Obat bebas over the counter Obat bebas terbatas Obat keras

10 kebijakan dalam membina kesehatan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat melakukan pengobatan mandiri, menteri kesehatan telah menetapkan obat bebas, obat bebas terbatas dan juga beberapa obat keras yang dapat diperoleh tanpa resep dokter langsung dari apoteker di apotek. Kelancaran pelaksanaan kebijakan menteri kesehatan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah atau gangguan kesehatan tergantung pada kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang obat dan kesehatan Sartono,1993. Penggolongan obat di Indonesia terdiri dari 5 golongan, yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras termasuk di dalamnya obat wajib apotek, psikotropik dan narkotika. Penggolongan obat dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusinya Depkes RI, 1993. Obat yang biasa digunakan sebagai upaya pengobatan mandiri adalah obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek Sartono,1993.

1. Obat bebas over the counter

Obat bebas ditandai dengan lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat dengan simbol demikian dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter dan tersedia di banyak outlet, seperti apotek, toko obat, supermarket, dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Contoh: Parasetamol, Aspirin dan vitamin-C. 11 Gambar 1. Lambang obat bebas DitJen Bina Kefarmasian, 2006

2. Obat bebas terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras namun dapat dijual atau dibeli dengan jumlah terbatas tanpa resep dokter. Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan garis tepi lingkaran berwarna hitam dan terdapat peringatan khusus pada kemasan Depkes RI, 2008. Contoh: Ibuprofen, Bromhexin, dan Dexbrompheniramine Maleat. Terdapat tanda P yang berarti peringatan pada labelnya. Label P ada beberapa macam yaitu : 1. P.No. 1: awas Obat Keras. Bacalah aturan pemakaiannya. 2. P.No. 2: awas Obat Keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan 3. P.No. 3: awas Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan. 4. P.No. 4: awas Obat Keras. Hanya untuk dibakar. 5. P.No. 5: awas Obat Keras. Tidak boleh ditelan. 6. P.No. 6: awas Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelan. Gambar 2. Lambang obat bebas terbatas DitJen Bina kefarmasian, 2006 12

3. Obat keras

Obat keras mempunyai tanda khusus berupa lingkaran bulat merah dengan geris tepi berwarna hitam dan huruf K di tengah yang menyentuh garis tepi DitJen Bina Kefarmasian, 2006. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 347MenKes SK VII 1990, obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. Contoh: Asam Mafenamat, Ranitidin dan Teofilin. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan 1990 pertimbangan kebijakan obat wajib apotek, yaitu: 1. Bahwa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional; 2. Bahwa peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhakn untuk pengobatan sendiri sekaligus menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional; 3. Bahwa oleh karena itu, peran apoteker di apotek dalam pelayanan KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri; 4. Bahwa untuk itu, perlu ditetapkan keputusan menteri kesehatan tentang obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker di apotek. 13 Gambar 3. Lambang obat keras DitJen Bina kefarmasian, 2006

C. Perilaku

Dokumen yang terkait

KAJIAN POLA PERTANIAN DAN UPAYA KONSERVASI DI DATARAN TINGGI DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

2 13 57

Faktor faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Wonosobo

4 22 100

Pembelajaran Sosial (Social Lesson Learning) dalam Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Di Kawasan Pegunungan Dieng (Kasus di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah)

1 32 103

Pola dan motivasi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

3 15 97

Pola dan motivasi penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonoso Jawa Tengah.

0 13 111

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

MAKNA SIMBOLIK RUWATAN CUKUR RAMBUT GEMBEL DI DESA DIENG KEJAJAR WONOSOBO

0 0 14

Hubungan antara karakteristik sosio-demografi terhadap tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan antibiotika tanpa resep di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 0 165

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142

Hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern terhadap tindakan pemilihan obat pada pengobatan mandiri di kalangan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 3 139