93
probabilitas 0,000 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretes dan nilai postes sungguh berbeda. Nilai postes siswa lebih baik dari nilai pretes,
sehingga dapat dikatakan pembelajaran menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Perbandingan prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol
Penggunaan animasi gambar powerpoint dan metode ceramah sama- sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui
manakah yang lebih berpengaruh dari kedua metode tersebut, maka digunakan analisis statistik uji T untuk 2 group independent. Nilai yang
dianalisis adalah nilai pretes dan postes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa:
Untuk uji dua sisi untuk nilai pretes, probabilitas menjadi 0,0102 = 0,005. Karena 0,005 0,025 maka Ho di tolak. Nilai pretes kelas kontrol tersebut
benar-benar berbeda dengan nilai pretes kelas eksperimen. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas kontrol lebih tinggi
dari pada kelas eksperimen. Kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata sebesar 5,6579 dan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 1,8452. Sedangkan
untuk uji dua sisi, nilai probabilitas yaitu 0,00002 = 0,0000 0,025. Karena nilai probabilitas 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa nilai postes pada
kelas eksperimen benar –benar berbeda dengan kelas kontrol. Jika dilihat
dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas eksperimen lebih
94
tinggi dari pada kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata sebesar 66,8367 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 37,7368.
Sehingga dapat dibuktikan bahwa pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkah perstasi belajar siswa. Hal
ini dilihat dari nilai pretes siswa pada kelas kontrol lebih tinggi namun setelah mengikuti pembelajaran pada materi pemantulan cahaya dan
pembiasan cahaya nilai siswa pada kelas eksperimen meningkat lebih pesat dimana rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan dalam penyusunan penelitian ini antara lain:
1. Waktu pembelajaran yang dilakukan dibuat lebih singkat karena peneliti
diminta untuk mengajar 1 bab dalam materi optika. Hal ini dikarenakan guru mata pelajaran memberi kesempatan dari tanggal 04-28 Februari
termasuk materi alat optik. 2.
Dalam penelitian ini lembar observasi yang digunakan masih secara umum. Untuk mengisi lembar observasi peneliti mengajak 2 observer
untuk mengamati jalannya penelitan keterlibatan dan sikap dalam menerapkan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint.
Dalam mengamati siswa bisa saja terjadi ketidak serasian dalam pemberian skor. Karena sudut pandang masing-masing observer berbeda,
meskipun sudah ditentukan kriteria penskornya.