25
produk seni,
kesusasteraan, ilmiah
baik bersifat
prosedural atau
metodologis.
2. Aspek-aspek Kreativitas
Aspek-aspek kreativitas menurut Munandar dalam Dariyo, 2008 adalah:
a. Fluency Kelancaran Fluency
atau kelancaran mengacu pada sejumlah besar ide, gagasan, atau alternatif dalam memecahkan persoalan. Kelancaran menyiratkan
pemahaman, tidak hanya mengingat sesuatu yang dipelajari. b. Flexibility Keluwesan
Keluwesan mengacu pada produksi gagasan yang menunjukkan berbagai kemungkinan. Keluwesan melibatkan kemampuan untuk melihat
berbagai hal dari sudut pandang yang berbeda serta menggunakan banyak strategi atau pendekatan yang berbeda.
c. Elaboration Elaborasi Elaborasi adalah proses meningkatkan gagasan dengan membuatnya
menjadi lebih detail. Kejelasan dan detail tambahan akan meningkatkan minat dan pemahaman topik tersebut.
d. Originality Keaslian Keaslian melibatkan produksi dari gagasan yang tidak biasa atau
unik. Keaslian juga melibatkan penyampaian informasi dengan cara baru. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan bahwa aspek
kreativitas merupakan ide, gagasan, atau alternatif dalam memecahkan
26
persoalan. Hal ini didukung oleh kondisi internal dan eksternal yang mendorong seseorang ke perilaku kreatif dimana menunjukkan adanya
kelancaran, fleksibilitas, elaborasi dan orisinalitas dalam proses berpikir dan berperilaku. Aspek-aspek tersebut saling mempengaruhi pada individu
untuk mampu menghasilkan suatu karya yang baru dan bermakna bagi individu dan lingkungannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Clark dalam Ngalimun, dkk, 2013 faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu:
a. Situasi yang mendorong untuk terbuka terhadap pengalaman baru. b. Situasi yang mendorong untuk mengemukakan banyak pertanyaan.
c. Situasi yang mendukung untuk menghasilkan sesuatu. d. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.
e. Kebebasan dalam mengekspresikan dirinya dengan cara berbeda. f. Urutan kelahiran dan jenis kelamin.
g. Menghargai fantasi. h. Memiliki minat pada kegiatan kreatif di sekolah maupun lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, setiap individu memiliki potensi kreatif dalam taraf yang berbeda-beda. Potensi kreatif pada individu perlu dipupuk
sejak dini supaya dapat diwujudkan. Oleh karena itu, kreativitas harus diwujudkan melalui kondisi lingkungan yang dapat mengembangkan
potensi kreatif yang dimiliki individu, baik lingkungan dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
27
D. MAHASISWA