82
h Menyetor simpanan pokok Rp.600.000
i  Menyetot simpanan wajib Rp.25.000
j  Menyetor simpanan sukarela Rp.25.000
4. Produk Simpanan Anggota
a.  Simpanan anggota b.  SIBUHAR simpanan bunga harian:
1  Simpanan Taktis SINTAK 2  Tabungan Untuk Anak Sekolah TUNAS
c.  Simpanan berjangka: 1  Simpanan Masa Tua SIMATU
2  Simpanan Beasiswa TAWA 3  Simpanan Perkebunan SIBUN
4  Simpanan Sukarela Berjangka SISUKA
5. Produk Pinjaman Kredit
a.  Pinjaman umum b.  Pinjaman perumahan
c.  Pinjaman kendaraan d.  Pinjaman perkenbunan
e.  Pinjaman pasti f.  Pinjaman kelompok
g.  Pinjaman pendidikan 6.
Produk Sosial Solidaritas
a.  Sokes raja Membantu biaya berobat rawat jalan
83
b.  Sokes rani Membantu biaya berobat rawat inap c.  DDA Membantu biaya pemakaman
d.  Daperma Santunan duka anggota dan perlindungan pinjaman
C. Credit Union Keling Kumang
1. Sejarah Singkat Berdirinya Credit Union Keling Kumang
Pada tanggal 26-28 November 1992, Institut Dayakologi pada waktu  itu  masih  bernama  Institut  Dayakologi  Research  and
Development menyelenggarakan Seminar dan Ekspo Budaya Dayak
di  Pontianak.  Seminar  diadakan  di  Hotel  Kapuas  Palace  sedangkan Pameran ekspo Budaya Dayak diadakan di Auditorium Universitas
Tanjungpura, Pontianak. Para peserta adalah wakil-wakil Dayak dari 4  propinsi  se  Kalimantan,  wakil  Dayak  dari  Sabah  dan  Serawak
Malaysia Munaldus ikut sebagai peserta seminar yang diadakan di Hotel
Kapuas Palace tersebut. “Saya ingat Aula Hotel Kapuas Palace yang luas  tersebut  penuh  diisi  oleh  peserta.  Saya  sangat  terkesan  dengan
paparan seminar yang disampaikan oleh seorang Bupati Barito Utara, Kalimantan  Tengah,  bernama  AJ.  Nihin,  yang  adalah  putra  Dayak.
Dia menceritakan
keprihatinan terhadap
betapa miskinnya
masyarakat  Dayak  disana.  Sebagai  bupati,  ia  telah  berusaha  keras memperbaiki nasib mereka.” Kata Munaldus.
84
Ketika  mendengar  penjelasan  beliau  tersebut,  Munaldus berpikir nasib masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sesungguhnya
tidak jauh berbeda. Khususnya, nasib keluarga-keluarga di kampung asalnya,  di  Tapang  Sambas  dan  Tapang  Kemayau,  Kec.  Sekadau
Hilir, Kab. Sanggau sekarang Kab. Sekadau. Ketika  sedang  mengikuti  seminar  tersebut,  muncul  gagasan
untuk  mendirikan  Credit  Union.  Munaldus  pikir,  Credit  Union  ini berfungsi  sebagai  penyandang  dana  untuk  peningkatan  ekonomi
masyarakat  di  kampung,  sebagai  alat  pengorganisasian  untuk mempertahankan  tanah  dari  rampasan  perkebunan  kelapa  sawit  dan
sebagai sarana belajar. Seminggu  setelah  seminar  tersebut,  Munaldus  mengundang
kawan-kawan  dari  kampung  Tapang  Sambas  dan  Tapang  Kemayau yang tinggal di Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Masiun di
Gang  Selat  Lombok  II  Siantan  Pontianak.  Pertemuan  tersebut membahas  pendirian  Credit  Uniondi  Tapang  Sambas  dan  Tapang
Kemayau.  Yang  hadir  rapat  adalah  Masiun  waktu  itu  guru  di  SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak, Mikael waktu itu pegawai di PT
Tanah Sakti, Hadrianus Lukas waktu itu pegawai PT Tanah Sakti, Alipius  waktu  itu  pegawai  PT.  Vitamo,  Martina  †  siswi  SMA
Santo  Fransiskus Asisi, Pontianak, dan Mulyana siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak.