21
2.2.4. Parameter yang Mempengaruhi Panjang Landasan Bagi Pesawat Terbang
1. Elevasi Lapangan Terbang Panjang landasan pacu yang didapat adalah tinggi di atas muka air laut.
2. Temperatur Standard temperatur adalah suhu rata-rata harian dari bulan-bulan yang
terpanas di lokasi lapangan terbang. Data bisa didapat pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG.
3. Take Off Weight Zero fuel weight ditambah payload ditambah BBM yang dibutuhkan
untuk terbang ke lapangan terbang tujuan, ditambah BBM cadangan untuk terbang 1,5 jam.
Maximum landing weight ditambah payload tambah BBM untuk terbang ke lapangan terbang tujuan.
4. Distance Jarak yang dapat ditempuh pesawat terbang dari satu tujuan lapangan terbang
ke lapangan terbang yang lain dengan maximum payload dan minimum berat BBM yang dibutuhkan untuk jarak itu.
5. Arah Runway Arah runway harus selalu searah dengan atau mendekati dengan angin
dominan prevailing wind yang terdapat di daerah tersebut, karena gerakan pesawat sewaktu landing dan take off akan menjadi sulit bahkan berbahaya
apabila kecepatan angin melampaui suatu batas tertentu dan juga bila arah angin membentuk sudut dengan arah pendaratan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22 Gambar 2.2. Tipikal Arah Angin
Penyelidikan angin dilakukan minimum selama 5 tahun dan dicatat: • Arah angin
• Kecepatankekuatan angin • Lamanya angin bertiup
Ketika landing dan take off, pesawat terbang dimungkinkan untuk manuver di atas runway selama komponen angin bertiup pada sudut yang sesuai
dengan arah perjalanan dan crosswind tidak terjadi. Maksimum crosswind yang diijinkan tergantung pada :
• Ukuran pesawat terbang • Konfigurasi sayap
• Kondisi permukaan perkerasan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.3. Kapasitas dan Delay 2.3.1. Perumusan Delay
Definisi keduanya adalah jumlah maksimum pesawat terbang yang beroperasi yang dapat diakomodasikan oleh bandara selama interval waktu tertentu ketika ada
permintaan untuk pelayanan yang berkesinambungan Blumstein,1960. Perhitungan delay dipengaruhi oleh seberapa lama sebuah pesawat terbang
clear dari runway. Waktu minimal yang diperlukan agar pesawat terbang berikutnya dapat melakukan pergerakan di runway minimal sebesar clearance time pesawat
terbang sebelumnya. Clearance time tergantung dari kecepatan pesawat saat melakukan pendaratan, touchdown, keluar exit taxiway, dan perlambatan ketika akan
mendarat dan setalah mendarat. Perumusan matematis kapasitas runway yang berkaitan dengan delay untuk
tingkat kedatangan adalah :
a
a a
a ⁄
a a Dimana :
a
: delay rata-rata pesawat terbang yang datang satuan waktu a : tingkat kedatangan rata-rata pesawat terbang per satuan waktu
a : tingkat pelayanan rata-rata pesawat terbang per satuan waktu a : simpangan rata-rata pesawat terbang yang datang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.