Penelitian tentang Penghayatan Umat Lingkungan Antonius Joton Paroki

49 kebersamaan, keakraban, dan persaudaraan. Lingkungan Santo Antonius Joton memiliki umat kurang lebih 233 jiwa dari 77 KK Kepala Keluarga. Hal ini terdiri dari anak-anak kurang lebih 27 orang dari usia 0 - 12 tahun, kaum muda kurang lebih 30 orang dari usia 12 - 40 tahun, orang tua kurang lebih 176 orang dari usia 40 ke atas.

B. Penelitian tentang Penghayatan Umat Lingkungan Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten Terhadap Makna Sakramen Ekaristi

1. Desain Penelitian

a. Latar Belakang Penelitian

Rencana penelitian ini bermula dari kesan penulis bahwa umat lingkungan Santo Antonius Joton paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten dalam mengikuti Ekaristi hanya sebatas kewajiban dan ritualis. Mereka juga terlihat memisahkan antara Ekaristi dari kehidupan nyata sehari-hari. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu atau menemukan data sejauh mana umat memahami sakramen Ekaristi, untuk mengetahui sejauh mana umat telah menghayati makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka, untuk mengetahui faktor-faktor penyebab umat kurang menghayati Ekaristi, serta untuk mengetahui harapan atau gambaran umat dalam meningkatkan penghayatan Ekaristi demi pengembangan iman mereka. Penghayatan Ekaristi amatlah penting bagi umat, karena melalui sakramen Ekaristi umat menimba kekuatan yang memampukan mereka untuk hadir di tengah dunia dengan berbagai keterlibatannya yang nyata yakni mencintai sesama sebagaimana Kristus 50 mencintai umat-Nya. Selain itu dari pihak umat yang merayakan Ekaristi dituntut untuk memiliki sikap pertobatan yang terus-menerus. Berdasarkan dokumen Gereja Ekaristi merupakan “sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” Lumen Gensium, art.11. Sumber pada umumnya adalah mata air. Sumber biasanya dipakai orang untuk menimba air untuk keperluan hidup sehari-hari. Puncak pada umumnya adalah bagian yang di atas sekali, entah itu gunung, pohon maupun menara. Begitu juga dengan Ekaristi, melalui Ekaristi umat menimba kekuatan rohani untuk hidup dan bahkan sampai pada puncak yakni kemulian bersama Allah. Umat tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya campur tangan Allah. Usaha untuk menemukan makna sakramen Ekaristi amatlah penting dalam menjalani hidup di tengah-tengah dunia. Melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui sejauh mana umat lingkungan Santo Antonius Joton telah memahami dan menghayati makna sakramen Ekaristi dalam hidup sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan jawaban kepada penulis bahwa umat dalam mengikuti Ekaristi tidak hanya sebagai kewajiban dan ritualis. Melalui penelitian ini penulis berharap dapat menemukan gambaran serta model katekese yang cocok untuk membantu umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten dalam meningkatkan penghayatan mereka akan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Penelitian

1 Untuk mengetahui sejauh mana umat telah memahami sakramen Ekaristi. 51 2 Untuk mengetahui sejauh mana umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten telah menghayati makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka. 3 Untuk mengetahui faktor penyebabnya. 4 Untuk mengetahui harapan umat dalam rangka meningkatkan penghayatan mereka akan makna Ekaristi demi pengembangan iman mereka.

c. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, indikasinya karena untuk menyelidiki objek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka dan sumber data didapatkan melalui partisipasi penulis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah metode yang menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden dan didukung dengan studi pustaka.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis mempergunakan kuesioner dengan model rating scale. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik ini cocok digunakan untuk responden yang cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Seperti halnya umat lingkungan Santo Antonius Joton di mana umat tersebar dalam wilayah dan populasi umat 52 yang cukup banyak, sehingga cocok digunakan kuesioner dalam pengambilan data. Model rating scale adalah data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, dengan pernyataan Sangat Setuju SS = 5, Setuju S = 4, Tidak Setuju TS = 3, Netral N = 2, Sangat Tidak Setuju STS = 1 Sugiyono, 2009: 142. Adapun tujuan penyebaran kuesioner ialah untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah melalui jawaban responden dalam pengisian daftar kuesioner. Dalam penelitian ini penulis mempergunakan jenis kuesioner tertutup kuesioner berstruktur. Kuesioner tertutup adalah kuesioner dengan pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia. Penulis mempergunakan kuesiones tertutup dengan alasan karena dalam kuesioner tertutup pada setiap item sudah tersedia beberapa alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai Sugiyono, 2009: 143. Rating Scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat-tingkatnya. Adapun tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan subyek menurut tingkat-tingkat subyeknya dalam hal ini adalah umat. Rating Scale umumnya terdiri dari suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat dan dalam hal ini peneliti harus mencatat pada tingkat yang bagaimana suatu gejala atau ciri tingkah laku itu nampak. Misalkan saja kategori tertentu dibuat macam-macam rating Sutrisno Hadi, 2004: 171-172. Kuesioner rating scale ini dapat membantu umat untuk mengoreksi diri sejauh 53 mana penghayatan umat lingkungan Santo Antonius Joton terhadap makna sakramen Ekaristi. Selain itu rating scale juga digunakan untuk mencari tahu model katekese yang sesuai dalam membantu umat menemukan dan menghayati makna sakramen Ekaristi.

