45
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA
4.1. Perencanaan Runway
Dalam evaluasi kinerja runway pada Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dibutuhkan beberapa data, antara lain spesifikasi pesawat terbang rencana,
data meteorologi dan geofisika dan beberapa data penunjang lainnya.
4.2. Konfigurasi dan Kapasitas Runway
Konfigurasi arah dan kapasitas runway dapat direncanakan berdasarkan data- data sekunder yang ada. Konfigurasi single runway merupakan acuan perencanaan
yang ideal. Sedangkan untuk arah runway direncanakan berdasarkan data angin dari Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda Surabaya. Data angin yang tercatat dalam
3 tahun terakhir tersebut menunjukkan angin dominan dan kecepatan angin.
4.3. Perhitungan Panjang Runway
Untuk kebutuhan panjang landasan dalam perencanaan lapangan terbang diatur oleh Federal Aviation Administration FAA. AC 1505324-4 atau ICAO,
Aerodrome Manual DOC 7920-AN865 part 1 Aircraft Characteristic untuk menghitung panjang landasan bagi rute-rute tertentu, untuk berbagai macam pesawat
terbang dan Airplane Characteristics Airbus 380. Pada perhitungan panjang runway menggunakan pesawat terbang rencana
Airbus 380-800 dengan mesin TRENT 900 Engines, serta data angin yang berasal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46 dari Badan Meteorologi dan Geofisika Juanda Surabaya sebagai pedoman seperti
pada Tabel 4.1. dan Tabel 4.2. berikut ini : Tabel 4.1. Spesifikasi Pesawat Terbang Rencana Airbus 380-800
Measurement A380-800
A380-800F Cockpit Crew
Two Seating Capacity
525 3-Class 12 Couriers
624 2-Class 853 1-Class
Length Overall 72.73 m 238. 6 ft
Wingspan 79.75 m 261. 6 ft
Height 24.45 m 80. 2 ft
Wheel Base 33.58 m 110. 2 ft Wing Landing Gear
36.85 m 120.9 ft Body Landing Gear Wheel Track
12.46 m 40.9 ft Outside Fuselage Width
7.14 m 23.4 ft Outside Fuselage Width Height
8.41 m 27.6 ft Maximum Cabin Widht
6.58 m 21.6 ft Main Deck 5.92 m 19.4 ft Upper Deck Floor Level
Cabin Length 49.9 m 164 ft Main Deck
44.93 m 147.4 ft Upper Deck Wing Area
845 m
2
9.100 sq ft Aspect Ratio
7.5 Wing sweep
33.5 Maximum TaxiRamp Weight
571.000 kg 592.000 kg
1.260.000 lb 1.310.000 lb
Maximum Take off Weight 569.000 kg
590.000 kg 1.250.000 lb
1.300.000 lb Maximum Landing Weight
391.000 kg 427.000 kg
860.000 lb 940.000 lb
Maximum Zero Full Weight 366.000 kg
402.000 kg 810.000 lb
890.000 lb Typical Operating Empty
Weight 276.800 kg
252.200 kg 610.000 lb
566.000 lb Maximum Structural Payload
89.200 kg 149.800 kg
197.000 lb 330.000 lb
Maximum Cargo Volume 176 m
3
1.134 m
3
6.200 cu ft 40.000 cu ft
Maximum Operating Speed Mach 0.89 945 kmh, 589 mph, 510 knots
at cruise altitude Maximum Design Speed
Mach 0.96 at cruise altitude in dive at cruise altitude
1020 kmh, 634 mph, 551 knots Take off Run at MTOWSL ISA
2.750 m 2.900 m
9.020 ft 9.500 ft
Range at Design Load 15.400 km
