Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2. Manfaat praktis a. Bagi Guru Pembimbing Guru pembimbing dapat mengetahui konsep diri siswa-siswi secara umum, sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat untuk mengembangkan konsep diri siswa. b. Bagi Calon Konselor Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi calon konselor dalam mempersiapkan diri lebih baik dalam memberikan pelayanan bimbingan, terutama bimbingan klasikal. b. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin mengembangkan penelitian serupa ataupun yang berkaitan dengan tema ini.

E. Definisi Operasional

1. Konsep diri adalah keseluruhan gambaran atau pandangan dan penghargaan atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir konsep diri yang digunakan dalam kuesioner siswa. 2. Siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta adalah semua anak didik yang terdaftar sebagai siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013. 3. Usulan topik-topik bimbingan klasikal merupakan pokok bahasan yang direncanakan untuk diberikan kepada siswa saat bimbingan di kelas dalam waktu tertentu untuk membantu meningkatkan konsep diri siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai 1 Hakekat Konsep Diri pengertian konsep diri, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri, penggolongan konsep diri, perkembangan konsep diri, 2 Remaja, 3 Konsep Diri Siswa SMA Sebagai Remaja, 4 Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa.

A. Hakekat Konsep Diri

1. Pengertian konsep diri

Pengertian konsep diri telah diuraikan oleh berbagai tokoh di bidang psikologi antara lain: a. Konsep diri adalah keseluruhan gambaran, pandangan, keyakinan dan penghargaan seseorang tentang dirinya sendiri Hurlock, 1990: 58. b. Burns 1993: 66 memberikan pengertian konsep diri sebagai seperangkat sikap-sikap terhadap diri dan pengahargaan diri atau evaluasi diri. c. Brooks Rakhmat, 2005: 99 mengatakan bahwa konsep diri terbentuk berdasarkan peristiwa belajar dan pengalaman dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar memberikan penilaian terhadap diri individu secara positif atau negatif. 6 d. Konsep diri adalah keseluruhan gambaran dan penghargaan seseorang tentang dirinya sendiri Sinurat, 2005: 16. Gambaran seseorang tentang dirinya sendiri berpengaruh pada penerimaan individu terhadap dirinya sendiri. e. Pembentukan konsep diri dipengaruhi oleh peristiwa belajar dan pengalaman, terutama yang berhubungan dengan dirinya, seperti kegagalan atau sukses yang dicapai Surakhmad, 1980: 40.

2. Aspek-aspek yang mempengaruhi konsep diri

Aspek-aspek yang mempengaruhi konsep diri remaja menurut Hurlock 1996: 235 antara lain: a. Usia kematangan Seseorang berada pada usia matang, saat individu yang bersangkutan berada pada tahap puber. Tahap puber meliputi tahun- tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun awal masa remaja. Masa remaja awal yaitu usia 12-15 tahun pada wanita dan 12-16 tahun pada pria Agustiani 2006: 29-30. Pada masa ini individu sudah pantas disebut sebagai remaja atau remaja muda. Remaja yang memasuki usia kematangan akan mulai melihat dirinya sebagai individu yang lain dan mulai merasa ada perbedaan dalam dirinya, misalnya perubahan fisikukuran tubuh dan bentuk tubuh. Perubahan tersebut tentunya berdampak pada penilaian remaja akan dirinya. Ada sebagian remaja yang mampu menilai dirinya secara positif dan ada juga sebagian remaja yang menilai dirinya secara negatif. b. Penampilan diri Di masa remaja penampilan diri akan berhubungan dengan perkembangan fisik dan perkembangan seksual. Perubahan fisik yang terjadi selama masa remaja, seperti perubahan ukuran tubuh tinggi dan berat badan. Menurut Santrock 2003: 91, lonjakan pertumbuhan tinggi badan terjadi dua tahun lebih awal pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Anak perempuan mulai mengalami pertumbuhan sekitar usia 10 ½ tahun . Pada anak laki-laki pertumbuhan tinggi badan terjadi sekitar usia 12 ½ tahun. Hurlock 1980: 211 juga menyatakan bahwa remaja mengalami perubahan eksternal, seperti tinggi badan dan berat badan. Berat badan pada remaja akan mengikuti perkembangan tinggi badannya. Pada masa remaja lemak tubuh mulai menyebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali. Selain mengalami perubahan tinggi dan berat badan, remaja juga mengalami perubahan dalam kematangan seksual. Remaja laki-laki mengalami perkembangan seksual, seperti pertambahan ukuran penis dan testikel, tumbuh rambut di daerah kemaluan, perubahan suara dan tumbuhnya bulu halus pada tubuh, sedangkan remaja putri mengalami perubahan, seperti tumbuhnya rambut di kemaluan, perkembangan payudara, pinggul dan bahu.