Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa

2. Kisi-kisi kuesioner dan penentuan skor

a. Kisi-kisi kuesioner Kuesioner ini memuat 60 butir item pernyataan yang bersifat positif dan yang bersifat negatif. Pernyataan-pernyataan yang digunakan adalah pernyataan yang diharapkan dapat mengungkap konsep diri siswa-siswi. Dalam kuesioner ini disediakan empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Item-item dalam kuesioner dibuat peneliti berdasarkan aspek-aspek konsep diri seperti yang dikemukakan Hurlock 1996: 235. Aspek-aspek konsep diri dan nomor-nomor item konsep diri disajikan dalam tabel 2. Tabel 2 Aspek-Aspek Konsep Diri dan Nomor-nomor Item Konsep Diri Aspek-Aspek Konsep Diri No. Item yang Favorable No. Item yang Unfavorable Jumlah Usia Kematangan 4, 38, 58, 59, 60 6, 12, 29, 35, 41 10 Penampilan Diri 8, 14, 20, 23, 27, 42, 46 34, 50 9 Kepatutan Seks 13. 30 9, 47 4 Nama Nama Julukan 10, 56 44, 31 4 Teman Sebaya 1, 7, 51, 57 2, 11 6 Hubungan Keluarga 15, 17, 43, 49, 52, 54 5, 18, 19, 21, 26, 37, 16 13 Kreativitas 22, 25, 32, 36, 55 3, 28, 39, 48, 53 10 Cita-cita 33, 40 24, 45 4 TOTAL 60 b. Penentuan skor Skor pernyataan favorable untuk alternatif jawaban sangat sesuai adalah empat, skor untuk alternatif jawaban sesuai adalah 3, skor untuk alternatif jawaban tidak sesuai adalah 2, skor untuk alternatif jawaban sangat tidak sesuai adalah 1, sedangkan pernyataan unfavorable dikenakan skor sebaliknya.

3. Uji coba kuesioner

Kuesioner diuji cobakan pada tanggal 21 Januari 2013 pada siswa- siswi kelas XI IPS SMA PL Sedayu Yoyakarta. Kuesioner yang terkumpul berjumlah 35 lembar 35 siswa. Pengambilan kelas untuk uji coba kuesioner dilakukan sesuai dengan jam Bimbingan dan Konseling klasikal. Adapun kuesioner diuji cobakan agar kualitas kuesioner dapat diandalkan, dengan kata lain kuesioner valid dan reliabel. a. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang berarti bahwa instrumen yang disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang harus diukur atau suatu instrumen dapat menjalankan fungsi ukurnya. Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi telah mendapat penilaian ahli expert judgement dari dosen pembimbing yaitu Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A dan tenaga BK SMA Sang Timur Yogyakarta yaitu Florentina Rika Susanti, S.Pd. Setelah melaksanakan uji coba selanjutnya peneliti melaksanakan pengolahan seleksi item untuk mendapatkan daya beda item. Daya beda item ialah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Proses penghitungannya menggunakan komputer program SPSS for windows dengan memakai rumus dari Pearson yaitu teknik korelasi Product-Moment. Rumusnya adalah:    2 2 2 2            Y Y N X X N Y X XY N r xy r xy = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir N = jumlah subyek X =skor total butir-butir kuesioner Y =skor total butir-butir kuesioner XY =hasil perkalian antara skor X dan skor Y Pengujian validitas berdasarkan program SPSS yang dilakukan terhadap 60 item, diperoleh 35 item yang valid. Peneliti selanjutnya berkonsultasi kepada dosen pembimbing mengenai item-item yang tidak valid yang berjumlah 22 item dan 3 item yang diloloskan karena menunjukkan koefesien korelasi sama dengan atau lebih dari 0,25. Peneliti menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 atas kesepakatan bersama dosen pembimbing sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Azwar 2009: 86 menyatakan bahwa batas kriteria dapat diturunkan menjadi 0,25 dengan pertimbangan agar target jumlah item mewakili tiap aspek dapat tercapai. Item yang gugur yang