang mengatur bahwa penggunaan modal
lembaga  untuk  menutup  kerugian  kredit  harus mendapat  persetujuan  rapat  anggota.  Namun  hal
demikian  jangan  sampai  terlalu  sering  karena menggangu aliran kas credit union.
31
Rumus Effective Financial Structure E: Indikator  ini  mengukur  perbandingan  komposisi  dari  nomor-
nomor  perkiraan  yang  paling  penting  pada  neraca  keuangan. Struktur keuangan  yang  efektif perlu untuk  mencapai  tingkat  aman
safety,  kesehatan  soundness,  dan  keuntungan  profitability, sementara  pada  saat  yang  sama  credit  union  mempromosikan  diri
agar mampu mencapai pertumbuhan nyata yang agresif. Aset-aset yang menghasilkan :
a.  Rasio piutang yang beredar E1 Tujuan
: mengukur presentase piutang pada total aktiva. Rumus
: E1 Keterangan: a = Total pinjaman yang beredar piutang
b = Dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai c = Total aset
Goal :70-80
Sasaran :  antara  70  hingga  80  aktiva  diinvestasikan
dalam  portofolio  pinjaman.  Ini  berarti  setiap  satu  rupiah  total aktiva terdapat 0,70 hingga 0,80 rupiah total piutang beredar.
Liabilities Utang:
b.  Rasio simpanan non-saham E5 Tujuan
:  mengukur  presentase  total  aktiva  yang  didanai dengan simpanan non-saham.
Rumus :  E5
32
Keterangan: a = Total simpanan non-saham b = Total aset
Goal :70-80.
Sasaran :  antara  70  hingga  80  total  aktiva  didanai  dari
simpanan  non  saham.  Ini  berarti  setiap  satu  rupiah  total  aktiva didanai oleh 0,70 hingga 0,80 rupiah simpanan non saham.
c.  Rasio pinjaman dari luar E6 Tujuan
:  Mengukur  presentase  total  aktiva  yang  didanai dengan  pinjaman  dari  luar  hutang  dengan  instasi  lain  diluar
credit union Rumus
:  E6 Keterangan: a = Total kewajiban pinjaman jangka pendek
b = Total kewajiban pinjaman jangka panjang c = Total aset
Goal : maksimum 5
Sasaran :  maksimum  5  total  aktiva  didanai  dari  pinjaman
luar.  Ini  berarti  setiap  satu  rupiah  total  aktiva  didanai  dari maksimal 0,05 rupiah pinjaman luar.
Modal : d.  Rasio modal lembaga E9
Tujuan :  Mengukur  presentase  total  aktiva  yang  didanai
dengan modal lembaga dana cadangan, dana risiko, hibah, SHU ditahan, SHU tahun berjalan
33
Rumus : E8
Keterangan: a = Modal lembaga b = Dana cadangan risiko
c = Total pinjaman lalai diatas 12 bulan d = Total pinjaman lalai 1-12 bulan
e = Aset-aset yang bermasalah f = Total aset
Goal : sama dengan E8 ≥10
Sasaran :  maksimum  10  total  aktiva  didanai  oleh  modal
lembaga.  Ini  artinya  satu  rupiah  total  aktiva  didanai  maksimal 0,1 rupiah modal lembaga.
c.  Asset Quality A Aset-aset  yang  tidak  produktif  adalah  aset  yang  tidak
meningkatkan  pendapatan.  Apabila  rasionya  di  atas  5  dari total  aset,  maka  dampak  negatifnya  akan  sangat  dirasakan.
PEARLS digunakan  untuk  mengidentifikasi  dampak  dari  aset-
aset yang tidak menghasilkan ini, berupa: 1  Rasio kelalaian pinjaman
Rasio  kelalaian  pinjaman  merupakan  ukuran  penting  untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan credit union. Jika rasio
kelalaian pinjaman tinggi di atas 5 dari total piutang, rasio ini  akan  berpengaruh  pada  indikator-indikator  lainnya.
Bahkan  pertanda  bahwa  credit  union  akan  mengalami  krisis
34
maka  untuk  menanggulanginya  harus  memperbaiki  kualitas pelayanan pinjaman.
2  Presentase aset yang tidak menghasilkan Makin tinggi rasio aset-aset yang tidak menghasilkan, makin
sulit credit union untuk meningkatkan pendapatannya karena aset-aset  yang sudah berubah bentuk menjadi tanah, gedung,
kendaraan,  perlengkapan  idealnya  rasio  aset-aset  yang  tidak menghasilkan  paling  tinggi  5  dari  total  aset  credit  union.
