Data Primer Data Sekunder Metode Perencanaan

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Data Primer

Data – data proposal tugas akhir ini diambil langsung pada Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya yang meliputi frekuensi pergerakan pesawat terbang selama 1 hari, terutama pada jam sibuk peak hour.

3.2. Data Sekunder

Data – data proposal tugas akhir ini dari PT. ANGKASA PURA I Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, meliputi : 1. Spesifikasi Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. 2. Jadwal Penerbangan. 3. Data Angin 4. Jenis dan Tipe Pesawat Rencana. 5. Pergerakan Pesawat Terbang Selama 5 Tahun Terakhir.

3.3. Metode Perencanaan

Metodologi yang digunakan pada proposal tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi kasus untuk mendapatkan data primer yang meliputi frekuensi pergerakan pesawat terbang selama 1 hari, terutama pada jam sibuk peak hour. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 38 2. Mencari data – data sekunder yang meliputi : spesifikasi Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya, jadwal penerbangan, data angin, jenis dan tipe pesawat terbang rencana dan pergerakan pesawat terbang selama 5 tahun terakhir. 3. Menentukan metode dan peraturan yang meliputi : 1. Perhitungan dimensi runway ideal terhadap pesawat terbang rencana berdasarkan perumusan sebagai berikut : a. Keadaan pendaratan FL = FS = LD LD = b. Keadaan lepas landas normal FL = FS + CL CL = 0.5[TOD – 1.15LOD] TOD = 1.15D 35 FS = TOR TOR = TOD - CL c. Keadaan lepas landas dengan kegagalan mesin 1. Ditundadibatalkan FL = FS + SW FL = ASD d. Tetap lepas landas FL = FS + CL CL = 0.50TOD - LOD TOD = D 35 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 39 FS = TOR TOR = TOD – CL Keterangan: FL : Panjang lapangan Field Length, m FS : Panjang perkerasan kekuatan penuh Full Strength, m CW : Daerah bebas Clearway, m TOD : Jarak lepas landas Take Off Distance, m LOD : Jarak pengangkatan Lift Off Distance, m D35 : Jarak pada ketinggian 35 ft, m TOR : Jarak pacuan lepas landas Take Off Run, m ASD : Jarak percepatan berhenti Accelerate Stop Distance, m LD : Jarak pendaratan Landing Distance, m SD : Jarak pemberhentian Stop Distance, m 2. Perhitungan peramalan lalu lintas udara berdasarkan perumusan sebagai berikut : Y = A + Bx Dimana : Y = peubah tidak bebas A = peubah bebas B = intersep atau konstanta regresi x = koefisien regresi Parameter A dan B dapat diperkirakan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil yang meminimumkan selisih kuadrat total antara hasil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 40 pengamatan, nilai parameter A dan B bisa didapatkan dari persamaan berikut: i i i i i i i i i i i A = Y – Bx Jumlah data dalam bilangan bulat positif , , ……….., ฀ Koefisien determinasi R 2 didefinisikan sebagai nisbah antara variasi terdifinisi dengan variasi total persamaan berikut : i y i y i y i y 3. Perhitungan pada jam puncak peak hour berdasarkan perumusan sebagai berikut : month month year Dimana : month = peak month ratio. month = pergerakan total pesawat terbang di runway saat bulan puncak. year = pergerakan total pesawat terbang di runway dalam 1 tahun. day day month Dimana : day = peak day ratio. day = pergerakan total pesawat terbang di runway dalam 1 hari puncak. month = pergerakan total pesawat terbang di runway saat bulan puncak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41 hour hour day Dimana : hour = peak hour ratio. hour = pergerakan total pesawat terbang di runway dalam 1 jam puncak. day = pergerakan total pesawat terbang di runway saat hari puncak. 4. Perhitungan kapasitas dan delay berdasarkan perumusan sebagai berikut : a a a a ⁄ a a ⁄ Dimana : a = penundaan rata-rata terhadap pesawat yang datang, satuan waktu. a = tingkat kedatangan rata-rata, pesawat terbang per satuan waktu. a =.tingkat pelayanan rata-rata untuk kedatangan, pesawat terbang per satuan waktu, atau kebalikan dari waktu pelayanan rata-rata. a = simpangan baku waktu pelayanan rata-rata dari pesawat terbang yang datang. d d d d ⁄ d d ⁄ Dimana : d = penundaan rata-rata terhadap pesawat yang berangkat, satuan waktu. d = tingkat keberangkatan rata-rata, pesawat terbang per satuan waktu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 42 d = tingkat pelayanan rata-rata untuk keberangkatan, pesawat terbang per satuan waktu, atau kebalikan dari waktu pelayanan rata-rata. d = simpangan baku waktu pelayanan rata-rata dari pesawat terbang yang x to x x ta x tb x tc x td x te Dimana : N = Jumlah pergerakan maksimum dalam 1 jam T = Take-off L = Landing A = Pesawat terbang landing kategori A B = Pesawat terbang landing kategori B C = Pesawat terbang landing kategori C D = Pesawat terbang landing kategori D E = Pesawat terbang landing kategori E CTto = Clearance time pesawat terbang takeoff CTta = Clearance time pesawat terbang kategori A CTtb = Clearance time pesawat terbang kategori B CTtc = Clearance time pesawat terbang kategori C CTtd = Clearance time pesawat terbang kategori D CTte = Clearance time pesawat terbang kategori E 4. Mengerjakan proposal tugas akhir. 5. Menuangkan pada bentuk gambar dimensi runway ideal dan data teknis perhitunganperamalan lalu lintas udara. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 43

3.4. Bagan Alir Perencanaan