42
Gambar 10. Pengetahuan responden mengenai perlu tidaknya resep dokter untuk pengobatan mandiri, n=12
Sebanyak 67 8 responden menyatakan bahwa obat untuk pengobatan mandiri dapat dibeli tanpa resep dokter. Dengan adanya pengetahuan responden
bahwa obat dapat dibeli tanpa resep dokter maka tidak dapat dipungkiri akses untuk melakukan pengobatan mandiri semakin mudah tetapi dapat juga terjadi
pengobatan mandiri yang boros atau tidak rasional. Hal ini juga menunjukkan bahwa secara langsung sudah mengetahui konsep pengobatan mandiri tetapi
mungkin mereka tidak menyadari bahwa obat yang mereka beli dan gunakan merupakan tindakan pengobatan mandiri.
b. Pengenalan responden mengenai bentuk obat untuk pengobatan mandiri.
Menurut Depkes 2008 ada beberapa bentuk sediaan obat, yaitu kapsul, tablet, pulvis, puyer, sirup dan larutan obat luar. Berdasarkan hasil penelitian,
responden paling mengenal bentuk tablet kemudian cairan, kapsul dan sebuk.
Obat untuk pengobatan
mandiri dapat dibeli tanpa
resep dokter 67
Obat untuk pengobatan
mandiri harus dibeli dengan
resep dokter 33
43
Tabel III. Pengetahuan responden mengenai bentuk obat Bentuk Obat
Persentase jawaban n=12
Tablet 75
Cairan 58
Serbuk 33
Kapsul 58
jawaban responden dapat lebih dari 1 bentuk sediaan
Menurut Notoatmodjo 2007 pengetahuan seseorang tentang kesehatan dapat diperoleh dari pengalaman sendiri. Berdasarkan hasil di atas, responden
paling banyak mengenal bentuk tablet dan cairan. Responden lebih mengetahui bentuk-bentuk sediaan di atas dari pengalaman mereka pada saat melakukan
pengobatan mandiri.
c. Pengenalan responden mengenai lambang obat untuk pengobatan
mandiri
Lambang pada kemasan obat terkait dengan peredaran di masyarakat dan fungsinya sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengetahuan untuk memilih
obat dalam pengobatan mandiri DitJen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan, 2006. Apabila masyarakat tidak mengetahui dengan pasti
dan maksud dari lambang yang tertera pada kemasan obat tersebut maka obat yang dipilih untuk pengobatan mandiri belum tentu tepat.
44
Gambar 11. Persentase jawaban responden mengenai lambang kemasan obat, n=30
Berdasarkan hasil penelitian, dari 12 responden yang mengatakan pernah mendengar mengenai obat, hanya sebesar 25 3 responden pernah melihat
lambang pada kemasan obat tetapi 2 dari 3 responden yang dapat menyebutkan lambang obat tidak mengetahui artinya. Tiga responden tersebut mengatakan
bahwa: “Hijau, biru, merah” U
“Hijau, merah” L “Hijau bulat artinya herbal” I
Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pengetahuan responden mengenai lambang obat masih kurang. Responden yang pernah melihat lambang
obat tidak memahami arti dari lambang tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurulita 2003 dan Supardi 2006 menyatakan bahwa
masyarakat cenderung melakukan pengobatan mandiri tanpa didasari pengetahuan yang memadai mengenai obat yang dikonsumsi. Informasi tentang obat yang
Pernah melihat 25
Tidak pernah melihat lambang
pada kemasan obat
75
45
mereka dapatkan sebagian besar dari pengalaman orang lain dan hanya 5,63 informasi dari petugas kesehatan. Sedikitnya informasi yang diperoleh oleh
responden dalam melakukan pengobatan mandiri dapat mempengaruhi pengetahuan responden sehingga dapat menyebabkan kesalahan pengobatan.
3. Sikap responden terhadap penggunaan obat untuk pengobatan mandiri