Penggolongan konsep diri Hakekat Konsep Diri

siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20052006. Jenis penelitiannya adalah deskriptif dengan subyek penelitian sebanyak 63 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat konsep diri siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20052006 sebagian besar pada kategori rendah. Kategori rendah dapat diartikan konsep diri siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20052006 negatif.

D. Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa

Peserta didik sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang ke arah kematangan. Menurut Syamsu Supriatna, 2011: 61 untuk mencapai kematangan peserta membutuhkan bimbingan dari orang dewasa karena mereka belum memiliki cukup wawasan dan pemahaman tentang dirinya. Pemahaman tentang diri ini berkaitan dengan bagaimana peserta didik memandang dirinya secara positif baik kelebihan maupun kekurangannya. Bimbingan diartikan sebagai pemberian bantuan kepada peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapi agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, realisasi diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya dalam mencapai perkembangan yang optimal. Peserta didik merupakan remaja yang sedang tumbuh dan berkembang menuju masa kedewasaan. Kegiatan bimbingan di sekolah memusatkan pelayanannya pada peserta didik sebagai individu yang harus mengembangkan kepribadiannya, salah satunya konsep diri. Konsep diri adalah keseluruhan gambaran dan penghargaan seseorang tentang dirinya sendiri. Sekolah sebagai institusi pendidikan perlu membantu siswa dalam mengembangkan konsep diri yang dimiliki ke arah yang lebih positif, antara lain melalui kegiatan bimbingan klasikal. Bimbingan klasikal yang ideal untuk pengembangan konsep diri peserta didik ialah yang dapat membantu siswa mengenal kekuatan dan kelemahannya agar dapat menerima diri secara positif. Remaja perlu menumbuhkan dan mengembangkan konsep diri yang positif. Konsep diri yang positif akan menunjang peserta didik dalam menjalani hidupnya. Remaja dengan konsep diri positif biasanya akan menjadi pribadi yang produktif, peka terhadap lingkungannya, bertanggung jawab terhadap tugas sekolah dan tugas dirinya sebagai peserta didik. Penting bagi remaja memiliki konsep diri yang positif, khususnya peserta didik, maka program bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri tetap dibuat dan dilaksanakan. Bimbingan klasikal dengan tema konsep diri diberikan kepada peserta didik bertujuan agar peserta didik dapat 1 memahami segi-segi positif dalam dirinya, 2 memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sehingga dapat menerima dirinya secara positif, 3 menyesuaikan diri terhadap perubahan, baik dari dalam diri maupun dari lingkungannya serta mampu hidup dalam masyarakat. Bimbingan klasikal di sekolah menjadi sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing- masing peserta didik, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri Winkel, 1997: 52.