10.400 km 8.300 nmi, 9.500 mi
5.600 nmi, 6.400 mi Service Ceiling
13.115 m 43.028 ft Maximum Fuel Capacity
320.000 L 310.000 L
81.893 US gal 84.600 US gal
320.000 L 84.600 US galoption
Engines 4 x GP7270 A380-861
GP7277 A380-863F Trent 977B A380-843F
Trent 970B A380-841 Trent 927B A380-842
Thrust 4 x 310 kN 70.000 lbf GP 7270
340 kN 76.000 lbf GP7277 340 kN 76.000 lbf Trent 977B
310 kN 70.000 lbf Trent 970B 320 kN 72.000 lbf Trent 972B
Sumber : Airplane Characteristics Airbus 380.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47 Tabel 4.2. Data Angin di Bandar Udara Juanda Internasional Surabaya
TAHUN URAIAN
BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
2009
Suhu Rata-rata C
27,0 26,4 27,9 27,6 27,7 27,5 26,7 26,7 28,3 29,1 28,6 29,1
Suhu Maksimum C 34,0 34,4 34,2
34,2 33,2 32,1 33,1 32,6 34,4 35,0 35,2 35,4 Suhu Minimum
C 22,8 22.6 22,6
23,2 22,2 22,2 20,1 20,6 21,7 23,4 22,5 23,8 Kec. Rata-rata
8,1 7,3
5,0 5,2
5,1 6,3
6,0 6,6
7,1 7,8
8,0 6,3
Arah Rata-rata W
W E
E E
E E
E E
E E
NE Kec. Maksimum
30 29
28 25
17 15
16 18
17 20
22 16
Arah Rata-rata 130 300
160 50
10 90
110 90
90 80
260 90
2010
Suhu Rata-rata C
27,3 27,7 28,2 27,7 28,4 28,0 27,9 27,9 27,2 28,4 27,8 27,3
Suhu Maksimum C 34,8 33,8 34,5
33,8 33,2 33,4 33,4 33,4 34,3 34,4 34,8 33,4 Suhu Minimum
C 22,4 14,8 22,8
23,2 21,2 23,2 21,3 21,3 23,8 22,8 23,4 22,2 Kec. Rata-rata
8,0 6,7
6,0 5,9
6,3 7,0
6,0 6,5
6,6 6,3
6,0 7,2
Arah Rata-rata W
W NE
E E
E E
E E
E E
W Kec. Maksimum
22 18
17 17
19 17
16 15
18 19
15 38
Arah Rata-rata 280
50 360
330 90
100 70
100 90
90 100 320
2011
Suhu Rata-rata C
27,0 27,0 27,1 27,4 27,7 26,8 26,6 26,3 26,3 29,0 28,6 27,8
Suhu Maksimum C 33,3 33,6 33,7
32,6 32,6 32,6 31,8 32,4 33,4 34,8 34,6 34,2 Suhu Minimum
C 23,0 23,0 23,0
23,5 23,5 20,4 20,6 20,0 21,7 22,6 23,5 22,9 Kec. Rata-rata
8,9 8,3
7,0 7,0
6,0 7,0
7,0 7,1
7,3 7,6
7,0 6,4
Arah Rata-rata W
W W
E E
E E
E E
E E
W Kec. Maksimum
29 24
17 15
15 15
18 15
15 16
17 22
Arah Rata-rata 290 360
360 100
100 100 100 90
90 100
200 200
Sumber : PT Persero Angkasa Pura I Juanda Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48 Data angin yang tercatat pada Tabel 4.2. dibutuhkan dalam penentuan
distribusi arah angin dan kecepatan angin yang terjadi di lokasi. Hasil perhitungan kecepatan angin ditampilkan pada Tabel 4.3. berikut ini :
Tabel 4.3. Persentase Analisa Kecepatan Angin
Kecepatan Angin Arah Angin
Keterangan Knot
U TL
T TG
S BD
B BL
Jumlah
0 – 5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 6 – 10
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
11 – 15 0.00 0.00 22.22 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
22.22 16 – 20
0.00 5.56 38.89 0.00 0.00 0.00 5.56 0.00 50.00
21 0.00 0.00 8.333 0.00 0.00 0.00 19.44 0.00
27.78
Jumlah 0.00 5.56 69.44 0.00 0.00 0.00 25.00 0.00
100.00
Sumber : PT Persero Angkasa Pura I Juanda Surabaya.
