Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pihak lainnya yang terlibat selain guru dan orang tua adalah siswa-siswi itu sendiri. Perlulah siswa-siswi melakukan upaya, antara lain 1 belajar tentang diri sendiri yaitu belajar dari pengalaman hidup, baik dari keberhasilan maupun kegagalannya, misalnya siswa-siswi perlu menyadari bahwa pengalaman keberhasilan maupun kegagalannya dapat menjadi guru yang baik untuk mengembangkan konsep diri yang positif; 2 menerima diri apa adanya, artinya setiap pribadi perlu menyadari bahwa dirinya mempunyai kelebihan dan kekurangan, dengan menerima diri apa adanya dan terus berusaha memperbaiki diri, 3 terus berusaha mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, 4 berusaha menyadari hal-hal positif dalam dirinya dan berusaha mengatasi segi-segi negatifnya.

C. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep

Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta Pada bagian ini peneliti akan memaparkan usulan topik-topik bimbingan klasikal yang dapat dijadikan materi bimbingan klasikal di kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta. Topik-topik bimbingan klasikal yang diusulkan peneliti ini didasarkan pada item-item kuesioner yang menunjukkan bahwa konsep diri siswa-siswi negatif. Dalam pengolahan data ini peneliti menggunakan kriteria Azwar 2012: 147-148 yang disajikan pada tabel 8. Tabel 8 Item-Item Kuesioner Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 Rentangan Skor Jumlah Item Presentase Kategori 101 –107 5 9 Sangat Tinggi 86 –100 29 48 Tinggi 70 – 85 20 33 Cukup Rendah 55 – 69 6 10 Rendah –54 Sangat Rendah Tabel di atas menunjukan bahwa konsep diri siswa-siswi yang negatif dapat dilihat dari item-item yang menunjukkan konsep diri siswa-siswi cukup rendah dan rendah sangat rendah tidak ada. Item-item kuesioner yang menunjukkan konsep diri siswa-siswi negatif cukup rendah dan rendah disajikan pada tabel 9. Tabel 9 Item-Item Kuesioner yang Menunjukkan Konsep Diri Siswa-Siswi Negatif cukup rendah dan rendah Kategori No. Item Pernyataan Cukup Rendah 2 Saya kesulitan untuk menolak ajakan teman. 3 Saya berpikir bahwa saya kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan saya, sehingga saya kurang memiliki keahlian. 4 Saya yakin warna kulit saya membuat penampilan saya menarik. 6 Saya sadar saya lambat dalam menerima pelajaran. 10 Saya tidak senang dengan nama julukan yang diberikan oleh teman-teman saya. 13 Saya kurang memahami seksualitas karena orang tua tidak menjelaskannya kepada saya. 24 Saya khawatir bahwa saya tidak dapat mencapai cita-cita saya. 28 Saya sadar bahwa saya kurang kreatif karena fasilitas yang saya butuhkan kurang. Kategori No. Item Pernyataan Cukup Rendah 30 Hal-hal yang menyangkut seksualitas mudah mengganggu pikiran saya. 32 Orang tua saya sungguh memperhatikan pengembangan bakat saya. 34 Saya merasa ada yang kurang ideal dalam tubuh saya yang membuat saya agak malu dalam pergaulan. 36 Fasilitas yang tersedia di keluarga saya membuat saya semakin mampu mengembangkan kreativitas saya. 41 Saya kurang suka berada di lingkungan tempat tinggal saya karena di lingkungan saya itu tidak ada teman sebaya saya. 45 Saya kurang gigih memperjuangkan cita-cita saya. 51 Saya memiliki teman akrab dengan siapapun saya dapat menceritakan masalah pribadi saya. 54 Saya betah berada di rumah karena situasi keluarga saya hangat. 57 Saya tidak mudah terpengaruh oleh ajakan teman. 58 Saya mampu mengelola emosi saya dengan baik. 59 Saya sadar bahwa saya termasuk orang yang pintar di antara teman-teman. 60 Saya bangga dengan tinggi badan saya. Rendah 5 Saya sadar bahwa saya pemarah. 9 Saya malu untuk bertanya tentang seksualitas kepada orang tua. 12 Saya kurang terbuka untuk bercerita tentang masalah saya kepada orang lain. 39 Saya belum mengembangkan bakat saya dengan baik. 46 Berat badan saya ideal. 48 Saya menagalami kesulitan dalam membagi waktu belajar dan bermain. Seperti yang tertulis pada pada tabel 9, terdapat 26 item yang menunjukkan konsep diri siswa-siswi masih negatif. Item-item tersebut menjadi dasar peneliti dalam penyusunan usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa. Usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta disajikan pada tabel 10. 1 Tabel 10 Usulan Topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta No Pernyataan Pokok Bahasan Kompetesi Indikator Metode Sumber 1 a. Saya kurang memahami seksualitas karena orang tua tidak menjelaskannya kepada saya item no. 3. b.Hal-hal yang menyangkut seksualitas mudah mengganggu pikiran saya item no. 30. c. Saya malu untuk bertanya tentang seksualitas kepada orang tua item no. 9. Pemahaman Seksualitas Siswa-siswi mampu memahami seksualitas. a. Siswa-siswi dapat menjelaskan makna seksualitas. b. Siswa-siswi dapat menjalankan peran sesuai dengan jenis kelaminnya. c. Siswa-siswi dapat menghadapi segala tantangan dalam kehidupan seksualitasnya. d. Siswa- siswi dapat menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksinya. Instrumen, sharing, tanya- jawab, experential learning, refleksi, permainan. a. Abineno. 1980. Seksualitas dan Pendidikan Seksual . Jakarta: Gunung Mulia. b. Suraji. 2008. Pendidikan Seks Bagi Anak . Yogyakarta: Pustaka Fahamia. 37 No Pernyataan Pokok Bahasan Kompetesi Indikator Metode Sumber 2 Saya betah berada di rumah karena situasi keluarga saya hangat item no. 54. Aku dan Keluargaku Siswa-siswi semakin mampu mengembangkan dan membina sikap positif dalam keluarga. a. Siswa-siswi dapat menjelaskan pengertian keluarga. b. Siswa-siswi dapat menjelaskan pentingnya keluarga. c. Siswa-siswi dapat menjelaskan sikap-sikap positif dalam keluarga. d. Siswa-siswi dapat membina relasi yang baik dalam keluarga. Instrumen, sharing, tanya- jawab, experential learning, refleksi, permainan. a. Indra. S. 1980. Faktor-Faktor Penting Dalam Kehidupan Keluarga. . Jakarta: BPK Gunung Mulia. b.Basri, Hasan. 2002. Merawat Cinta Kash. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 3 a. Saya sadar bahwa saya pemarah item no. 5. b.Saya mampu mengelola emosi saya dengan baik item no. 58. Keterampilan Mengelola Emosi Siswa-siswi mampu mengelola dan mengungkapkan emosi secara konstruktif. a. Siswa-siswi dapat menjelaskan pengertian emosi. b. Siswa-siswi dapat menyebutkan macam- macam emosi. c. Siswa-siswi dapat mengenali emosinya. d. Siswa-siswi dapat menjelaskan usaha-usaha nyata agar dapat mengelola emosinya. Instrumen, sharing, experential learning, refleksi, permainan. Segal. J. 2000. Melejitkan Kepekaan Emosional. Bandung: Penerbit Kaifa. 38