Rasio  aset-aset  yang  tidak  menghasilkan  ini  akan  turun apabila banyak anggota baru yang menabung.
3  Mendanai aset-aset yang tidak menghasilkan WOCCU
menuntut  agar  100  dari  aset-aset  yang  tidak menghasilkan  atau  aset-aset  tetap  didanai  dari  modal
lembaga. Rumus Asset quality A :
Indikator  A  mengukur  presentase  aset-aset  yang  tidak menghasilkan  berdampak  negatif  terhadap  perolehan  keuntungan
dan  solvency  ketahanan.  E  terdiri  atas  pinjaman  lalai delinquency, aset-aset yang tidak menghasilkan dan pendananaan
aset-aset yang tidak menghasilkan. 1  Total pinjaman lalai Total piutang A1
Tujuan: mengukur presentase total pinjaman lalai di portofolio pinjaman,  menggunakan  kriteria  saldo  pinjaman  yang  lalai
35
bukan  menggunakan  akumulasi  angsuran  pokok  yang tertunggak.
Hitungan : A  =  total  saldo  pinjaman  lalai  yang  dicatat  di  pasiva,  tidak
termasuk  pinjaman lalai yang sudah di charge-off yang masih dalam masa penagihan.
B = Total pinjaman beredar Rumus
: A1 Goal
:  kurang  dari  atau  sama  dengan  5  total  pinjaman beredar
Sasaran :  kurang  dari  atau  sama  dengan  5  total  pinjaman
beredar  dapat  menutup  presentase  total  pinjaman  lalai  di portofolio  pinjaman.  Ini  artinya  setiap  satu  rupiah    pinjaman
beredar dapat menutupi 0,5 rupiah pinjaman lalai portofolio. 2  Aset-aset yang tidak menghasilkan Total aset  A2
Tujuan  :  Mengukur  persentase  total  aset  yang  tidak menghasilkan pendapatan.
Yang  termasuk  aset-aset  yang  tidak  menghasilkan,  contoh: uang  tunai  di  kas    brankas,  cash-bond,material,  biaya  dibayar
dimuka, persediaan,
aset-aset tetap
tanah, gedung,
kendaraan,perlengkapan,  aktiva  dalam  penyelesaian,  aset bermasalah.
Hitungan :
36
A = Total aset yang tidak menghasilkan B = Total aset
Rumus : A2
Goal : kurang dari atau sama dengan 5
Sasaran :  kurang  dari  atau  smaa  dengan  5  dari  total  aset
adalah  totalal  aset  yang  tidak  menghasilkan.  Ini  artinya  satu rupiah dari total  aset  terdapat  0,5  rupiah total asset  yang tidak
menghasilkan. d.  Rates of Return and Cost R
Sistem  PEARLS  dapat  mengetahui  semua  komponen  penting yang  berkontribusi  terhadap  besarnya  keuntungan  bersih  net
earning atau  selisih  hasil  usaha.  Tujuannya  adalah  membantu
pihak manajemen menghitung hasil investasi dan menilai biaya- biaya operasional. Ada 4 area utama investasi, yiatu:
1  Portofolio pinjaman Total  pendapatan  dari  bunga  pinjaman,  pendapatan  dari
benda,  dan  pendapatan  dari  jasa  pelayanan  dibagi  dengan total piutang pinjaman beredar.
2 Investasi likuid Semua  pendapatan  dari  bunga  tabungan  di  bank  dan
cadangan  likuiditas  yang  disimpan  dipusat  koprasi  kredit
37
dibagi  dengan  total  dana  yang  di  investasikan  ditempat tersebut.
3 Investasi keuangan Banyak credit union menginvestasikan dana likuidnya dalam
investasi  keuangan  seperti  disekuritas  pemerintah  yang menghasilkan  pendapatan  lebih  tinggi  dari  pada  jika  di
investasikan  di  bank.  Pendapatan  dari  investasi  seperti  ini dibagi dalam total investasi jenis lain.
