Dari tabel diatas, hasil uji-t berpasangan tersebut menunjukan bahwa rata-rata perbedaan antara siklus1 dengan siklus2 adalah sebesar -7.67857.
Hal tersebut berarti ada peningkatan nilai prestasi belajar sesudah intervensi dengan peningkatan sebesar 7.67857.
Nilai t hitung adalah sebesar -12.752 dengan sig 0.000. Karena sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai sebelum dan sesudah
perlakuan adalah sama tidak berbeda. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi nilai prestasi belajar anak dalam kelas
secara signifikan.
B. Pembahasan
Hasil peningkatan prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 12. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar
No Peubah Indikator
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
Signifikan hasil uji
t Target
Capaian Target
Capaian 1
Prestasi belajar
siswa Rata-rata
nilai ulangan
64,03 75
76,25 80
83,93 Signifikan
Persentase jumlah
siswa yang
mencapai KKM
61,54 75 78,57
80 100
Signifikan
55
Sedangkan perolehan hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Rangkuman Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
No Nama
Siklus 1 Siklus II
1 Lutvia
85 95
2 Zidam
75 85
3 Ardy
70 75
4 Ekel
60 70
5 Ridho
90 95
6 Rifki
60 70
7 Rikki
90 100
8 Natasha
85 90
9 Ravi
85 90
10 Pradika
90 95
11 Prasetyo
60 70
12 Yusuf
90 95
13 Rahma
60 70
14 Raka
60 70
15 Sahrul
70 75
16 Sania
85 90
17 Selly
70 80
18 Setyo
75 80
19 Silvia
75 90
20 Sri
75 90
21 Ibnu
75 80
22 Hasna
95 100
23 Eri
80 85
24 Widi
60 70
25 Wisnu
65 70
26 Risky
90 95
27 Zulfa
85 90
28 Refandra
75 85
rata-rata 76,25
83,93
56
Hasil prestasi belajar siswa kelas IV SDN Danurejo 1 pada keadaan awal masih tergolong rendah. Hal ini terrlihat dari nilai rata-
rata dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM. Tahun pelajaran 20102011 nilai rata-rata ulangan siswa adalah 64,03 dengan
jumlah persentase siswa yang mencapai KKM adalah 61,54. Hal tersebut dikarenakan selama ini guru mengajar tanpa menggunkan
media pembelajaran. Seperti yang dipaparkan oleh John D. Latuheru 1988:14 media pembelajaran adalah semua alat bantu atau yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan informasi pembelajaran dari sumber guru
maupun sumber lain kepada penerima dalam hal ini anak didik ataupun warga belajar dengan menggunakan salah satu ataupun
gabungan beberapa alat indera mereka atau semuanya. Dengan demikian media pembelajaran sangatlah penting digunakan dalam
pembelajaran. Setelah peneliti menggunakan media gambar prestasi belajar
siswa meningkat secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dengan signifikansi sebesar 0,00 0,05. Siklus I, rata-rata nilai
ulangan siswa menjadi 76,25 dengan presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 78,57. Dilanjut ke siklus II, rata-rata nilai ulangan
siswa menjadi 83,93 dengan presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 100. John D. Latuheru 1988:41 mengungkapkan bahwa
salah satu keuntungan menggunakan media gambar adalah dapat
57
menerjemahkan ide-ide yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang lebih realistic. Dengan demikian media gambar dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
gambar dapat meningkatkan prestasi belajar IPS dengan signifikan. 1.
Penggunaan Media Gambar dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada materi syarat rumah sehat siswa kelas I SDN Danurejo
1 semester genap tahun pelajaran 20112012 melalui PTK yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari
dua pertemuan yang beralokasi waktu 2x35 menit. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Dalam perencanaan siklus I meliputi membuat perangkat pembelajaran. Pelaksanaan sesuai alokasi waktu yang sudah
ditentukan. Pada saat observasi, ada beberapa siswa dalam melakukan percobaan tidak bekerjasama dalam kelompok, dan
pengaturan meja dan kursi masih membuat siswa bingung. Pada saat refleksi bersama, siswa yang belum bekerja sama dengan
kelompoknya maka guru perlu member perhatian lebih dan selalu mengingatkan agar selalu bekerja sama dengan kelompok.
Sedangkan pengaturan meja dan kursi diatur sesuai keomponya. Dalam perencanaan siklus II peneliti menyiapkan perangkat
59