Setelah didapatkan hasil persentase analisa kecepatan angin di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Perhitungan untuk menentukan arah dominan
prevailing wind pada runway dengan bantuan Tabel 4.4. berikut ini : Tabel 4.4. Persentase Sudut Azimut
No Calm
Sudut Azimut 1
NE : Timur Laut 25
- 69 2
E : Timur 70
- 114 3
SE : Tenggara 115
- 159 4
S : Selatan 160
- 204 5
SW : Barat Daya 205
- 249 6
W : Barat 250
- 294 7
NW : Barat Laut 295
- 339 8
N : Utara 340
- 024
Sumber : PT Persero Angkasa Pura I Juanda Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49 Perhitungan untuk menentukan arah dominan prevailing wind pada runway
dibagi menjadi empat alternatif berorientasi pada sudut azimut, seperti berikut : 1. Alternatif I Berorientasi pada sudut Azimut 70
- 294 E - W
0 - 5 Knot = 0.00 6 - 10 Knot = 0.00
11 - 15 Knot = 22.22 16 - 20 Knot = 33.33
21 Knot =16.67
Total = 72.22
2. Alternatif II Berorientasi pada sudut Azimut 160 - 024
S - N 0 - 5 Knot = 0.00
6 - 10 Knot = 0.00 11 - 15 Knot = 2.78
16 - 20 Knot = 0.00 21 Knot = 13.89
Total = 16.67
3. Alternatif III Berorientasi pada sudut Azimut 25 - 159
NE - SE 0 - 5 Knot = 0.00
6 - 10 Knot =0.00 11 - 15 Knot = 0.00
16 - 20 Knot = 2.78 21 Knot = 0.00
Total = 2.78
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50 4. Alternatif IV Berorientasi pada sudut Azimut 205
- 339 SW - NW
0 - 5 Knot = 0.00 6 - 10 Knot = 0.00
16 - 15 Knot = 0.00 21 Knot = 0.00
Total = 0.00
e rnyata dari keempat alternatif, terdapat “percentage of wind” terbesar pada
Alternatif I Berorientasi pada sudut Azimut 70 - 294
E - W dengan total persentase 72.22
Berdasarkan “percentage of wind”, persentase angin yang berkaitan dengan arah dan kecepatan dengan berbagai sektor. Dengan “percentage of wind” diberi
tanda asiran, yang seperti ditampilkan pada Gambar 4.1. berikut ini :
Gambar 4.1. Wind Rose di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51 Perhitungan untuk menentukan suhu rata-rata pada Bandar Udara
Internasional Juanda Surabaya, berdasarkan Tabel 4.2. Data Angin di Bandar Udara Juanda Internasional Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Suhu rata-rata perbulan pada tahun 2009 , , , , , ,5 , , , , , ,
, 2. Suhu rata-rata perbulan pada tahun 2010
, , , , , , , , , , , , ,
3. Suhu rata-rata perbulan pada tahun 2011 , , , , , , , , , , , ,
, 4. Suhu rata-rata selama 3 tahun terakhir
, , , ,
Berdasarkan perhitungan suhu rata-rata selama 3 tahun terakhir, yakni sebesar 27,6
C dan elevasi landasan pacu eksisting pada Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya sebesar 9 feet atau 2,743 m PT. Angkasa Pura Juanda Surabaya.
Digunakan untuk perhitungan koreksi landasan pacu rencana Mengacu kepada perhitungan analisa arah, kecepatan angin dan elevasi
landasan pacu, maka untuk perhitungan panjang runway adalah sebagai berikut : a. Keadaan Lepas Landas
Pada keadaan lepas landas dibutuhkan berat maksimum lepas landas yang direncanakan, yang diperoleh dari total berat yang berpengaruh pada pesawat terbang
rencana. Komponen berat pesawat terbang rencana menggunakan Airbus 380-800.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52 Direncanakan :
6. Pesawat terbang rencana Airbus 380-800 rute penerbangan maksimal sejauh 15.400 km
7. Pesawat terbang rencana Airbus 380-800 mempunyai Maximum Take-off Weight sebesar 1.250.000 lbs
8. Panjang landasan pacu untuk lepas landas Berdasarkan Lampiran 1 tentang Airplane Characteristics Airbus 380
FIGURE 3-3-1-991-001-A01 Takeoff Weight Limitation, pada temperatur 27,8
C ISA Conditions dan ketinggian lapangan terbang 9 feet, maka panjang
landasan pacu pada keadaan lepas landas adalah 9632 feet 2919 m.
