Peramalan Delay 5 Tahun Mendatang

83 a a a a ⁄ a a ⁄ a ⁄ ⁄ , jam de tik Maka delay rata-rata pesawat terbang take-off adalah sebagai berikut d d d d ⁄ d d ⁄ d ⁄ ⁄ , 5 jam de tik

4.8. Peramalan Delay 5 Tahun Mendatang

Perhitungan peramalan delay 5 tahun mendatang berdasarkan hasil perhitungan pada Sub Bab 4.4. Peramalan Jumlah Pergerakan Pesawat Terbang di Runway dalam 5 tahun mendatang. Jumlah pergerakan maksimum yang boleh terjadi di runway 5 tahun mendatang berdasarkan persentase pergerakan pada Table 4.23. berikut ini : Tabel 4.23. Presentase Pergerakan Pesawat Terbang Tahun 2016 Jenis Pergerakan Jumlah pesawat Terbang Persentase Take-off 20 50 Landing 20 50 Take-off + Landing 40 100 Landing Pesawat Terbang Kategori A Landing Pesawat Terbang Kategori B Landing Pesawat Terbang Kategori C 17 87,5 Landing Pesawat Terbang Kategori D Landing Pesawat Terbang Kategori E 3 12,5 Sumber : Hasil Perhitungan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 84 Perhitungan clearance time menggunakan pesawat terbang berdasarkan kategori C dan E serta berdasarkan Tabel 4.20. persentase pergerakan pesawat terbang di runway pada peak hour. Perhitungannya kapasitas maksimum pergerakan di runway sebagai berikut : 1. Direncanakan menggunakan pesawat terbang kategori C dan E dengan data kecepatan dan perlambatan seperti pada Tabel 4.23. akan landing di Bandara Juanda pada pukul 08.00 dengan menggunakan exit taxiway bersudut 30 . Maka datanya sebagai berikut : a. V ot = 96,00 mdetik b. V td = 71,94 mdetik c. V e = 30,87 mdetik d. t = 10 detik rata-rata untuk semua kategori pesawat terbang dan sudut exit taxiway Horonjeff dan McKelvey, 1994 a. a 1 = 0,76 mdetik 2 b. a 2 = 1,52 mdetik 2 2. Maka clearance time pesawat terbang tersebut sebesar : ot - td a td - e a t , - , , , - , ,5 de tik Didapatkan clearance time untuk pesawat terbang kategori C dan E dengan sudut exit taxiway 30 adalah kurang dari 72 detik. Dengan langkah perhitungan yang sama Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 85 clearance time untuk pesawat terbang kategori lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.24. berikut ini : Tabel 4.24. Hasil Perhitungan Clearance Time Kategori Pesawat Terbang Clearance Time Sudut 30 Sudut 45 Sudut 90 A 25 32 41 B 41 48 56 C 47 54 62 D 57 64 72 E 72 78 87 Sumber : Hasil Perhitungan dari Microsoft Excel Tabel 4.24. di atas memperlihatkan hasil perhitungan clearance time masing- masing kategori pesawat terbang untuk berbagai sudut exit taxiway sesuai dengan kategori pesawat terbang E. Selanjutnya hasil perhitungan pada Tabel 4.24. digunakan dalam perhitungan delay. Sebelum menghitung delay harus diketahui jumlah pergerakan maksimum yang bisa terjadi di runway untuk mengetahui tingkat pelayanan runway. Jumlah pergerakan maksimum yang bisa terjadi di runway tergantung pada persentase take-off, landing dan campuran kategori pesawat terbang. Perhitungan delay kondisi 5 tahun mendatang dengan menggunakan pesawat kategori C dan E. Perhitungan delay untuk kondisi 5 tahun mendatang sebagai berikut : 1. Jumlah kapasitas maksimum yang boleh terjadi di runway untuk kondisi eksisting sebagai berikut : N = Jumlah kapasitas maksimum dalam 1 jam T = Take-off = 50 L = Landing = 50 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 86 A = Pesawat terbang landing kategori A = 0 B = Pesawat terbang landing kategori B = 0 C = Pesawat terbang landing kategori C = 87,5 D = Pesawat terbang landing kategori D = 0 E = Pesawat terbang landing kategori E = 12,5 CTto = Clearance time pesawat terbang takeoff = 120 detik CTta = Clearance time pesawat terbang kategori A = 25 detik CTtb = Clearance time pesawat terbang kategori B = 41 detik CTtc = Clearance time pesawat terbang kategori C = 47 detik CTtd = Clearance time pesawat terbang kategori D = 57 detik CTte = Clearance time pesawat terbang kategori E = 72 detik pesawat x to x x ta x tb x t c x t d x t e pesawat ,5 x ,5 x x x 5 . 5 x x 5 . 5 x pe sawat terbang Maka jumlah kapasitas maksimum yang bisa terjadi : 1. Jumlah pergerakan maksimum N = 42 Pesawat Terbang 2. Jumlah pesawat terbang takeoff maksimum = 21 Pesawat Terbang 3. Jumlah pesawat terbang landing maksimum = 21 Pesawat Terbang 4. Jumlah pesawat terbang landing kategori A = 0 Pesawat Terbang 5. Jumlah pesawat terbang landing kategori B = 0 Pesawat Terbang 6. Jumlah pesawat terbang landing kategori C = 18 Pesawat Terbang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 87 7. Jumlah pesawat terbang landing kategori D = 0Pesawat Terbang 8. Jumlah pesawat terbang landing kategori E = 3 Pesawat Terbang 2. Perhitungan delay rata-rata pesawat terbang landing dan take-off berdasarkan perumusan yang telah dijelaskan adalah sebagai berikut : a = 20 pesawat terbangjam d = 20 pesawat terbangjam a = 21 pesawat terbangjam d = 21 pesawat terbangjam a = 0 pesawat terbangjam d = 0 pesawat terbangjam Maka delay rata-rata pesawat terbang landing adalah sebagai berikut : a a a a ⁄ a a ⁄ a ⁄ ⁄ , jam de tik Maka delay rata-rata pesawat terbang take off adalah sebagai berikut d d d d ⁄ d d ⁄ d ⁄ ⁄ , jam de tik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 88 4.9. Runway Occupancy Time 4.9.1. Kondisi Eksisting