keramaian atau siswa yang aktif hanya beberapa saja, tetapi tidak selalu seperti itu jadi kategori yang melekat adalah cukup kondusif.
Biasanya jika prestasi yang didapat oleh siswa dalam kategori yang tinggi, maka iklim kelas sebagai faktor pendukung belajar berada
dalam kategori yang sangat kondusif atau kondusif. Dalam penelitian ini ternyata dengan kategori iklim kelas yang hanya cukup kondusif
tetapi para siswa masih dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Hal ini dapat dikarenakan walaupun iklim kelas tempat siswa belajar
masih dalam kategori cukup kondusif tetapi para siswa masih dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajar. Mungkin terkadang masih
tercipta suasana yang agak ramai tetapi dengan kondisi tersebut siswa masih semangat dan dapat mengikuti serta memahami pelajaran
dengan baik sehingga siswa juga masih dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Dari alasan ini maka dapat dikatakan iklim kelas tidak
berhubungan dan signifikan dengan prestasi belajar.
3. Hubungan antara Dukungan Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil tabel output SPSS 16 for Windows dapat diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,105 dan Asym.Sig 2-tailed sebesar 0,179. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa 0,179
0,05 maka Ho diterima atau dengan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua dengan prestasi belajar.
Dari hasil pengolahan dengan tabel PAP tipe II dukungan orang tua yang diterima siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI dalam kategori
yang sangat rendah dengan persentase 27,4. Hal ini dapat dikatakan jika siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI
kurang mendapatkan dukungan penuh dari orang tua mereka saat belajar. Walaupun hasil prestasi belajar menunjukkan angka rata-rata
yang tinggi itu berarti para siswa banyak yang mandiri dalam belajar karena banyak yang tidak didampingi orang tua mereka. Sebenarnya
sangat disayangkan ketika para orang tua tidak memberikan dukungan penuh saat belajar karena sebenarnya dukungan orang tua sangat
didambakan oleh para siswa untuk semakin meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Banyak siswa yang hanya mengandalkan
semangat dan kesadaran yang muncul dari dalam diri untuk belajar dan berprestasi dengan baik. Dalam hipotesis ketiga ini dapat disimpulkan
bahwa dukungan orang tua tidak berhubungan secara signifikan dengan prestasi belajar siswa. Karena siswa masih dapat berprestasi
tinggi walaupun dukungan orang tua kurang mereka terima secara penuh.
117
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah pengolahan data selesai dan telah dianalisis, kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan hasil analisis data adalah:
1. Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI. Dari hasil olah dan analisis data diperoleh r
hitung
sebesar 0,199 dan Asym.Sig 2-tailed 0,011 yang menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar walaupun dengan kadar yang sangat rendah.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan
prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI. Dari hasil olah dan analisis data diperoleh r
hitung
sebesar 0,081 dan Asym.Sig 2-tailed 0,305 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
iklim kelas dengan prestasi belajar. 3.
Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Depok kelas XI. Dari
hasil olah dan analsis data diperoleh r
hitung
sebesar 0,105 dan Asym.Sig 2-tailed 0,179 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara dukungan orang tua dengan prestasi belajar.