36
1. Pengertian responden mengenai pengobatan mandiri
Pengobatan mandiri adalah pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu atau anggota keluarga individu untuk mengobati kondisi atau gejala
yang dirasakan atau didiagnosis sendiri Ruiz, 2010. Berdasarkan pertanyaan “Apakah Anda pernah mendengar istilah pengobatan mandiri?”, bahwa sebesar
67 20 responden menyatakan tidak pernah mendengar istilah pengobatan mandiri.
Gambar 7. Persentase responden mendengar istilah pengobatan mandiri, n=30
Menurut Supardi dan Notosiswoyo 2004, umumnya pengetahuan masyarakat mengenai pengobatan mandiri masih sangat rendah. Hal ini juga
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pangastuti 2014. Pengetahuan tentang pengobatan mandiri berhubungan dengan pengobatan mandiri yang aman,
tepat, dan rasional sehingga bila pengetahuan tentang pengobatan mandiri baik maka obat untuk pengobatan mandiri memungkinkan untuk digunakan secara
rasional.
Pernah mendengar
istilah pengobatan
mandiri 33
tidak pernah mendengar
istilah pengobatan
mandiri 67
37
Dalam penelitian ini juga dibahas mengenai definisi pengobatan mandiri menurut responden. Sesuai dengan pengertian pengobatan mandiri, hasil
penelitian didapatkan bahwa responden dari 10 responden yang pernah mendengar istilah pengobatan mandiri, hanya 1 responden yang dapat
menjelaskan definisi pengobatan mandiri secara baik dan benar yaitu: “Menggunakan obat untuk mengobati sakit yang dapat dikenali sendiri”.
Tabel II. Definisi pengobatan mandiri menurut responden Definisi pengobatan mandiri menurut responden
Tidak dapat menerangkan Alternatif pengobatan
Meracik sendiri Pengobatan yang kurang enak dan jarang diminati
Pengobatan yang kurang baik menggunakan kimia dan tradisional Seperti obat tradisional
Menggunakan obat untuk mengobati sakit yang dapat dikenali sendiri Obat yang dibeli di warung atau toko obat
Belajar mengidentifikasi sakit dan obat sendiri Pengobatan mandiri itu kurang bagus
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden tidak mengetahui pengertian pengobatan mandiri sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan
mengenai pengobatan mandiri masih rendah. Hal ini akan berpengaruh pada perilaku pengobatan mandiri karena pengetahuan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku pengobatan mandiri. Hal ini didukung oleh penelitian Dharmasari 2003 yang mengatakan bahwa pengetahuan berpengaruh
pada pengobatan mandiri.
38
Sebanyak 10 responden yang pernah mendengar tentang pengertian pengobatan mandiri, juga diteliti dari mana sumber informasi mengenai
pengobatan mandiri.
Gambar 8. Persentase sumber informasi responden mengenai istilah pengobatan mandiri, n=10
Dari 10 responden yang menyatakan pernah mendengar pengobatan mandiri, sebagian besar responden mendapatkan informasi mengenai pengobatan
mandiri dari teman. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pangastuti 2014 yang menyatakan bahwa sumber informasi tentang
pengobatan mandiri terbesar didapatkan dari media cetak atau elektronik. Responden merupakan masyarakat desa dieng yang mana akses sumber informasi
elektronik dan cetak masih sangat terbatas. Selama melakukan penelitian, responden cenderung untuk berkumpul bersama atau berinteraksi dengan lainnya
sehingga dari adanya interaksi satu dengan yang lainnya dapat terjadi pertukaran informasi mengenai pengobatan mandiri. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan
Teman 40
Tetangga 20
Orang Lain 10
Media cetak dan elektronik
30
39
Wawan dan Dewi 2011 faktor sosial dan budaya mempengaruhi perkembangan dan pengetahuan individu.
2. Pengetahuan responden mengenai obat untuk pengobatan mandiri