Produk Simpanan Anggota Produk Pinjaman Kredit
84
Ketika mendengar penjelasan beliau tersebut, Munaldus berpikir nasib masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sesungguhnya
tidak jauh berbeda. Khususnya, nasib keluarga-keluarga di kampung asalnya, di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, Kec. Sekadau
Hilir, Kab. Sanggau sekarang Kab. Sekadau. Ketika sedang mengikuti seminar tersebut, muncul gagasan
untuk mendirikan Credit Union. Munaldus pikir, Credit Union ini berfungsi sebagai penyandang dana untuk peningkatan ekonomi
masyarakat di kampung, sebagai alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari rampasan perkebunan kelapa sawit dan
sebagai sarana belajar. Seminggu setelah seminar tersebut, Munaldus mengundang
kawan-kawan dari kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau yang tinggal di Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Masiun di
Gang Selat Lombok II Siantan Pontianak. Pertemuan tersebut membahas pendirian Credit Uniondi Tapang Sambas dan Tapang
Kemayau. Yang hadir rapat adalah Masiun waktu itu guru di SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak, Mikael waktu itu pegawai di PT
Tanah Sakti, Hadrianus Lukas waktu itu pegawai PT Tanah Sakti, Alipius waktu itu pegawai PT. Vitamo, Martina † siswi SMA
Santo Fransiskus Asisi, Pontianak, dan Mulyana siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak.
85
Dalam rapat tersebut, membahas gagasan mendirikan Credit Union
di Kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau berdasarkan pengalaman pendirian Credit Union Pancur Kasih,
Pontianak. Peserta rapat setuju dengan gagasan tersebut. Lalu, Munaldus mengusulkan Credit Unionini diberi nama Credit
Union Keling Kumang. Alasannya, cerita Buahmain di Rumah
Punyong dengan legenda Keling dan isterinya Kumang sangat populer. Mereka semua setuju.
Agenda selanjutnya adalah menulis gagasan pendirian tersebut dan mengkomunikasikannya kepada pemuka-pemuka masyarakat di
Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, seperti kepada orang tua Munaldus sendiri Bapak Rurut dan Ibu Theresia Ina, Kepala Desa
Samin, Kepala Dusun Bapak Agus dan Bapak Nintin, semua guru-guru Paulus Perang, Simon Petrus, FX. Omeng, A.H. Suyanto,
Carolus Sanga Laga † dll, serta pemuka masyarakat yang lainnya. Pada prinsipnya, semua mereka setuju berdirinya
Credit Union
Keling Kumang di Kampung, walaupun beberapa dari mereka ragu akan keberhasilan Credit Union. Mereka semua sesungguhnya