Karya Kreatif Skala Konsep Diri Gambaran Ideal diri Harga diri Peran Identitas Tes Kreativitas Figural

37 c. Elaborasi elaboration, merupakan proses meningkatkan gagasan dengan membuatnya menjadi lebih detail. d. Keaslian originality, merupakan kemampuan yang menghasilkan produksi dari gagasan yang tidak biasa atau unik bagi populasinya. Kemudian setelah menperoleh skor dari masing-masing aspek, skor- skor tersebut kemudian dijumlahkan sehingga menghasilkan Total skor seluruh aspek kreativitas.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala konsep diri dan tes untuk mengukur kreativitas dan nilai matakuliah untuk karya kreatif. Alat ukur yang digunakan yaitu:

1. Karya Kreatif

Karya kreatif mahasiswa Jurusan Seni Murni di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dapat dioperasionalkan dalam bentuk nilai akhir matakuliah. Nilai diperoleh dari matakuliah yang diambil oleh mahasiswa yaitu Seni Lukis Madya I dan Seni Grafis Madya I. Hasil nilai matakuliah tersebut merupakan nilai semester genap tahun 20122013 telah dioperasionalkan dalam bentuk nilai huruf yang masing-masing mempunyai nilai bobotnya, seperti berikut: A = 4, B = 3, C = 2, D = 1, dan E = 0.

2. Skala Konsep Diri

Skala merupakan alat ukur psikologis dalam bentuk kumpulan pernyataan-pernyataan sikap yang disusun sedemikian rupa sehingga 38 respon seseorang terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor kemudian dapat diinterpretasikan Azwar, 1997. Skala ini disusun untuk mengukur konsep diri subyek dalam aktualisasi karya seni di kampus. Skala konsep diri menggunakan skala Likert. Masing-masing terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Dalam menilai jawaban memberi skor untuk pernyataan mendukung favorabel bergerak dari 4 sampai 1, pilihan SS = 4, pilihan S = 3, pilihan TS = 2, dan pilihan STS = 1. Sedangkan untuk pernyataan tidak mendukung unfavorabel bergerak dari 1 sampai 4, pilihan SS = 1, pilihan S = 2, pilihan TS = 3, dan pilihan STS = 4. Tabel 3.1 Blue Print Konsep Diri Pada tabel di atas jumlah aitem yang disusun dalam skala konsep diri adalah 60 aitem pernyataan, yang terdiri dan 30 aitem favorabel dan 30 aitem pernyataan unfavorabel. No. Aspek Nomor Aitem Bobot Favourable Unfavourable

1. Gambaran

diri 1, 6, 10, 23, 31, 37 2, 13, 15, 46, 50, 57 12 20

2. Ideal diri

4, 9, 16, 24, 27, 54 5, 19, 29, 30, 45, 47 12 20

3. Harga diri

3, 8, 17, 25, 32, 56 18, 21, 26, 35, 39, 51 12 20

4. Peran

14, 38, 41, 44, 49, 60 20, 22, 28, 40, 42, 53 12 20

5. Identitas

11, 34, 48, 52, 55, 58 7, 12, 33, 36, 43, 59 12 20 Total 30 50 30 50 60 100 39

3. Tes Kreativitas Figural

Tes kreativitas yang digunakan untuk mengungkapkan kreativtas yaitu Tes Kreativitas Figural tipe B. Tes ini merupakan bagian dari Torrance Test of Creative Thingking TTCT dalam bentuk figural yang dikembangkan oleh Torrance. Tes kreativitas figural mengukur aspek fluency, flexibility, originality, dan elaboration dari kemampuan berpikir kreatif. Tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah Tes Kreativitas Figural dari Torrance 1974 tipe B yang terdiri dari 3 subtes yaitu: a. Aktivitas pertama : Picture Construction mengungkap originality dan elaboration . b. Aktivitas kedua : Picture Completion yang mengungkap faktor fluency, flexibility, originality, dan elaboration . c. Aktivitas ketiga : Circles yang mengungkapkan faktor fluency, flexibility, originality, dan elaboration . Subyek diminta untuk membentuk gambar sebanyak mungkin, dengan menggunakan lingkaran-lingkaran sebagai stimulusnya. Tes ini terdiri dari 65 lingkaran. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan semua tes kreativitas figural tipe B adalah 30 menit, dengan batas waktu 10 menit dari setiap subtes. Semakin banyak lingkaran yang digunakan, semakin tinggi pula skor yang diperoleh. Tes yang dipakai dalam penelitian adalah tes jenis Circles Test. Alasan memilih subtes Circles ini mengingat keterbatasan waktu dan cara penilaiannya rumit diantara subtes yang ada. Tes ini mudah dilakukan dan 40 penyajiannyapun singkat sehingga tepat digunakan untuk mengukur kreativitas mahasiswa Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta yang memiliki mobilitas yang tinggi. Penilaian aspek fluency didasarkan pada kuantitas gambar yang relevan, yang dapat dihasilkan oleh subyek dalam waktu 10 menit pada setiap tugas dan bukan pada kualitas gambar. Respon sederhana tidak mendapat nilai jika respon hanya merupakan pengulangan dan tidak relevan. Skor yang tinggi pada aspek ini menunjukkan bahwa dalam waktu yang terbatas, subyek memiliki kelancaran dalam menuangkan idenya. Penilaian aspek flexibility diberi skor dengan melihat kategori respon yang dihasilkan oleh subyek, apabila respon tidak dapat dimasukkan dalam salah satu kategori yang ada dapat dibuat kategori yang baru. Penilaian aspek elaboration didasarkan pada kuantitas pengulangan bentuk dan penambahan detail yang diberikan pada ide minimum dasar. Subyek yang mengulang bentuk sama persis tidak memperoleh skor, tetapi jika terdapat penambahan detail sehingga gambar menjadi lebih kompleks akan mendapatkan skor sesuai dengan detail yang ditambah. Aspek originality dinilai dangan mentabulasikan jawaban dari seluruh subyek kemudian dihitung frekuensi dari setiap jawaban. Ketentuan pemberian skor originality sebagai berikut: a. Respon yang dijawab oleh lebih dari 10 subyek diberi nilai 0. b. Respon yang dijawab oleh 5 - 9 subyek diberi nilai 1. c. Respon yang dijawab oleh 2 - 4 subyek diberi nilai 2. 41 d. Respon yang menunjukkan imajinasi dan kreativtas yang tinggi diberi nilai 3. e. Bonus originality diberikan apabila subyek dapat menggabungkan beberapa lingkaran dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Menggabungkan 2 lingkaran diberi nilai 2. 2. Menggabungkan 3 - 5 lingkaran diberi nilai 5. 3. Menggabungkan 6 - 10 lingkaran diberi nilai 10. 4. Menggabungkan 11 - 15 lingkaran diberi nilai 15. 5. Menggabungkan lebih dari 15 lingkaran diberi nilai 25. Setelah memperoleh seluruh skor dari setiap aspeknya, maka dilanjutkan dengan menjumlah seluruh skor tersebut sehingga diperoleh skor kreativitas figural yang utuh.

F. PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Validitas