4.2.3. Analisis Data
Berikut ini adalah analisis data terhadap leksia-leksia diatas untuk menghasilkan mitos Roland Barthes :
1. Leksia 1 :
Rasa sakit pada hidungku mulai terasa lebih menyakitkan, disertai ngilu di bagian rahang yang menghambat pernafasanku. Aku hanya bisa
bertahan untuk tidak membuat diriku seolah sakit. Penanda
Rasa sakit pada hidungku mulai terasa lebih menyakitkan, disertai ngilu di
bagian rahang yang menghambat pernafasanku. Aku hanya bisa bertahan
untuk tidak membuat diriku seolah sakit.
Petanda Perjuangan Keke untuk tetap bertahan
dari sakitnya.
Tanda Denotatif Perjuangan Keke untuk tetap bertahan hidup meskipun dia merasa kesakitan.
Penanda Konotatif Perjuangan Keke untuk tetap merasa
sehat meskipun dia sakit.
Petanda Konotatif Perjuangan Keke dalam menghadapi
sakitnya.
Tanda Konotatif Perjuangan Keke untuk tetap bertahan merasa sehat meskipun dia merasa
kesakitan pada bagian pernafasannya.
Dari penjabaran diatas dapat dianalisa bahwa Keke sangat kesulitan untuk bernafas karena pada bagian pernafasannya mengalami ngilu dan sakit. Tetapi
Keke tetap bertahan dan merasa dirinya dalam keadaan sehat. Leksia diatas digolongkan dalam kode pembacaan hermeneutik. Karena
terdapat narasi dan suatu kesinambungan antara pemunculan suatu teka-teki. Pada kalimat aku hanya bisa bertahan untuk tidak membuat diriku seolah sakit. Yang
berarti Keke dapat bertahan seolah dirinya sehat-sehat saja dan tidak merasakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sakit. Dan pada kalimat rasa sakit pada hidungku mulai terasa lebih menyakitkan, disertai ngilu di bagian rahang yang menghambat pernafasanku. Yang berarti
merupakan kesakitan yang dialami oleh Keke karena penyakitnya. Dari leksia di atas menunjukkan perjuangan Keke untuk bertahan hidup.
2. Leksia 2 :
“ Keke nggak sakit parah, itu kan yang ayah bilang. Kalau Keke
cuma sakit flu, Keke masih bisa sekolah.. Keke mau sekolah “.
Penanda “ Keke nggak sakit parah, itu kan yang
ayah bilang. Kalau Keke cuma sakit flu, Keke masih bisa sekolah.. Keke
mau sekolah “. Petanda
Perjuangan Keke untuk tetap mendapat pendidikan.
Tanda Denotatif Keinginan Keke untuk tetap bersekolah, meski dia dalam keadaan sakit.
Penanda Konotatif Keke tetap ingin sekolah dan mendapat
pendidikan.
Petanda Konotatif Keadaan sakit bukan menjadi halangan
Keke untuk bersekolah.
Tanda Konotatif Walaupun Keke sakit, ia tetap ingin pergi ke sekolah untuk mendapatkan
pendidikan. Keke harus berkeras dan merayu ayahnya agar diijinkan untuk pergi ke sekolah.
Dari penjabaran diatas dapat dianalisa bahwa yang Keke tahu adalah ia mengalami sakit biasa, sakit flu. Dan keke pun menginginkan kembali untuk
bersekolah meskipun keadaannya sedang sakit. Leksia diatas digolongkan dalam kode pembacaan proaretik. Karena
terdapat tindakan yang membuahkan dampak. Pada kalimat “ Keke nggak sakit parah, itu kan yang ayah bilang. Kalau Keke cuma sakit flu, Keke masih bisa
sekolah.. Keke mau sekolah “. Yang berarti bahwa bagaimanapun keadaan Keke
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam sakit dan susahnya ijin dari ayah Keke, ia tetap teguh ingin kembali bersekolah. Dari leksia di atas dapat dilihat perjuangan Keke yang begitu teguh
untuk dapat kembali bersekolah.
3. Leksia 3 :