10 Tabel 2.2. Aerodrom Reference Code
Aerodrome Refecence Code Code Element 1
Code Element 2 Code
Aeroplane Reference Code
Wing span Outer main gear
Number Field Length
Letter wheel span
1 less than 800 m
A up to but not
up to but not including 15 m
including 4.5 m 2
800 m up to but not B
15 m up to but not 4.5 m up to but not
including 1200 m including 24 m
including 6 m 3
1200 m up to but not C
24 m up to but not 6 m up to but not
including 1800 m including 36 m
including 9 m 4
1800 m and over D
36 m up to but not 9 m up to but not
including 52 m including 14 m
5 E
52 m up to but not 9 m up to but not
including 65 m including 14 m
6 F
65 m up to but not 14 m up to but not
including 80 m including 16 m
Sumber  :  Manual  of  Standards  Part  139—Aerodromes  Chapter  2:  Application  of  Standards  to Aerodromes, Civil Aviation Safety Authority, Australian Government
2.1.2.  Tipe Mesin Pesawat Terbang
Untuk  mengetahui  klasifikasi  pesawat  terbang  perlu  diketahui  tentang  tipe mesin pesawat terbang :
1.  Piston Engine Aircraft P Pesawat  terbang  digerakan  oleh  perputaran  baling–baling  dengan  tenaga
mesin piston. Sebagian pesawat terbang kecil digerakan oleh mesin piston. 2.  Turbo Propeller TP
Pesawat terbang digerakan oleh baling–baling dengan tenaga mesin. 3.  Turbo Jet TJ
Pesawat terbang digerakan oleh daya dorong dari tenaga semburan Turbo Jet, sangat boros bahan bakar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11 4.  Turbo Fan TF
Pesawat terbang digerakan oleh daya dorong dari tenaga semburan Turbo Jet yang  ditambahkan  kipas  fan,  ditempatkan  di  depan  dari  turbin  induk.
Sehingga didapatkan tenaga penggerak lebih besar.
2.1.3.  Macam - macam Berat Pesawat Terbang
Beban  pesawat  terbang  diperlukan  untuk  menentukan  tebal  lapis  keras landing  movement  yang  dibutuhkan.  Beberapa  jenis  beban  pesawat  terbang  yang
berhubungan dengan pengoperasian pesawat terbang antara lain : 1.  Berat kosong operasi Operating Weight Empty = OWE
Adalah  beban  utama  pesawat  terbang,  termasuk  awak  pesawat  dan konfigurasi roda pesawat terbang tetapi tidak termasuk muatan payload dan
bahan bakar. 2.  Muatan Payload
Adalah  beban  pesawat  terbang  yang  diperbolehkan  untuk  diangkut  oleh pesawat terbang sesuai dengan persyaratan angkut pesawat terbang. Biasanya
beban muatan menghasilkan pendapatan beban yang dikenai biaya. Secara teoritis beban maksimum ini merupakan perbedaan antara berat bahan bakar
kosong dan berat operasi kosong. 3.  Berat bahan bakar kosong Zero Fuel Weight = ZFW
Adalah  beban  maksimum  yang  terdiri  dari  berat  operasi  kosong,  beban penumpang  dan  barang.  Sehingga  ketika  pesawat  terbang  sedang  terbang,
tidak terjadi momen lentur yang berlebihan pada sambungan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12 4.  Berat Ramp maksimum Maximum Ramp Weight = MRW
Adalah beban maksimum untuk melakukan gerakan, atau berjalan dari parkir pesawat ke pangkal landas pacu. Selama melakukan gerakan ini, maka akan
terjadi pembakaran bahan bakar sehingga pesawat akan kehilangan berat. 5.  Berat maksimum lepas landas Maximum Take Off Weight = MTOW
Adalah  beban  maksimum  pada  awal  lepas  landas  sesuai  dengan  bobot pesawat terbang dan persyaratan kelayakan penerbangan. Beban ini meliputi
berat operasi kosong, bahan bakar dan cadangan tidak termasuk bahan bakar yang digunakan untuk melakukan gerakan awal dan muatan payload.
6.  Rumus menghitung panjang runway Adalah  beban  maksimum  pada  saat  roda  pesawat  terbang  menyentuh  lapis
keras  mendarat  sesuai  dengan  bobot  pesawat  dan  persyaratan  kelayakan penerbangan.
Main  gear  roda  pendarat  utama  direncanakan  untuk  menyerap  gaya  yang lebih besar, jadi harus dengan gear yang lebih kuat. Untuk pesawat terbang
transport, main gear direncanakan untuk menahan berat yang lebih kecil dari maximum  structural  take  off  weight.  Untuk  pesawat  terbang  dengan  jarak
tempuh  tidak  terlalu  jauh  misalnya  DC-9,  main  gear  direncanakan  dengan kekuatan  menahan  hampir  maximum  structural  take  off  weight  karena
keperluaan bahan bakar tidak terlalu banyak.   Pada saat mendarat pesawat terbang tidak boleh melebihi maximum structural
landing weight.   Pada  saat  lepas  landas  pesawat  terbang  tidak  boleh  melebihi  maximum
structural take off weight.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13 Tabel 2.3. merupakan perhitungan distribusi yang mendekati kebenaran dari
komponen bobot pesawat terbang. Dapat diperhatikan tentang perbandingan jarak jelajah terbang dengan berat bahan bakar perjalanan, semakin jauh jarak
jelajah  terbang  maka  berat  bahan  bakar  perjalanan  ketika  lepas  landas  juga semakin besar. Namun bobot muatan payload menurun.
Tabel 2.3. Persentase Take Off Weight
Penerbangan Operating
Payload  Tripload  Reverse Fuel Empty
Weight Short Range
66 24
6 4
Medium Range 59
16 21
4 Long Range
44 16
42 5
Sumber: Tabel 1.2 hal 5. Heru Basuki, 1986
2.1.4.  Payload dan Range jarak tempuh