b. Keadaan Pendaratan Angka yang diberikan pada tabel panjang landasan pacu untuk kemampuan
pesawat terbang mendarat didasarkan kepada kecepatan angin nol tidak ada angin bertiup landasan basah, sehingga tidak perlu penyesuaian panjang landasan pacu
Berdasarkan Lampiran 2 tentang Airplane Characteristics Airbus 380 FIGURE 3-4-1-991-001-A01 Landing Field Length, ketinggian lapangan terbang 9
feet serta Maximum Landing Weight 860.000 lbs, maka panjang landasan pacu pada
keadaan pendaratan adalah 6300 feet 1920 m.
c. Operasional Pesawat Terbang Normal : 1. Untuk Operasional Lepas Landas :
Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana A 380-800 = 1,15 x 2.919 m
= 3.356,6 m = 11.076.8 ft
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53 Take-off Run
= panjang landasan pacu rencana = 2.919 m
= 2.919 x 3,3 ft = 9.632,7 ft
Lift-off Distance = 0,55 x Take-off Distance LOD
= 0,55 x 3.356,6 m = 1. 846,1 m
= 1. 846,1 x 3,3 ft = 6.092,2 ft
2. Untuk operasional pendaratan landing : Landing Distance LD = TOD
= 3.356,6 m = 11.076.8 ft
Stop Distance SD = 0,6 x LD
= 0,6 x 3.356,6 m = 2.014 m
= 2.014 x 3,3 ft = 6.646,1 ft
Periksa LD
=
,
=
. ,
= 3.356,6 m -------- OK
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54 Clearway CW
= 0,5 .TOD – LOD = 0,5 . 3.356,6 m – 1. 846,1 m
= 755,3 m = 755,3 x 3,3 ft
= 2492,3 ft Stopway SW
= 0,05 x LD = 0,05 x 3.356,6 m
= 167,8 m = 167,8 x 3,3 ft
= 553,8 ft 9. Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh full strength
hardening yang dibutuhkan adalah : Field Length FL= Take-off Run + 0,5 .TOD –LOD
= 2.919 m + 0,5 . 3.356,6 m – 1. 846,1 m = 2.919 m + 755,3 m
= 3.674,3 m = 3.674,3 x 3,3 ft
= 12.125,2 ft 10. Poor-approaches Landing :
Landing Distance LD = TOD = 3.356,6 m
= 11.076.8 ft
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55 Stop Distance SD
= 0,6 x LD = 0,6 x 3.356,6 m
= 2.014 m = 2.014 x 3,3 ft
= 6.646,1 ft Clearway CW
= 0,15 x LD = 0,15 x 3.356,6 m
= 503,5 m = 503,5 x 3,3 ft
= 1661,5 ft Stopway SW
= 0,05 x LD = 0,05 x 3.356,6 m
= 167,8 m = 167,8 x 3,3 ft
= 553,8 ft 11. Overshoot Take-off :
Landing Distance LD = TOD = 3.356,6 m
= 11.076.8 ft Lift-off Distance
= 0,75 x Take-off Distance LOD
= 0,75 x 3.356,6 m = 2.517,5 m
= 3.356,6 x 3,3 ft = 8.307,6 ft
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56 Clearway CW
= 0,5 .TOD – LOD = 0,5 . 3.356,6 m – 1. 846,1 m
= 755,3 m = 755,3 x 3,3 ft
= 2492,3 ft Stopway SW
= 0,05 x LD = 0,05 x 3.356,6 m
= 167,8 m = 167,8 x 3,3 ft
= 553,8 ft 12. Pesawat terbang lepas landas dengan kondisi kegagalan mesin, sehingga
harus melakukan emergency landing : Landing Distance LD = 0,6 x LD
= 0,6 x 3.356,6 m = 2.014 m
= 2.014 x 3,3 ft = 6.646,1 ft
Clearway CW = 0,15 x LD
= 0,15 x 3.356,6 m = 503,5 m
= 503,5 x 3,3 ft = 1661,5 ft
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57 Stopway SW
= 0,05 x LD = 0,05 x 3.356,6 m
= 167,8 m = 167,8 x 3,3 ft