4 Investasi non-keuangan lainnya Setiap  investasi  yang  tidak  temasuk  dalam  kategori  a-c  di
atas.  Di  klasifikasikan  sebagai  investasi  di  bukan  lembaga keuangan.  Di  beberapa  credit  union,  ada  investasi  di
supermarket, farmasi, sekolah dan proyek-proyek perumahan. Semua  pendapatan  dari  investasi  sejenis  ini  di  bagi  dengan
total investasi di sektor ini. Biaya  operasional  juga  penting  di  ukur,  biaya  operasional
dibagi menjadi tiga kelompok: a.  Biaya intermediasi keuangan
Meliputi  biaya  untuk  membayar  balas  jasa  simpanan saham  dan  non-saham,  simpanan  unggulan  dan  bunga
pinjaman  dari  puskopdit.  Tidak  seperti  yang  terjadi  di bank  komersial  yang  meminimalkan  biaya  modal,  credit
union berusaha  semaksimal  mungkin  memberikan  balas
38
jasa  simpanan  anggota  tanpa  mengabaikan  stabilitas lembaga.
b.  Biaya administrasi Area  kritis  lain  yang  memerlukan  analisis  mendalam
adalah  biaya  administrasi,  banyak  credit  union  bersaing ketat  dengan  bank  dalam  hal  besarnya  tingkat  bunga
simpan  dan  bunga  pinjaman.  Tetapi  biaya  administrasi perunitnya  jauh  lebih  tinggi,  mengapa?  Karena  ukuran
pinjamannya  kecil.  Biaya  administrasi  tetap  fixed administrative  expenses
tidak  dapat  di  sebarkan  ke jumlah  pinjaman  yang  lebih  besar.  Contoh  biaya  tetap
untuk  menangani  pinajaman  Rp.  10.000.000  hampir sama  dengan  pinjaman  Rp.  100.000.000.  Biaya
administrasi  yang  tinggi  merupakan  salah  satu  alasan penting mengapa banyak credit union gagal memperoleh
keuntungan. Target “ideal” yang direkomendasikan oleh sistem  PEARLS  adalah  menjaga  biaya  administrasi
sebesar 5 dari rata-rata aset. c.  Biaya  provisi  pinjaman  lalai  atau  macet  Provisions  for
loan loses Jenis biaya terakhir yang dievaluasi oleh PEARLS adalah
biaya  provisi  pinjaman  lalai  atau  macet.  Standar akuntansi  tradisional  biasanya  memasukan  provisi
39
kerugian  atas  pinjaman  sebagai  bagian  dari  biaya administrasi  secara  keseluruhan.  Dalam  kenyataannya,
pengalokasioan provisi yang memadai menunjukan suatu tipe  pengeluaran  yang  sama  sekali  berbeda.  Ini  terkait
langsung  dengan  analisis  kredit  yang  benar  dan  teknik pengembalian
pinjaman yang
efektif. Dengan
memisahkan  pengeluaran  provisi  ini  dari  biaya administrasi,  maka  ada  gambaran  yang  lebih  jelas
tentang titik lemah administrasi kredit credit union. Rumus Rates of return and cost R :
Indikator ini mengukur pendapatan perolehan rata-rata untuk setiap  aset  yang  paling  produktif  yang  tercantum  pada  neraca.
Disamping  itu,  R  mengukur  biaya  rata-rata  untuk  setiap  utang dan  modal  yang  paling  penting.  Hasilnya  merupakam  perolehan
investasi rata- rata dan bukan hasil “spread analysis” khusus yang
digambarkan  berdasarkan  pada  basis  rata-rata  aset.  Hasil  yang berkaitan  menunjukan  apakah  credit  union  memperoloeh
pendapatan  dan  mampu  membayar  sesuai  tingkat  bunga  pasar atas aset, utang dan modal.
1  Biaya  keuangan  :  Simpanan  saham  anggota  Rata-rata simpanan saham R7
Tujuan:  mengukur  pendapatan  biaya  atas  simpanan  saham anggota.
40
Hitungan : a  =  Total  deviden  BJS  yang  dibayarkan  pada  simpanan
saham anggota. b  =  Total  premi  asuransi  yang  dibayarkan  atas  simpanan
saham anggota. c = Total pajak yang dibayarkan oleh credit union.
d=  Total  simpanan  saham  anggota  sampai  akhir  tahun berjalan.
e = Total simpanan anggota sampai akhir tahun lalu. Rumus
: R7 Goal
: sama atau lebih besar dari R5  inflasi 2  Biaya Operasional Rata-rata aset R9
Tujuan mengukur biaya yang terkait dengan manajemen dari semua aset  credit  union. Biaya ini diukur sebagai  presentase
total  aset  dan  menunjukan  derajat  efisiensi  operasional  atau ketidak efisiensian operasional.
