31 yang lebih lama daripada prosedur keberangkatan atau lepas landas pesawat
terbang terkait dengan separasi atau jarak pisah aman yang harus disediakan kepada pesawat terbang.
e. Percent Touch Go Persentase Touch and Go atau pesawat terbang yang melakukan latihan
pendaratan dengan hanya menyentuh landasan tanpa berhenti adalah perbandingan antara jumlah Touch and Go dengan seluruh operasi pesawat
terbang, dengan perhitungan sebagai berikut.
T h x
dengan, A = Jumlah kedatangan pesawat terbang dalam 1 jam
DA = Jumlah keberangkatan pesawat terbang dalam 1 jam TG = Jumlah Touch and Go dalam 1 jam
Operasi Touch and Go memperkecil kapasitas sisi udara terutama komponen landasan pacu, hal ini disebabkan pesawat terbang yang akan mendarat dan lepas
landas harus memiliki jarak pisah yang aman terhadap operasi Touch and Go yang berarti waktu tunggu yang lebih lama dan kapasitas yang semakin berkurang.
2.4. Clearance Time
Clearance Time adalah waktu pemakaian pesawat terbang di runway hingga pesawat terbang mengosongkan runway dan dianggap aman bagi pesawat terbang
berikutnya yang antri untuk melakukan take off dan landing di runway.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32 Takeoff-takeoff clearance time
= 2 menit Takeoff-landing clearance time
= 2 menit Landing-landing clearance time
= CT menit Landing-takeoff clearance time
= CT menit Catatan : CT take off 2 menit mengacu pada DOC 4444-RAC50112 ICAO,
Untuk runway tunggal dengan posisi antrian saat take off berurutan pada satu garis lurus dan elevasi yang sama.
CT dihitung dengan persamaan berikut Horojeff McKelvey, 1994
ot
-
td
a
td
-
e
a
t Dimana :
CT = waktu pemakaian runway dt
= kecepatan pesawat terbang saat melewati ujung runway ftdt = kecepatan touchdown ftdt
= kecepatan keluar exit taxiway ftdt = waktu membelokan dari runway setelah kecepatan keluar exit taxiway dt
= perlambatan rata-rata di udara ftdt
2
= perlambatan rata-rata di darat ftdt
2
3 = waktu yang dibutuhkan bagi roda depan pesawat terbang menyentuh
runway dt
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
2.5. Metode Perhitungan Jam Puncak
Diperlukannya metode ini adalah untuk mengetahui tinggkat pergerakan pesawat terbang pada kondisi peak hour dan juga sebagai dasar acuan kondisi paling
maksimum pemakaian runway. Berdasarkan data existing jumlah rata-rata pergerakan harian di runway
dalam 1 tahun dan jumlah pergerakan pesawat terbang di runway pada bulan puncak dalam satu tahun, dapat diketahui rasio jumlah pesawat terbang bulan puncak
terhadap jumlah pergerakan pesawat terbang total satu tahun. Dapat dilihat pada persamaan berikut Pignataro, 1973 :
month month
year
Dimana :
month
=
peak month ratio.
month
=
pergerakan total pesawat terbang di runway saat bulan puncak.
year
= pergerakan total pesawat terbang di runway dalam 1 tahun. Rasio jumlah pergerakan pesawat terbang pada hari puncak terhadap jumlah
pergerakan pesawat terbang bulan puncak. Dapat dilihat pada persamaan berikut Pignataro, 1973 :
day day
month
Dimana :
day
=
peak day ratio.
day
=
pergerakan total pesawat terbang di runway dalam 1 hari puncak.
month
=
pergerakan total pesawat terbang di runway saat bulan puncak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34 Rasio jumlah pergerakan pesawat terbang pada jam puncak terhadap jumlah
pergerakan pesawat terbang hari puncak. Dapat dilihat pada persamaan berikut Pignataro, 1973 :
hour hour
day
Dimana :
hour
=
peak hour ratio.
hour
=
pergerakan total pesawat terbang di runway dalam satu jam puncak.
day
=
pergerakan total pesawat terbang di runway saat hari puncak.
2.6. Metode Peramalan Lalu Lintas Udara