c. Peneliti menentukan jenjang kategori yang sesuai dengan skor yang disajikan
pada tabel 6. Tabel 6
Kategorisasi Item-Item Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
Kategori Rentangan Skor
Sangat Tinggi 101
–107 Tinggi
86 – 100
Cukup Rendah 70
– 85 Rendah
55 – 69
Sangat Rendah – 54
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL YANG SESUAI UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA-SISWI KELAS XI
SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA
Bab ini memuat hasil penelitian yang merupakan jawaban atas masalah penelitian yai
tu “Bagaimana konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013?” dan “Usulan topik-topik bimbingan klasikal
manakah yang sesuai untuk meningkatkan konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta?”.
A.
Hasil Penelitian Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun
Ajaran 20122013
Berdasarkan data yang diolah dengan menggunakan kriteria Azwar 2012: 147-148 didapatlah gambaran dari konsep diri siswa-siswi kelas XI
SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 seperti yang disajikan dalam tabel 7.
Tabel 7 Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun
Ajaran 20122013 Rentangan Skor
Jumlah Subyek Presentase
Kategori
196 –197
1 3
Sangat Positif 166
– 196 18
58 Positif
136 – 165
12 39
Cukup Positif 106
– 135 Kurang Positif
–105 Sangat Kurang Positif
29
Dari tabel 8 tampak bahwa: 1. Ada 1 siswa 3 yang memiliki konsep diri sangat positif.
2. Ada 18 siswa 58 yang memiliki konsep diri positif. 3. Ada 12 siswa 39 yang memiliki konsep diri cukup positif.
4. Tidak ada 0 siswa yang memiliki konsep diri kurang positif. 5. Tidak ada 0 siswa yang memiliki konsep diri sangat kurang positif.
Dapat disimpulkan bahwa konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 termasuk positif. Berikut disajikan
juga diagram dalam gambar. 1 yang memberikan gambaran dari konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013.
Gambar. 1 Deskripsi Konsep Diri Siswa-Siswi Kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Supaya tidak terjadi tumpang tindih dan untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, dalam pembahasan ini peneliti menggabungkan kategori
sangat positif, positif dan cukup positif menjadi satu, dan disebut positif.
3
58 39
Sangat Positif3 Positif 58
Cukup Positif 39 Kurang Positif 0
Sangat Kurang Positif 0
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 termasuk positif. Hasil
penelitian tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti yaitu konsep diri siswa- siswi negatif. Faktor-faktor yang kiranya mempengaruhi hasil penelitian
berbeda dengan dugaan awal peneliti, antara lain; 1 boleh jadi siswa-siswi kelas XI responden memberikan jawaban yang menyenangkan dan tidak
sesuai dengan pengalamannya sendiri, 2 boleh jadi siswa-siswi kelas XI responden menjawab dengan tidak jujur seperti apa adanya, sehingga tidak
mencerminkan keadaan diri yang sesunguhnya, 3 boleh jadi memang konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran
20122013 termasuk positif sesuai dengan kenyataan. Meskipun hasil penelitian berbeda dengan dugaan awal, peneliti tetap berpegang pada hasil
penelitian ini karena 1 peneliti sudah mendasarkan pada expert judgement, 2 kuesioner bersifat rahasia karena siswa-siswi tidak perlu mencantumkan nama
anonim, dan peneliti sudah melakukan uji coba kuesioner sebelum pengambilan data.
Faktor-faktor yang kiranya mendukung konsep diri siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 menjadi positif antara
lain: kondisi lingkungan sosialnya positif, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Siswa-siswi kelas XI
SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 boleh jadi mengalami perlakuan yang positif atau memiliki pengalaman-pengalaman yang baik dan
menyenangkan dari orang-orang di sekitarnya. Fitts Agustiani: 138-139
mengemukakan bahwa konsep diri seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman
yang khas,
terutama pengalaman
interpersonal yang
memunculkan perasaan positif dan perasaan berharga. Hubungan interpersonal adalah interaksi yang dilakukan individu dengan lingkungan sekitarnya
Schultz, 1991: 30-35. Siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran
20122013 tampaknya berada pada lingkungan keluarga yang dapat menghargai dirinya. Mereka mendapatkan perhatian dari orang tua dan
keluarga yang lain. Boleh jadi dalam lingkungan keluarga mereka tercipta hubungan yang penuh kasih sayang, amanterlindungi, dan saling menerima.
Kondisi lingkungan keluarga yang seperti ini siswa-siswi kelas XI dapat memiliki keterikatan yang kuat dengan orang-orang yang dianggapnya
penting. Keterikatan ini membuat siswa-siswi kelas XI merasa nyaman dengan dirinya dan lingkungannya.
Selain di lingkungan keluarga, siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 20122013 memiliki lingkungan pergaulan yang
lebih luas lagi, yaitu lingkungan sekolah. Boleh jadi di lingkungan sekolah sebagian besar mereka mempunyai hubungan yang baik dengan orang-orang
sekitarnya, seperti teman-teman dan guru. Penerimaan dari orang-orang sekitar akan membuat siswa-siswi kelas XI semakin menerima, mencintai dan
menghargai dirinya. Siswa-siswi kelas XI SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran
20122013 tampaknya juga berada di lingkungan masyarakat yang bersedia
menerima dirinya apa adanya. Siswa-siswi merasa bahwa dirinya dihargai dan keberadaannya diakui dalam masyarakat. Kondisi seperti ini akan membuat
siswa-siswi kelas XI bangga terhadap dirinya, memandang dirinya secara positif. Adanya rasa bangga terhadap diri menunjukkan bahwa siswa-siswi
berpandangan yang positif tentang dirinya. Siswa-siswi dengan konsep diri yang positif akan dapat mengembangkan
dirinya dengan baik, memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar, dan memiliki kepercayaan diri untuk dapat menatap masa depannya. Agar
konsep diri siswa-siswi kelas XI tetap positif, maka ada beberapa upaya yang perlu dilakukan guru pembimbing, antara lain 1 menjadi guru pembimbing
yang bersikap membesarkan hati siswa-siswinya, yaitu dapat membantu siswa-siswi untuk memahami dirinya secara realistis berdasarkan segala
keberhasilan dan kegagalannya, 2 tidak memberi cap negatif pada siswa- siswi, sehingga mereka merasa berharga dan positif dalam memandang
dirinya, 3 melakukan kegiatan atau latihan yang membantu siswa-siswi sadar akan dari segi-segi positifnya.
Selain guru pembimbing perlu juga upaya oleh pihak lain agar konsep diri siswa tetap positif, seperti dari orang tua. Yang perlu dilakukan orang tua
antara lain 1 menerima diri anak apa adanya, 2 memperlihatkan kasih sayang dalam semua ucapan dan tindakan, 3 meluangkan waktu untuk berbagi cerita
bersama, 4 tidak otoriter terhadap anak, artinya orang tua memberikan kebebasan kepada anak, tetapi tetap perlu didampingi.