Hitungan : a  =  Total  biaya  operasional  diluar  provisi  untuk  pinjaman
lalai b = Total aset sampai akhir tahun ini
c = Total aset sampai akhir tahun lalu Rumus   : R9
×100
41
Goal : 5
Sasaran   : Persentase perbandingan biaya operasional dengan rata-rata total aktiva harus dibawah 5. Ini berarti setiap satu
rupiah  total  aktiva  terdapat  biaya  operasional    maksimal sebesar 0,05 rupiah.
d.  Liquidity L Manajemen
likuiditas yang
baik menjadi
suatu keterampilan  penting  karena  credit  union  menjalankan  struktur
keuangan  dari  simpanan  saham  menjadi  simpanan  non-saham yang  bisa  bergerak  cepat.  Perubahan-perubahan  yang  terjadi
setelah model tradisional,  simpanan saham  anggota tidak likuid dan  sebagian  besar  pinjaman  pada  pihak  luar  dapat
dikembalikan  dalam  priode  yang  lama,  sehingga  terjadi  sedikit intsentif untuk  menjaga cadangan likuiditas. Likuiditas dulunya
dipandang berdasarkan ketersediaan uang tunai  untuk di pinjam anggota.  Dengan  memperkenalkan  penekanan  pada  simpanan
non-saham  yang dapat  ditarik sewaktu-waktu,  konsep likuiditas jelas berubah. Sekarang likuiditas merajuk pada uang tunai yang
selalu  harus  tersedia  untuk  penarikan  simpanan  maupun pencairan  pinjaman.  Ini  merupakan  variabel  yang  tidak  mudah
dikontrol oleh credit union.
42
Menjaga cadangan likuiditas yang cukup merupakan modal utama dalam manajemen keuangan yang sehat. Sistem PEARLS
menganalisis likuiditas dari dua perspektif: a.
Total cadangan likuiditas Indikator  ini  mengukur  presentase  simapanan  non-saham
yang  di  investasikan  sebagai  aset  likuid  baik  di  bank maupun di Pusat Koprasi Kredit. Target  yang ideal di jaga
pada  minimum  15  setelah  membayar  semua  kewajiban jangka pendek 30 hari atau kurang
b.  Dana likuid yang menganggur Cadangan likuid itu penting, tetapi cadangan likuid ini juga
menjadi opportunity cost yang hilang. Dan dana-dana yang disimpan di bank atau investasi berpendapatan rendah tidak
sebanding  dengan  biaya  membeli  dana  tersebut.  Ada kemungkinan  dana  tersebut  dari  sumber  yang  mahal.  Oleh
sebab itu, penting menjaga idle money sekecil mungkin. Rumus Liquidity L :
Indikator ini menunjukan apakah credit union dapat secara efektif  menangani  uang  tunainya  sehingga  credit  union  selalu
memiliki  uang  yang  cukup  mana  kala  secara  tiba-tiba  para anggota  menarik  simpanannya.  Dengan  kata  lain  cadangan
likuiditas  selalu  kuat.  Disamping  itu,  uang  menganggur  idle juga  diukur  untuk  memastikan  bahwa  aset-aset  yang  tidak
43
menghasilkan  jangan  sampai  mengurangi  pendapatan  credit union.
a.  Investasi  likuid  +  aset  likuid –  kewajiban  jangka  pendek
simpanan non-saham L1 Tujuan  :  mengukur  kesehatan  cadangan  kas  likuid  untuk
memenuhi  tarikan  simpanan,  setelah  membayar  semua kewajiban  jangka  pendek    30  hari    masuk  dalam  non-
interest bearing liabilities Hitungan :
a = Total  investasi likuid yang menghasilkan b = Total aset likuid yang tidak menghasilkan
c  =  Total  kewajiban  jangka  pendek    30  hari  non-interest bearing liabilities
d = Total simpanan non-saham Rumus   : L1
Goal : minimal 15
Sasaran :  Terdapat  cadangan  kas  likuid  untuk
memenuhi  penarikan  simpanan  minimal  15  dari  jumlah simpanan non saham.  Ini berarti setiap satu rupiah simpanan
non  saham  diperlukan  cadangan  likuiditas  minimal  0,15 rupiah.
e.  Signs of Growth S
44
Cara  paling  bagus  menjaga  nilai  aset  adalah  melalui pertumbuhan  aset  yang  kuat  dan  cepat  dengan  tetap  menjaga
tingkat  keuntunganh  yang  memadai.  Melihat  pertumbuhan  aset saja  tidaklah  cukup.  Keuntungan  dari  sistem  PEARLS  adalah
mengaitkan  pertumbuhan  dengan  perolehan  keuntungan  juga dengan  area  kunci  lain  dengan  menilai  kekuatan  sistem  secara
keseluruhan pertumbuhan diukur dalam 5 area kunci : 1  Total aset
Pertumbuhan  total  aset  adalah  salah  satu  rasio  yang penting.  Banyak  rumus  yang  digunakan  dalam  rasio
PEARLS memasukkan  total  aset  sebagai  faktor  pembagi.
