91
4.9.2. Kondisi 5 Tahun Mendatang
Berdasarkan hasil perhitungan bada Sub Bab 4.8. kapasitas maksimum pesawat terbang saat jam puncak, pada kondisi 5 tahun mendatang sebesar 42
pergerakan. Dengan menggunakan persentase existing sebesar 95,33 pesawat terbang kelas C dan 4,67 pesawat terbang kelas D, dengan jumlah pesawat terbang
sebesar 24 pesawat terbang. Persentase tersebut berdasarkan klasifikasi pesawat terbang yang ditampilkan pada Tabel 4.25. seperti berikut ini :
Tabel 4.27. Klasifikasi Pesawat Terbang
Kelas pesawat
Maximum Take Off Weight
pounds Jumlah
mesin Kelas turbulen
A ≤ .5
Tunggal KecilSmallS
B Jamak
KecilSmallS C
12.500 - 300.000 Jamak
SedangLargeL
D ≥ 300.000
Jamak LebarHeavyH
Sumber : FAA AC 1505060-5
1 Berdasarkan pergerakan kedatangan pesawat terbang pada saat kondisi 5 tahun mendatang sebesar 21 pesawat terbang. Dengan komponen data
perhitungan sebagai berikut : A
= Jumlah kedatangan pesawat dalam 1 jam sebesar 21 pesawat DA = Jumlah keberangkatan pesawat dalam 1 jam sebesar 21 pesawat
TG = Jumlah Touch and Go dalam 1 jam 42 pesawat Dari data diatas, persentase kedatangan pesawat terbang bisa ditentukan
seperti berikut ini :
P i x
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
P i x 5
2. Berdasarkan total pergerakan kedatangandan keberangkatan pesawat terbang pada saat kondisi eksisting sebesar 42 pesawat terbang. Dengan komponen
data perhitungan sebagai berikut : A
= Jumlah kedatangan pesawat dalam 1 jam sebesar 21 pesawat DA = Jumlah keberangkatan pesawat dalam 1 jam sebesar 21 pesawat
TG = Jumlah Touch and Go dalam 1 jam 42 pesawat Dari data diatas, persentase Touch Go pesawat terbang bisa ditentukan
seperti berikut ini :
T h x
T h x 5
3. Menentukan Mix Index Dengan persentase klasifikasi pesawat terbang sebesar sebesar 87,5
pesawat terbang kelas C dan 12,5 pesawat terbang kelas D. maka perhitungan Mix Index sebagai berikut :
Mix index = C + 3D
= 95,33 + 3x4,67 = 109
Berdasarkan hasil perhitungan mix index sebesar 109, maka kapasitas dan rencana kebutuhan pesawat terbang dapat dilihat pada Tabel 4.26. sebagai
berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93 Tabel 4.28. Kapasitas dan Rencana Kebutuhan Pesawat Terbang
No Runway Use
Configuration Mix Index
C+3D Hourly Capacity
OpsH Annual Service
Volume VFR
IFR 1
0 to 20 98
59 230.000
21 to 50 74
57 195.000
51 to 80 63
56 205.000
81 to 120 55
53 210.000
121 to 180 51
50 240.000
Sumber : FAA AC 1505060-5
4. Perhitungan VFR dan IFR pada Kondisi 5 Tahun Mendatang Berdasarkan perhitungan Percent Arrival, Percent Touch Go dan Mix
Index, maka untuk perhitungan pergerakan pesawat terbang pada kondisi VFR dan IFR adalah sebagai berikut :
1. Pada kondisi VFR, Arrival
= 50100 x 55 = 27 operationshour
Touch Go = 50100 x 55
= 28 operationshour 2. Pada kondisi IFR,
Arrival = 50100 x 53
= 26 operationshour Touch Go
= 50100 x 53 = 27 operationshour
Single Runway
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
94
4.9.3. Ringkasan Perhitungan Runway Occupancy Time