DESKRIPSI SUBYEK PENELITIAN DESKRIPSI DATA PENELITIAN

51 Jumlah lembar skala yang diberikan pada mahasiswa di Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta adalah 60 buah. Dari 60 lembar skala terdapat 26 buah lembar skala tidak dapat dianalisis karena pengisian yang tidak sesuai dengan ketentuan penggunaan alat ukur penelitian. Hanya 34 buah lembar skala yang memenuhi syarat karena semua aitem terjawab serta identitas subyek memenuhi kriteria penelitian.

C. DESKRIPSI SUBYEK PENELITIAN

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34 mahasiswa Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta, terdiri dari 28 pria dan 6 wanita. Sampel dengan berstatus mahasiswa masih aktif kuliah di Jurusan Seni Rupa Murni ISI Yogyakarta dengan rentang usia 19 - 27 tahun.

D. HASIL ANALISIS DATA PENELITIAN 1. Hasil Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi variabel bebas konsep diri, kreativitas berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik Komologrov-Smirnov Goodness of Fit Test dengan program SPSS for windows versi 17 dan memperoleh hasil nilai probabilitas variabel konsep diri adalah 0,767 p0,05 dengan perolehan Z sebesar 0,666 dan nilai probabilitas untuk kreativitas adalah 0,704 p0,05 dengan perolehan Z sebesar 0,705. 52 Sedangkan pada variabel karya kreatif diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan Z sebesar 2,166. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel konsep diri dan kreativitas terdistribusi secara normal walaupun karya kreatif mempunyai distribusi tidak normal karena taraf signifikansi untuk normalitas lebih kecil dari 0,05 syarat p 0,05. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel uji normalitas berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test Konsep diri Kreativitas Karya kreatif Kolmogorov-Smirnov Z 0.666 1.032 2,166 Asymp. Sig 2-tailed 0.767 0.237 0,000 Probabilitas p 0,05 p 0,05 p 0,05

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel konsep diri, kreativitas dan karya kreatif merupakan garis linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan program SPSS versi 17.0 for Windows dengan Test for Linearity. Berdasarkan hasil uji linearitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang linear karena taraf signifikansi p0,05.

2. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Tabulasi Silang atau Cross Tabulation. Metode Crosstabs merupakan metode analisis statistika yang digunakan untuk mengetahui tingkat korelasi antara variabel bebas dan variabel tergantung yang dikaji. Analisis Crosstabs ini digunakan untuk menguji korelasi data ordinal yaitu korelasi variabel konsep diri 53 dengan variabel karya kreatif dan korelasi variabel kreativitas dan variabel karya kreatif. Hasil analisis Crosstabs dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Directional Measures Konsep Diri dengan Karya Kreatif Value Approx. Sig. Ordinal by Ordinal Somers d Symmetric .048 .702 Karya Kreatif _Y Dependent .039 .702 KonsepDiri_X1 Dependent .064 .702 Pada tabel di atas ditampilkan informasi mengenai besarnya directional measures merupakan pengukuran untuk mengetahui hubungan dua variabel setara. Hasil analisis diperoleh nilai symmetric menunjukkan korelasi sebesar 0,048 dengan nilai signifikan 0,702 p 0,05 berarti tidak berhubungan antara variabel konsep diri dengan karya kreatif. Demikian halnya dengan variabel dependent lainnya, yaitu variabel konsep diri dan karya kreatif menunjukkan nilai signifikan yang sama 0,702. Artinya konsep diri yang dimiliki seorang mahasiswa tidak dapat diprediksi dengan karya kreatif melalui nilai praktiknya. Tabel 4.4 Symmetric Measures Konsep Diri dengan Karya Kreatif Value Approx. Sig. Ordinal by Ordinal Kendalls tau-b .050 .702 Kendalls tau-c .045 .702 Gamma .068 .702 Spearman Correlation .071 .690 c Interval by Interval Pearsons R .121 .495 c N of Valid Cases 34 54 Pada hasil analisis symmetric measures diperoleh hasil korelasi ordinal dari Kendall’s tau-b sebesar 0.050, Kendall’s tau-c sebesar 0.045, dan Gamma sebesar 0.068 dengan masing-masing nilai signifikan yang sama 0,702. Korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,071 dengan signifikansi 0,690. Sedangkan korelasi interval Pearson’s R sebesar 0,121 dengan nilai signifikan 0,495. Kelima nilai signifikan pada data ordinal maupun interval menunjukkan nilainya lebih dari 0.05, artinya tidak terdapat hubungan antara konsep diri dengan karya kreatif pada mahasiswa Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta. Tabel 4.5 Directional Measures Kreativitas dengan Karya Kreatif Value Approx. Sig. Ordinal by Ordinal Somers d Symmetric .316 .008 Karya kreatif_Y Dependent .250 .008 Kreativitas_X2 Dependent .429 .008 Hasil directional measures pada analisis Crosstabs bagian symmetric menunjukkan korelasi kreativitas dengan karya kreatif sebesar 0,316. Nilai signifikansinya adalah 0,008 atau lebih kecil dari 0,05, artinya adanya hubungan. Demikian halnya dengan variabel tergantung lainnya, yaitu variabel kreativitas dan karya kreatif menunjukkan nilai signifikan yang sama 0,008. Artinya kemampuan kreativitas yang dimiliki seorang mahasiswa dapat diprediksi dengan karya kreatif melalui nilai matakuliah praktiknya. 55 Tabel 4.6 Symmetric Measures Kreativitas dengan Karya Kreatif Value Approx. Sig. Ordinal by Ordinal Kendalls tau-b .327 .008 Kendalls tau-c .303 .008 Gamma .429 .008 Spearman Correlation .407 .017 c Interval by Interval Pearsons R .421 .013 c N of Valid Cases 34 Hasil analisis symmetric measures diperoleh hasil korelasi ordinal dari Kendall’s tau-b sebesar 0.327, Kendall’s tau-c sebesar 0.303, dan Gamma sebesar 0.429 dengan masing-masing nilai signifikan yang sama 0,008. Korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,407 dengan signifikansi 0,017. Sedangkan korelasi interval Pearson’s R sebesar 0,421 dengan nilai signifikan 0,013. Kelima nilai signifikan pada data ordinal maupun interval menunjukkan nilainya kurang dari 0.05, artinya terdapat hubungan antara kreativitas dan karya kreatif pada mahasiswa Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta. Selanjutnya pengujian hipotesis menggunakan analisis Korelasi Parsial atau Partial Correlation. Metode ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antar dua variabel, akan tetapi dikontrol oleh salah satu variabel lainnya. Hasil analisis Korelasi Parsial dapat dilihat pada tabel berikut: 56 Tabel 4.7 Korelasi Parsial antara Konsep Diri dan Kreativitas dengan Karya Kreatif Control Variables Kreativitas _X2 KonsepDiri _X1 -none- a Karya Kreatif _Y Correlation .421 .121 Significance 2-tailed .013 .495 df 32 32 Hasil penelitian dengan analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsep diri dengan karya kreatif dengan koefisien korelasi r y.x1 = 0,121 dengan taraf signifikan sebesar 0,495 p 0,05. Sedangkan hubungan antara kreativitas dengan karya kreatif menunjukkan koefisien korelasi r y.x2 = 0,421 dengan taraf signifikan sebesar 0,013 p 0,05. Hal ini terdapat hubungan positif antara kreativitas dengan karya kreatif dan hipotesis diterima. Semakin tinggi kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh seorang mahasiswa, maka semakin meningkatnya karya kreatif. Koefisien determinasi r 2 yang diperoleh dari hasil kuadrat koefisien korelasi adalah 0,177. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kreativitas memberikan sumbangan efektif sebesar 18 terhadap karya kreatif. 57 Tabel 4.8 Korelasi Parsial antara Kreativitas dengan Karya Kreatif dan jika Konsep Diri sebagai variabel kontrol Control Variables Karya Kreatif _Y Kreativitas _X2 KonsepDiri _X1 Karya Kreatif_Y Correlation 1.000 .418 Significance 2-tailed . .015 df 31 Kreativitas _X2 Correlation .418 1.000 Significance 2-tailed .015 . df 31 Hasil analisis korelasi parsial r y.x1.x2 diperoleh koefisien korelasi antara kreativitas dengan karya kreatif dimana variabel konsep diri dikendalikan adalah 0,418 dengan nilai signifikan sebesar 0,015 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kreativitas dengan karya kreatif jika konsep diri tetap. Sedangkan arah korelasi adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi kemampuan kreativitas maka semakin meningkatkan karya kreatif. Koefisien determinasi r 2 yang diperoleh dari hasil kuadrat koefisien korelasi adalah 0,175. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kreativitas memberikan sumbangan efektif sebesar 18 terhadap karya kreatif. Oleh karena nilai p value 0,015 0,05 maka H 1 diterima, artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara kreativitas dengan karya kreatif apabila konsep diri dibuat tetap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas berhubungan terhadap karya kreatif pada mahasiswa Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. 58

E. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

Hasil analisis deskriptif berdasarkan tingkat variabel konsep diri, kreativitas dan karya kreatif subyek dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan norma sebagai berikut: Tabel 4.9 Norma Kategorisasi Konsep Diri, Kreativitas, dan Karya Kreatif Skor Kategori µ+1,0 σ ≤ X Tinggi µ-1,0 σ ≤ X µ+1,0σ Sedang X µ-1,0 σ Rendah Keterangan: X: skor total subyek µ: mean empiris σ: standart deviasi Tabel 4.10 Kriteria Kategorisasi Skor Konsep Diri, Kreativitas dan Karya Kreatif Kategori Konsep diri Kreativitas Karya kreatif Tinggi 108  X 127  X 4  X Sedang 108  X 86 127  X 51 4  X 2 Rendah X 86 X 51 X 2 Tabel 4.11 Jumlah Subyek untuk Setiap Kategorisasi Kategori Konsep diri Kreativitas Karya Kreatif Tinggi 4 6 7 Sedang 24 24 24 Rendah 6 4 3 Jumlah 34 34 34 Hasil pada tabel kategori skor konsep diri diatas menunjukkan bahwa 4 subyek 11,8 merasa konsep diri yang diperoleh tergolong tinggi, 24 subyek 70,6 merasa konsep diri yang diperoleh tergolong sedang, dan 6 subyek 17,6 merasa konsep diri yang diperoleh tergolong rendah. Hasil kategori skor kreativitas juga memperlihatkan bahwa 6 subyek 17,6 merasa 59 kreativitas yang diperoleh tergolong tinggi, 24 subyek 70,6 merasa kreativitas yang diperoleh tergolong sedang, dan 4 subyek 11,8 merasa kreativitas yang diperoleh tergolong rendah. Terlihat pada tabel kategori skor karya kreatif bahwa sebesar 7 subyek 20,6 memiliki karya kreatif tergolong tinggi, 24 subyek 70,6 memiliki karya kreatif tergolong sedang, dan 3 subyek 8,8 memiliki karya kreatif tergolong rendah. Berdasarkan hasil tersebut diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa subyek penelitian memiliki skor konsep diri, kreativitas dan karya kreatif yang tergolong sedang.

F. PEMBAHASAN