Leksia 3 : Leksia 4 : Analisis Data

dalam sakit dan susahnya ijin dari ayah Keke, ia tetap teguh ingin kembali bersekolah. Dari leksia di atas dapat dilihat perjuangan Keke yang begitu teguh untuk dapat kembali bersekolah.

3. Leksia 3 :

Sobat, sebenarnya aku sangat malu pergi ke sekolah dalam keadaan seperti itu tapi aku tidak punya pilihan. Penanda Sobat, sebenarnya aku sangat malu pergi ke sekolah dalam keadaan seperti itu tapi aku tidak punya pilihan. Petanda Perasaan malu yang harus ditanggung oleh Keke karena penyakitnya. Tanda Denotatif Keke merasa malu untuk pergi ke sekolah, tapi ia tidak punya pilihan lain. Penanda Konotatif Untuk memperjuangkan hidupnya, Keke harus tetap pergi ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan. Petanda Konotatif Karena penyakit yang di deritanya, keadaan Keke semakin tidak baik. Tetapi ia tetap berjuang untuk hidupnya. Tanda Konotatif Penyakit kanker yang di derita Keke semakin parah dan itu membuatnya malu untuk pergi ke sekolah. Tetapi Keke tidak punya pilihan lain, ia tetap harus terus memperjuangkan hidupnya. Dari penjabaran diatas dapat dianalisa bahwa Keke sebenarnya malu pergi ke sekolah dalam keadaan yang tidak seperti dia normal dulu sebelum sakit. Tetapi Keke tetap ingin memperjuangkan hidupnya dengan bersekolah. Leksia diatas digolongkan dalam kode pembacaan hermeneutik. Karena terdapat narasi dan suatu kesinambungan antara pemunculan suatu teka-teki. Pada kalimat sobat, sebenarnya aku sangat malu pergi ke sekolah dalam keadaan seperti itu tapi aku tidak punya pilihan. Yang berarti bahwa keadaan yang bagaimana sehingga membuat Keke malu untuk pergi ke sekolah. Tetapi Keke tetap terus Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memperjuangkan pendidikan yang mestinya di dapatkannya. Dan apakah Keke mampu bertahan tidak malu untuk pergi ke sekolah meskipun keadaannya begitu. Dari leksia di atas menunjukkan perjuangan Keke untuk tetap bersekolah dan mendapat pendidikan, meskipun keadaannya secara fisik menakutkan atau tidak seperti orang normal lainnya. Keke lebih memilih menahan malu dan pergi ke sekolah.

4. Leksia 4 :

Aku pun hanya bisa tersenyum padahal hatiku ingin menangis ketika melihat ayah berpura-pura menikmati pahitnya bawang itu. Aku sadar semangat ayah telah membuat keinginan sembuhku pun bangkit kembali. Aku pun kembali memakan tumbuhan itu dengan sedikit air mata berjatuhan tapi sekali lagi ayah menunjukkan tekad kepadaku agar terus berusaha. Penanda Aku pun hanya bisa tersenyum padahal hatiku ingin menangis ketika melihat ayah berpura-pura menikmati pahitnya bawang itu. Petanda Kepura-puraan ayah yang menikmati bawang pahit itu seolah-olah rasanya enak dan nikmat. Tanda Denotatif Keke yang terharu melihat ayahnya yang berkorban dan memberikan semangat padanya dengan ikut memakan bawang itu. Penanda Konotatif Keke ingin menangis, tetapi ia hanya bisa tersenyum melihat ayahnya yang selalu memberikan semangat padanya. Petanda Konotatif Ayah Keke selalu menemani Keke dan selalu memberikan semangat untuk Keke, bahkan dengan hati senang ayah Keke ikut memakan bawang yang rasanya pahit itu. Tanda Konotatif Pada awalnya Keke berkeras tidak mau untuk memakan bawang yang rasanya pahit itu lagi. Tetapi ayah Keke terus membujuk dan rela ikut memakan bawang yang rasanya pahit itu. Keke terharu melihat semangat yang diberikan oleh ayahnya. Keke pun kembali memakan bawang yang rasanya pahit itu kembali meskipun dalam hatinya menangis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari penjabaran diatas dapat dianalisa bahwa Keke sudah tidak mau memakan tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk menyembuhkan kankernya. Lalu ayah Keke pun berusaha untuk menunjukkan pada Keke bahwa ia juga merasakan pahitnya bawang yang Keke makan, dengan ikut memakan bawang itu juga. Dan ayah pun juga berpura-pura menikmati seolah-olah bawang itu tidak pahit tapi enak rasanya. Melihat ayahnya yang begitu semangat, Keke pun terharu dan menjadi semangat untuk cepat sembuh dari kankernya. Dan Keke pun kembali memakan bawang itu meskipun dia menangis karena menahan rasa pahit bawang itu. Leksia diatas digolongkan dalam kode pembacaan simbolik. Karena terdapat kata yang diulang-ulang yang mempunyai persamaan dalam taraf bunyi, yaitu berpura-pura. Pada kalimat aku pun hanya bisa tersenyum padahal hatiku ingin menangis ketika melihat ayah berpura-pura menikmati pahitnya bawang itu. Yang berarti bahwa hati Keke ingin menangis karena melihat ayahnya yang berpura-pura menikmati bawang itu, seolah-olah bawang itu enak dan tidak pahit. Dari leksia di atas menunjukkan perjuangan ayah yang merelakan dirinya untuk ikut memakan obat-obatan yang rasanya pahit dan tidak enak, demi untuk merayu dan memberikan semangat kepada Keke agar mau memakan obat-obatan itu.

5. Leksia 5 :

Dokumen yang terkait

NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Edukatif Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Edukatif Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

4 16 17

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 1 12

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 1 17

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL Tindak Tutur Lokusi Dan Perlokusi Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar.

0 0 11

PENDAHULUAN Tindak Tutur Lokusi Dan Perlokusi Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar.

0 2 7

KONFLIK BATIN DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 4 11

BAB 1 Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra.

7 82 36

KONFLIK BATIN DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 5 16

REPRESENTASI PERJUANGAN HIDUP DALAM NOVEL “SURAT KECIL UNTUK TUHAN” ( Studi Semiologi Representasi Perjuangan Hidup Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan ) SKRIPSI

0 0 17