7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. BELAJAR
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan Muhhibin Syah, 2008:89 . Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses
belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Adapun beberapa pendapat tentang belajar itu sendiri antara lain adalah:
a. Menurut James O. Whittaker yang dikutip dari Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono dalam buku “Psikologi Belajar” 2008:126, Belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. b.
Suyono Hariyanto dalam buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran 2011:9 menyatakan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian.
7
8
c. Winkel dalam bukunya Psikologi pengajaran Winkel, 2004:58
berpendapat bahwa belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang
yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang.
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotorik setiap individu. Kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang utama dalam keseluruhan proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan.
2. Prestasi Belajar
Warga negara yang berkualitas dapat dipastikan memiliki prestasi akademik yang unggul disekolah Harsono, 2007:100. Untuk mengetahui
apakah telah terjadi perubahan pada peserta didik sebagai akibat dari proses belajar dan seberapa besar perubahan itu terjadi maka dilakukan
evaluasi belajar. Prestasi belajar atau prestasi akademik selanjutnya menjadi ukuran keberhasilan individu dalam penguasaan materi yang
diberikan. Berikut merupakan pendapat beberapa orang tentang pengertian prestasi belajar:
9
a. Menurut Winkel 1982 dalam Stevanus Ivan, prestasi belajar
merupakan hasil pengukuran mengenai perubahan-perubahan yang dialami oleh siswa setelah suatu periode pembelajaran.
b. Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011:1101
adalah penguasaan
pengetahuan atau
keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
c. Menurut Helena Juwarsih 2007:45 prestasi belajar adalah ukuran
tingkat keberhasilan seseorang dalam menguasai pengetauan atau keterampilan yang telah ditetapkan dalam bidang studi tertentu berupa
nilai angka dari guru melalui tes. Dengan demikian, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa pemahaman tentang prestasi belajar seorang siswa adalah penguasaan seorang siswa terhadap materi yang telah
diajarkan dan sebuah hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, baik berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, tingkah laku,
penerapan dan analisis maupun evaluasi yang dapat diukur sebagai akibat dari aktivitas belajar di sekolah.
Adapun hasil belajar tersebut mencakup beberapa aspek, salah satunya merupakan aspek kognitif. Menurut Bloom dkk dalam Sudijono
2011:49 aspek kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental Otak. Bloom mengatakan bahwa segala upaya yang menyangkut
aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah ini
10
terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang yang terrendah sampai jenjang yang paling tinggi. Jenjang domain kognitif tersebut
meliputi: pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis dan
penilaian evaluation. a
Pengetahuan Knowledge atau C1
Pengetahuan Knowledge atau C1 adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali recall atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, gelaja, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan menggunakannya.
b Pemahaman Comprehension atau C2
Pemahaman Comprehension atau C2 adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
dan diingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberikan uraian yang
lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. c
Penerapan Aplication atau C3 Penerapan Aplication atau C3 adalah kesanggupan seseorang untuk
menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,
prinsip-prinsip, rumus-rumus,
teori-teori dan
sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.
11
d Analisis Analysis atau C4
Analisis Analysis atau C4 adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-
bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor lainnya.
e Sistesis Syntesis atau C5
Sistesis Syntesis atau C5 adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan
suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau
berbentuk pola baru. f
Evaluasi Evaluation atau C6 Evaluasi Evaluation atau C6 adalah jenjang berpikir yang paling
tinggi dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom. Penilaian atau evaluasi
merupakan kemampuan
seseorang untuk
membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide.
Selain aspek kognitif, berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui dua kategori ranah lagi antara
lain afektif dan psikomotor Winkel,1996, dalam Angkowo dan Kosasih, 2007:53. Dengan perinciannya adalah sebagai berikut:
12
1 Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima aspek kemampuan yaitu :
a Stimulasi
Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam
tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi control dan seleksi gejala rangsangan dari luar.
b Jawaban
Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,
perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya.
c Penilaian
Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima
nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d
Organisasi
Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,
pemantapan dan prioritas nilai.
13
e Karakteristik
Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya. 2
Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, tampak dalam bentuk keterampilan
skill dan kemampuan bertindak individu ada enam aspek yaitu: a
Gerakan reflek keterampilan pada gerakan yang tidak sadar b
Keterampilan pada gerakan dasar c
Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan audity dan motoris
d Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan
ketepatan e
Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang komplek
f Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi
non discursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Prestasi belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Misalnya menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2008:138 prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar eksternal individu.
14
Yang tergolong faktor internal adalah: a.
Faktor jasmaniah fisiologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b.
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:
1 Faktor intektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan dan
bakat, dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
2 Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal, adalah: a.
Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian. c.
Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d.
Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
15
B. Animasi Gambar Powerpoint