= 553,8 ft 13. Untuk kondisi kegagalan mesin pada pesawat terbang, panjang jalur landasan
pacu yang dibutuhkan adalah : Field Length FL
= Take-off Run + Stopway = 2.919 m + 167,8 m
= 3.086,8 m = 3.086,8x 3,3 ft
= 10.186,4 ft Maka Accelerate-Stop Distance = Field Length
= 3.086,8 m = 10.186,4 ft
14. Faktor koreksi terhadap landasan pacu rencana menurut temperatur udara : Ft
= 1 + 0,01 x T – 15 – 0,0065 x h = 1 + 0,01 x 27,6 – 15 – 0,0065 x 2,743
= 1 + 0,01 x 27,6 – 14.87 = 1 + 0,01 x 12,73
= 1 + 0,13 = 1,1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58 15. Menurut elevasi ketinggian bandara dari permukaan laut :
Fe = 1 + 0,07 x
= 1 + 0,07 x = 1 + 0,07 x 0,09
= 1 + 0,00064 = 1,00064
16. Sehingga panjang landasan pacu rencana koreksi adalah : LR
= LBR x Ft x Fe = 2.919 x 1,1 x 1,00064
= 3.213 m = 10.603 ft
17. Ukuran komponen pada runway Airbus 380-800 termasuk pesawat terbang rencana kategori VIE berdasarkan Tabel
4.5.dan Tabel 4.6. berikut ini : Tabel 4.5. Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana
Group Tail Height ft
Wingspan ft I
20 45
II 20 - 30
49 - 79 III
30 - 45 79 - 118
IV 45 - 60
118 - 171 V
60 - 66 171 - 214
VI 66 - 80
214 - 262
Sumber : FAA. AC 1505300-13 1989.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59 Tabel 4.6. Airplane Design Group
NO ITEM
DIM AIRPLANE DESIGN GROUP
I II
III IV
V VI
1 Runway Length
A Refer to Paragraph 301
2 Runway Width
B 100 ft
100 ft 100 ft
150 ft 150 ft
200 ft 30 m
30 m 30 m
45 m 45 m
60 m 3
Runway Shoulder Width 10 ft
10 ft 20 ft
25 ft 35 ft
40 ft 3 m
3m 6 m
7,5 m 10,5 m
12 m 4
Runway Blast Pad Width 120 ft
120 ft 140 ft
200 ft 220 ft
280 ft 36 ft
36 m 42 m
60 m 66 m
84 m 5
Runway Blast Pad Length
100 ft 150 ft
200 ft 200 ft
400 ft 400 ft
30 m 45 m
60 m 60 m
120 m 120 m
6 Runway Safety Area
Width C
500 ft 500 ft
500 ft 500 ft
500 ft 500 ft
150 ft 150 ft
150 ft 150 ft
150 ft 150 ft
7 Runway Safety Area
600 ft 600 ft
600 ft 600 ft
600 ft 600 ft
Length Prior to Landing Thereshold
180 m 180 m
180 m 180 m
180 m 180 m
8 Runway Safety Area
P 1000 ft
1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft Length Beyond RW End
300 m 300 m
300 m 300 m
300 m 300 m
9 Obstacle Free Zone
Refer to Paragraph 306 Width and Length
10 Runway Object Free
Area Width Q
800 ft 800 ft
800 ft 800 ft
800 ft 800 ft
240 m 240 m
240 m 240 m
240 m 240 m
11 Runway Object Free
Area R
1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft 1000 ft
Length Beyond RW End 300 m
300 m 300 m
300 m 300 m
300 m Sumber : FAA. AC 1505300-13 1989.
Sehingga ukuran komponen pada runway dapat diperoleh sebagai berikut : Lebar landasan pacu
: 200 ft 60 m
Lebar bahu landasan pacu :
40 ft 12 m Lebar blast pad
: 280 ft 84 m
Panjang blast Pad :
400 ft 120 m Lebar daerah aman
: 600 ft 180 m
Panjang daerah aman :
1000 ft 300 m
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
4.4. Peramalan Jumlah Pergerakan Pesawat Terbang di Runway