Pertumbuhan aset
yang kuat
dan konsisten
menyempurnakan rasio-rasio
PEARLS. Dengan
membandingkan  pertumbuhan  berdasarkan  total  aset terhadap area kunci lainnya, mudah mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi dalam struktur neraca yang mungkin akan  berdampak  positif  atau  negatif  terhadap  perolehan
pendapatan.  Idealnya  semua  credit  union  mencapai pertumbuhan  positif  nyata  misalnya,  pertumbuhan  bersih
setelah  mengurangkannya  dengan  tingkat  inflasi  setiap tahun.
2  Pinjaman
45
Portofolio  pinjaman  pinjaman  beredar  merupakan  aset credit  union
yang  penting  dan  menguntungkan.  Jika pertumbuhan
total pinjaman
sebanding dengan
pertumbuhan  total  aset,  maka  tingkat  keuntungan  yang diperoleh  dapat  dijaga.  Sebaliknya,  apabila  tingkat
pertumbuhan  pinjaman  menurun  maka,  tingkat  pendapatan juga menurun.
3  Simpanan non-saham saving deposit Dengan  pendekatan  baru  pada  penekanan  mobilisasi
simpanan, simpanan
non-saham merupakan
tulang punggung pertumbuhan. Pertumbuhan total aset bergantung
pada  pertumbuhan  simpanan.  Program  pemasaran  produk simpanan yang andal akan meningkatkan jumlah simpanan
anggota.  Akhirnya  berpengaruh  pada  pertumbuhan  area- area kunci yang lain.
4  Simpanan saham Meskipun  simpanan  saham  anggota  tidak  lagi  menjadi
penekan, beberapa
credit union
masih menjaga
ketergantungan  pada  pertumbuhan  simpanan  saham.  Jika laju  pertumbuhan  saham  berlebihan,  ini  menjadi  pertanda
bahwa  ketidakmampuan  credit  union  menerapkan  sistem baru  dalam  mempromosikan  simpanan  selain  simpanan
saham.
46
5  Modal lembaga Pertumbuhan  modal  lembaga  merupakan  indikator  terbaik
bagi  perolehan  keuntungan.  pertumbuhan  modal  lembaga yang  statis  atau  menurun  biasanya  menunjukan  adanya
masalah  dengan  perolehan  pendapatan.  Jika  perolehan pendapatan rendah, credit union akan menghadapi masalah
besar  dalam  meningkatkan  modal  lembaga.  Salah  satu tanda penting bahwa credit union itu sehat atau tidak adalah
pertumbuhan  modal  lembaga  yang  biasanya  lebih  tinggi daripada pertumbuhan total aset.
Rumus Sign of growth S : Indikator  ini  mengukur  persentase  pertumbuhan  disetiap
nomor  perkiraan  yang  paling  pentingdi  laporan  keuangan,  juga pertumbuhan  anggota.  Dalam  kondisi  ekonomi  dengan  inflasi
tinggi, pertumbuhan nyata setelah dikurangkan dengan inflasi, merupakan kunci ketahanan jangka panjang credit union.
1  Pertumbuhan anggota S10 Tujuan : mengukur pertumbuhan anggota credit union tahun
berjalan. Hitungan :
a = Jumlah anggota terakhir b = Jumlah anggota sampai akhir tahun lalu
47
Rumus  :  S10 atau    S10
Goal :   12
Sasaran :  Diharapkan  tingkat  pertumbuhan  jumlah
anggota pertahun lebih besar dari 12. 2  Pertumbuhan total aset S11
Tujuan : mengukur totalaset tahun berjalan Hitungan :
a = Total aset tahun berjalan b = Total aset sampai akhit  tahun lalu
Rumus :  S11 ×  100  atau  S11
Goal   : diatas tingkat inflasi. Sasaran  :  Tingkat  pertumbuhan  total  aktiva  diharapkan  di
atas tingkat inflasi.
                