e. Responden

Penelitian ini mengambil populasi umat yakni umat lingkungan Santo Antonius Joton. Jumlah populasi umat lingkungan Santo Antonius Joton kurang lebih 233 orang yang terdiri dari 77 KK Kepala Keluarga. Dari populasi ini diambil 40 KK masing-masing KK diambil satu orang sebagai responden untuk sampel penelitian. Dalam pengambilan sampel responden penelitian, penulis mendatangi rumah ke rumah calon responden dan menunggui mereka ketika mengisi angket. Adapun kriteria dalam pemilihan responden yakni misalnya umat yang aktif ke Gereja 60, kurang aktif ke Gereja 40. Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan teknik purposive sampel. Hal ini penulis gunakan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Purposive sampling dilakukan dengan cara pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Sutrisno Hadi, 2004: 91. Penulis memilih purposive sampling dengan alasan agar data diperoleh langsung dari sumber yang tepat dan sesuai dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah ditentukan. 54

f. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten pada bulan November tahun 2012. Dengan proses pelaksanaan sebagai berikut: penulis pertama menentukan responden yang hendak dijadikan sampel penelitian, mendatangi rumah calon responden, memberikan angket kepada responden yang telah ditentukan dan menunggui ketika pengisian apabila responden ada di rumah, bila tidak ada angket dititipkan pada orang yang ada di rumah, setelah selesai mengisi angket responden diberi bolpoin sebagai ucapan terima kasih.

g. Variabel Penelitian

Deskripsi variable oprasional: 1 Pemahaman sakramen Ekaristi 2 Penghayatan makna sakramen Ekaristi 3 Faktor penyebabnya 4 Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi demi pengembangan iman

h. Kisi-kisi Instrumen

NO Variabel Indikator Jumlah Item 1 2 3 1. Pemahaman sakramen Tersedianya data pemahaman 6 55 Ekaristi sakramen Ekaristi 2. Penghayatan makna sakramen Ekaristi Tersedianya data gambaran umat dalam penghayatan akan makna sakramen Ekaristi. 17 3. Faktor Penyebabnya Tersedianya data faktor penyebabnya 5 4. Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi demi pengembangan iman Tersedinya data harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi demi pengembangan iman 2

2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Penulis dalam laporan dan pembahasan akan menggabungkan opsi pilihan dan mempersempit atau membagi opsi pilihan menjadi dua yakni positif dan negatif. Untuk bagian positif yakni opsi pilihan sangat setuju dan setuju menjadi satu, karena dua hal ini tidak jauh beda dan ini menjadi saling mendukung, sedangkan untuk bagian negatif yakni opsi pilihan tidak setuju, netral, sangat tidak setuju. Hal ini penulis lakukan karena memudahkan penulis dalam pengolahan dan pembahasan data penelitian. Dalam laporan dan pembahasan ini, penulis mengawalinya dengan identitas responden, pemahaman sakramen Ekaristi, penghayatan makna sakramen Ekaristi, faktor penyebab, harapan umat. 56

a. Laporan Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari 40 KK Kepala Keluarga dimana setiap KK diambil satu responden untuk dijadikan sampel penelitian tertera pada tabel berikut ini: Tabel 1: Identitas Responden N= 40 No Pernyataan Jmlh 1. Anggota keluarga: a. Bapak b. Ibu 23 17 57,5 42,5 2. Orang tua berusia…. a. ≤ 30 tahun b. ≤ 40 tahun c. ≤ 50 tahun d. ≤ 60 tahun e. ≤ 70 tahun 6 4 12 11 7 15 10 30 27,5 17,5 Tabel 2: Hasil Penelitian N= 40 N o Pernyataan Jumlah Kepala Keluarga KK Positif Negatif

A. Pemahaman

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (Diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul.

0 4 197

Katekese model SCP sebagai salah satu usaha peningkatan pelaksanaan pembinaan iman umat lingkungan Santo Yohanes Stasi Santo Yusup Balong Paroki Santa Theresia Lisieux Boro.

1 7 158

Peranan lagu rohani ekaristi dalam meningkatkan pemaknaan perayaan ekaristi bagi kaum muda Katolik di Paroki Santo Antonius Kotabaru.

0 3 146

Usulan meningkatkan pemahaman tentang makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman putera altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta.

0 4 149

Pengaruh keaktifan mengikuti perayaan Ekaristi terhadap keterlibatan tugas pelayanan (Diakonia) umat lingkungan Santo Xaverius Siyono Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunungkidul

0 2 195

SEJARAH PERKEMBANGAN GEREJA KATOLIK SANTO YUSUF JURU KARYA GONDANGWINANGUN

1 1 148

USULAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN PUTERA ALTAR KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 147

SENI KARAWITAN SEBAGAI SARANA PENGHAYATAN IMAN UMAT AKAN EKARISTI DI PAROKI SANTO YAKOBUS, BANTUL, YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 151

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN SKRIPSI

1 2 153

Makna perayaan ekaristi bagi anggota misdinar di Paroki Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta. - USD Repository

0 0 122