52
Sedangkan pada variabel karya kreatif diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan Z sebesar 2,166. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa variabel konsep diri dan kreativitas terdistribusi secara normal walaupun karya kreatif mempunyai distribusi tidak normal karena taraf
signifikansi untuk normalitas lebih kecil dari 0,05 syarat p 0,05. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel uji normalitas berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
Konsep diri Kreativitas Karya kreatif
Kolmogorov-Smirnov Z 0.666
1.032 2,166
Asymp. Sig 2-tailed 0.767
0.237 0,000
Probabilitas p 0,05
p 0,05 p 0,05
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel konsep diri, kreativitas dan karya kreatif merupakan garis linear
atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan program SPSS versi 17.0 for Windows
dengan Test for Linearity. Berdasarkan hasil uji linearitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut tidak
memiliki hubungan yang linear karena taraf signifikansi p0,05.
2. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis Tabulasi Silang atau Cross Tabulation. Metode Crosstabs merupakan metode analisis
statistika yang digunakan untuk mengetahui tingkat korelasi antara variabel bebas dan variabel tergantung yang dikaji. Analisis Crosstabs ini digunakan
untuk menguji korelasi data ordinal yaitu korelasi variabel konsep diri
53
dengan variabel karya kreatif dan korelasi variabel kreativitas dan variabel karya kreatif. Hasil analisis Crosstabs dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Directional Measures Konsep Diri dengan Karya Kreatif
Value Approx.
Sig. Ordinal by
Ordinal Somers d
Symmetric
.048 .702
Karya Kreatif _Y Dependent
.039 .702
KonsepDiri_X1 Dependent
.064 .702
Pada tabel di atas ditampilkan informasi mengenai besarnya directional measures
merupakan pengukuran untuk mengetahui hubungan dua variabel setara. Hasil analisis diperoleh nilai symmetric menunjukkan korelasi
sebesar 0,048 dengan nilai signifikan 0,702 p 0,05 berarti tidak berhubungan antara variabel konsep diri dengan karya kreatif. Demikian
halnya dengan variabel dependent lainnya, yaitu variabel konsep diri dan karya kreatif menunjukkan nilai signifikan yang sama 0,702. Artinya konsep
diri yang dimiliki seorang mahasiswa tidak dapat diprediksi dengan karya kreatif melalui nilai praktiknya.
Tabel 4.4 Symmetric Measures Konsep Diri dengan Karya Kreatif
Value Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal
Kendalls tau-b .050
.702
Kendalls tau-c .045
.702
Gamma .068
.702
Spearman Correlation
.071 .690
c
Interval by Interval
Pearsons R .121
.495
c
N of Valid Cases 34
54
Pada hasil analisis symmetric measures diperoleh hasil korelasi ordinal dari Kendall’s tau-b sebesar 0.050, Kendall’s tau-c sebesar 0.045, dan
Gamma sebesar 0.068 dengan masing-masing nilai signifikan yang sama 0,702. Korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,071 dengan signifikansi
0,690. Sedangkan korelasi interval Pearson’s R sebesar 0,121 dengan nilai signifikan 0,495. Kelima nilai signifikan pada data ordinal maupun interval
menunjukkan nilainya lebih dari 0.05, artinya tidak terdapat hubungan antara konsep diri dengan karya kreatif pada mahasiswa Jurusan Seni Murni
FSR ISI Yogyakarta.
Tabel 4.5 Directional Measures Kreativitas dengan Karya Kreatif
Value Approx.
Sig. Ordinal by
Ordinal Somers d
Symmetric
.316 .008
Karya kreatif_Y
Dependent .250
.008
Kreativitas_X2 Dependent
.429 .008
Hasil directional measures pada analisis Crosstabs bagian symmetric menunjukkan korelasi kreativitas dengan karya kreatif sebesar 0,316. Nilai
signifikansinya adalah 0,008 atau lebih kecil dari 0,05, artinya adanya hubungan. Demikian halnya dengan variabel tergantung lainnya, yaitu
variabel kreativitas dan karya kreatif menunjukkan nilai signifikan yang sama 0,008. Artinya kemampuan kreativitas yang dimiliki seorang
mahasiswa dapat diprediksi dengan karya kreatif melalui nilai matakuliah praktiknya.
