Karya sastra khususnya novel, dengan peralatan formalnya, semakin lama semakin dirasakan sebagai aktifitas yang benar-benar memiliki fungsi integral
dalam struktur sosial. Dalam proses komunikasi, karya sastra dianggap sebagai gejala yang sarat dengan referensi-referensi sosial, yang pada dasarnya sangat
bermanfaat dalam pengembangan hubungan-hubungan sosial. Karena itulah Duncan menyatakan bahwa kekuatan seni yang sesungguhnya terletak dalam
kapasitasnya untuk menerobos tembok pemisah antar manusia Ratna, 2003:134. Karya sastra sebagai proses komunikasi menyediakan pemahaman yang
sangat luas. Menurut Duncan, dalam karya seni terkandung bentuk-bentuk ideal komunikasi, karena karya seni menyajikan pengalaman dalam kualitas antar
hubungan Ratna, 2003:142 .
2.1.3. Karya Sastra Novel Sebagai Media Komunikasi Massa
Semua makhluk di dunia ini melakukan komunikasi tetapi hanya komunikasi yang menggunakan simbol. Sesuai dengan pendapat Danwey dan
Duncan memandang bahwa masyarakat lahir dalam dan melalui komunikasi simbol-simbol bermakna. Mekanisme melalui hubungan-hubungan lisan dan
tulisan dianggap sebagai cara-cara berkomunikasi yang paling konstan dan lazim dalam kehidupan sosial, dengan sendirinya merupakan pondasi sumber dan energi
bagi semua aktifitas. Paradigma behaviorisme antara hubungan bersifat tidak terkait ruang dan waktu.
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media cetak dan elektronik antara lain:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
televisi, radio, koran, majalah, buku, film, dan bertujuan untuk mengirim sejumlah pesan kepada khalayak yang tersebar dan heterogen.
Menurut De Fleur dan Dennis Mc Quail dalam Genarsih 2006:33 , menjelaskan bahwa buku atau novel termasuk dalam perkembangan media massa.
Perkembangan buku dan dibangunnya perpustakaan diberbagai Negara Eropa Barat dimasa abad 15 Masehi memberikan awal baru bagi perkembangan media
massa. Secara garis besar media komunikasi massa dapat digolongkan ke dalam dua hal, yaitu media cetak atau print buku, majalah, surat kabar, dan film
khususnya film komersial, serta media broadcasting yaitu radio dan televisi. Media cetak sebagai salah satu bentuk media komunikasi umumnya memiliki
fungsi sebagai pemberi informasi, artikel majalah yang lebih bersifat mempengaruhi, dan novel yang mempunyai fungsi utama untuk menghibur.
Selain itu novel juga memberi informasi dan mempersuasi pembacanya. Selanjutnya, DR. Nyoman Kutha Ratna mengatakan bahwa komunikasi
sastra merupakan komunikasi tertinggi, karena melibatkan mekanisme unsur- unsur yang paling luas. Schmidt misalnya, menjelaskan bahwa komunikasi sastra
melibatkan proses total yang meliputi: a. Produksi teks, yaitu aktifitas pengarang dalam menghasilakn teks tertentu, b. Teks itu sendiri dengan berbagai
problematikanya, c. Transmisi teks melalui editor, penerbit, toko-toko buku, dan pembaca nyata, dan d. Penerima teks, melalui aktivitas pembaca, khususnya
pembaca implisit. Hubungan karya sastra dengan masyarakat merupan kompleksitas hubungan yang bermakna, antar hubungan yang brtujuan untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
saling menjelaskan fungsi-fungsi perilaku sosial yang terjadi pada saat-saat tertentu Ratna, 2003:137 .
2.1.4. Novel