Konfigurasi Runway Perencanaan Runway 1. Pendahuluan

15 2.2. Perencanaan Runway 2.2.1. Pendahuluan Runway adalah bagian dari bandar udara yang diperlukan untuk tinggal landas take off dan pendaratan landing.

2.2.2. Konfigurasi Runway

Banyak macam konfigurasi landasan pacu, sebagian konfigurasi adalah kombinasi dari konfigurasi besar. Konfigurasi dasar adalah : 1. Single Runway 2. Paralel Runway 3. Intersecting Runway 4. Open V Runway 1. Single Runway Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang paling sederhana seperti terlihat pada gambar. Kapasitas landasan pacu untuk kondisi VFR kapasitasnya adalah antara 45 – 100 operationshours gerakan jam. Sedangkan untuk kondisi IFR kapasitasnya berkurang menjadi 50 -70 operasi tergantung dari komposisi mix pesawat dan perlengkapan penerbangan yang tersedia. 2. Paralel Runway Landasan Pacu Dua Arah Kapasitas runway tergantung dari jumlah dan jarak antara runway.  Untuk close paralel : Kondisi VFR kapsitasnya per jam : 90 – 198 Kondisi IFR kapasitasnya per jam : 54 – 64 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16  Untuk intermediate per jam : Kondisi VFR kapsitasnya per jam : 90 – 198 Kondisi IFR kapasitasnya per jam : 74 – 79  Untuk far paralel : Kondisi VFR kapsitasnya per jam : 90 – 198 Kondisi IFR kapasitasnya per jam : 84 – 106 3. Intersecting Runway Landasan Pacu Berpotongan Banyak Bandar udara mempunyai dua atau lebih landasan pacu yang arahnya berbeda dan saling berpotongan. Landasan pacu ini diperlukan bila terdapat angin yang relatif kuat, bertiup lebih dari satu arah. Kapasitas landasan pacu yang berpotongan sangat tergantung pada letak perpotongannya ditengah atau diujung dan pada cara pengoperasian landasan pacu, yang disebut strategi lepas landas atau mendarat. 4. Open V Runway Landasan Pacu V-terbuka Landasan pacu yang arahnya memencar divergen tetapi tidak berpotongan disebut landasan pacu V-terbuka. Seperti landasan pacu berpotongan, landasan pacu V-terbuka akan berubah menjadi landasan pacu tunggal apabila angin bertiup dari satu arah. Apabila hembusan angin lemah, kedua landasan pacu dapat digunakan. Perbandingan konfigurasi landasan pacu dipandang dari segi kapasitas dan pengendalian lalu lintas udara, konfigurasi landasan pacu satu arah single runway adalah yang terbaik. Konfigurasi ini akan menghasilkan kapasitas yang tertinggi dibandingkan konfigurasi lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 Gambar 2.1. Tipikal Konfigurasi Runway

2.2.3. Perhitungan Panjang Runway