55
Tabel 4.6 Symmetric Measures Kreativitas dengan Karya Kreatif
Value Approx. Sig.
Ordinal by Ordinal
Kendalls tau-b
.327 .008
Kendalls tau-c .303
.008
Gamma .429
.008
Spearman Correlation .407
.017
c
Interval by Interval
Pearsons R .421
.013
c
N of Valid Cases 34
Hasil analisis symmetric measures diperoleh hasil korelasi ordinal dari Kendall’s tau-b sebesar 0.327, Kendall’s tau-c sebesar 0.303, dan Gamma
sebesar 0.429 dengan masing-masing nilai signifikan yang sama 0,008. Korelasi Spearman diperoleh sebesar 0,407 dengan signifikansi 0,017.
Sedangkan korelasi interval Pearson’s R sebesar 0,421 dengan nilai signifikan 0,013. Kelima nilai signifikan pada data ordinal maupun interval
menunjukkan nilainya kurang dari 0.05, artinya terdapat hubungan antara kreativitas dan karya kreatif pada mahasiswa Jurusan Seni Murni FSR ISI
Yogyakarta. Selanjutnya pengujian hipotesis menggunakan analisis Korelasi Parsial
atau Partial Correlation. Metode ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antar dua variabel, akan tetapi dikontrol oleh salah satu variabel
lainnya. Hasil analisis Korelasi Parsial dapat dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel 4.7 Korelasi Parsial antara Konsep Diri dan Kreativitas dengan
Karya Kreatif Control
Variables Kreativitas
_X2 KonsepDiri
_X1
-none-
a
Karya Kreatif _Y
Correlation .421
.121
Significance 2-tailed
.013 .495
df 32
32 Hasil penelitian dengan analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara konsep diri dengan karya kreatif dengan koefisien korelasi r
y.x1
= 0,121 dengan taraf signifikan sebesar 0,495 p 0,05. Sedangkan hubungan antara kreativitas dengan karya kreatif
menunjukkan koefisien korelasi r
y.x2
= 0,421 dengan taraf signifikan sebesar 0,013 p 0,05. Hal ini terdapat hubungan positif antara kreativitas dengan
karya kreatif dan hipotesis diterima. Semakin tinggi kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh seorang mahasiswa, maka semakin meningkatnya karya
kreatif. Koefisien determinasi r
2
yang diperoleh dari hasil kuadrat koefisien korelasi adalah 0,177. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
kreativitas memberikan sumbangan efektif sebesar 18 terhadap karya kreatif.
57
Tabel 4.8 Korelasi Parsial antara Kreativitas dengan Karya Kreatif
dan jika Konsep Diri sebagai variabel kontrol Control
Variables Karya Kreatif
_Y Kreativitas
_X2
KonsepDiri _X1
Karya Kreatif_Y
Correlation 1.000
.418
Significance 2-tailed
. .015
df 31
Kreativitas _X2
Correlation .418
1.000
Significance 2-tailed
.015 .
df 31
Hasil analisis korelasi parsial r
y.x1.x2
diperoleh koefisien korelasi antara kreativitas dengan karya kreatif dimana variabel konsep diri dikendalikan
adalah 0,418 dengan nilai signifikan sebesar 0,015 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kreativitas dengan
karya kreatif jika konsep diri tetap. Sedangkan arah korelasi adalah positif karena nilai r positif, artinya semakin tinggi kemampuan kreativitas maka
semakin meningkatkan karya kreatif. Koefisien determinasi r
2
yang diperoleh dari hasil kuadrat koefisien korelasi adalah 0,175. Hasil analisis
ini menunjukkan bahwa kreativitas memberikan sumbangan efektif sebesar 18 terhadap karya kreatif. Oleh karena nilai p value 0,015 0,05 maka
H
1
diterima, artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara kreativitas dengan karya kreatif apabila konsep diri dibuat tetap. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kreativitas berhubungan terhadap karya kreatif pada mahasiswa Jurusan Seni Murni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta.
58
E. DESKRIPSI DATA PENELITIAN