Pengelompokan Data Penyajian dan Analisis Data

18. “ Bu.. Boleh nggak kertas ini dijawab oleh saya, tapi dituliskan oleh pak Iyus? Sebab tangan saya sudah tak kuat untuk bergerak “ Ujarku memohon. halaman 192 19. Dengan sekuat tenaga aku menggunakan jariku untuk menulis. Tuhan maha besar membiarkan tanganku yang lumpuh dapat bergerak. Walau banyak yang ingin aku tulis, tapi tanganku mulai tak kuat bergerak. halaman 211

4.2.2. Pengelompokan Data

Berikut ini adalah kolom yang menjelaskan penggolongan leksia dalam kode pembacaan menurut Roland Barthes beserta kalimat mana dalam leksia tersebut yang menunjukkan salah satu kode pembacaan, yaitu : Kode Pembacaan Leksia Kalimat Yang Menunjukkan Kode Pembacaan Pada Leksia Hermeneutik Leksia 1 Leksia 3 Leksia 6 Rasa sakit pada hidungku mulai terasa lebih menyakitkan, disertai ngilu di bagian rahang yang menghambat pernafasanku. Aku hanya bisa bertahan untuk tidak membuat diriku seolah sakit. Sobat, sebenarnya aku sangat malu pergi ke sekolah dalam keadaan seperti itu tapi aku tidak punya pilihan. Hampir semua informasi keberadaan orang pintar atau pengobatan tradisional kutemui. Namun entah apa yang terjadi ketika aku sampai di tempat itu. Mereka hanya menyuruhku duduk kemudian kembali ke mobil dan kami pulang tanpa hasil. Seluruh pulau Jawa, Sumatra dan Bali telah kami lalui hanya untuk mencari pengobatan yang terbaik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Semik Leksia 14 Leksia 16 Leksia 9 Leksia 10 Leksia 12 Leksia 13 Tidak ada hasil apa pun dari pencarian itu dan hanya membuat wajahku mulai semakin tak beraturan. Walaupun Prof. sudah menyerah tapi ayah tidak begitu saja putus asa. Ayah tetap ingin mencari jalan keluar. Ayah sadar bila seorang Prof. terbaik di Indonesia sudah menyerah maka ia harus mencari dari luar. Beliau pun memilih mencari pengobatan di Singapura. Sobat, terkadang aku merasa tidak kuat untuk memandang dan menulis. Hal itu sangat menyulitkan untukku. Tapi aku tidak akan pernah melewatkan satu detik pun pendidikan yang bisa aku dapatkan selama aku masih bisa. Aku ingin terus bisa menulis, membaca dan menggambar selama aku masih bisa bernafas. Dan tanpa menyerah ia mencari pengobatan terbaik yang bisa menyelamatkan hidupku. Bagiku ia adalah ayah yang sungguh luar biasa. Tidak ada kata pantang menyerah darinya untuk menyelamatkan hidupku dari kanker ini. Dengan sekuat tenaga aku harus bertahan untuk beberapa hari dari rasa sakit itu. Sobat, rasa sakit itu sesungguhnya membuat aku terasa lemah dan ingin menangis. Belum lagi rasa dingin yang terus menusuk seluruh tubuhku. Prof. Mukhlis seperti tidak ingin menyerah. Sebagai seorang dokter ia meyakini dirinya bisa untuk membunuh sel kanker itu. Aku sungguh tidak bisa melukiskan keadaanku saat itu selain hanya tersenyum.. Walau itu hanya sebuah senyuman.. Senyuman kecil diantara rasa takut dan pasrah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Simbolik Proaretik Leksia 15 Leksia 17 Leksia 4 Leksia 11 Leksia 2 Semua ini adalah cobaan terberat dalam hidupku. Mungkin kelak ketika aku akan pergi dari dunia ini, aku tidak akan merasakan suatu kehilangan karena nafasku terhenti untuk mengingat semuanya. Tapi bila kita tetap bersama itu tidak akan terjadi padamu. Rasa kehilangan itu akan menjadi abadi di sepanjang nafasmu, selalu terbawa dalam kesedihan abadi.. Aku tidak ingin semua itu terjadi padamu, Andi. Selamat tinggal kekasihku. Inilah malam terakhir kita. Sobat, kini wajahku kembali membesar dan terus membesar. Aku mulai merasakan kesakitan yang tidak bisa kujelaskan. Nafasku terasa berat, dan setiap tarikan nafas untuk mengambil udara dari paru-paru menusuk hatiku dan membuat aku harus menahan dengan sekuat tenaga. Tapi aku tidak lagi merasa ingin menangis karena aku sudah berjanji pada hatiku untuk selalu kuat. Aku pun hanya bisa tersenyum padahal hatiku ingin menangis ketika melihat ayah berpura-pura menikmati pahitnya bawang itu. Aku sadar semangat ayah telah membuat keinginan sembuhku pun bangkit kembali. Aku pun kembali memakan tumbuhan itu dengan sedikit air mata berjatuhan tapi sekali lagi ayah menunjukkan tekad kepadaku agar terus berusaha. Disaat-saat seperti inilah aku tahu rasanya sulit dalam berpikir, tapi aku tidak ingin kehilangan semangat belajar, aku ingin sekali berprestasi dan membanggakan ayah, walaupun di sela-sela aku menghafalkan pelajaran kepalaku terasa berat. “ Keke nggak sakit parah, itu kan yang ayah bilang. Kalau Keke cuma sakit flu, Keke masih bisa sekolah.. Keke mau sekolah “. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gnomik Leksia 7 Leksia 8 Leksia 18 Leksia 19 Leksia 5 Aku nyaris tidak bisa melihat secara normal bahkan kacamata minus yang biasa aku pakai untuk membantu penglihatanku sudah tidak bisa digunakan lagi. Sebab benjolan di mukaku membuat ukuran wajahku bertambah besar sehingga frame kacamataku tidak cukup. Ayah tidak kehilangan akal, ia membelikan aku kacamata baru yang disesuaikan dengan ukuran wajahku walau ia tahu setiap hari ia harus menggantinya bila sudah tidak muat. Setelah dua jam menunggu akhirnya ayah mendapat giliran di akhir antrian. Ketika ia hendak masuk, seorang petugas memberitahukan bahwa mereka sudah tutup, ayah langsung terkejut dan memang melihat jam praktek tertulis tutup pada saat itu. Tapi ayah tidak menyerah ia langsung memohon untuk bertemu dengan pak haji itu. Melihat ayah begitu teguh dan memaksa akhirnya petugas membiarkan ayah masuk. “ Bu.. Boleh nggak kertas ini dijawab oleh saya, tapi dituliskan oleh pak Iyus? Sebab tangan saya sudah tak kuat untuk bergerak “ Ujarku memohon. Dengan sekuat tenaga aku menggunakan jariku untuk menulis. Tuhan maha besar membiarkan tanganku yang lumpuh dapat bergerak. Walau banyak yang ingin aku tulis, tapi tanganku mulai tak kuat bergerak. Hatiku mulai tenang dan kini aku berserah pada ayah. Karena rasa takut itulah aku kini lebih sering menghabiskan waktuku untuk selalu berkeliling dengan ayah dari satu kota ke kota lain mencari pengobatan alternatif untuk menghindari operasi. Aku pun lebih bisa menerima keadaanku, walau aku tahu hanya sebuah mukjizat dari Tuhan yang akan membuatku sembuh tanpa operasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3. Analisis Data

Dokumen yang terkait

NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Edukatif Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai Edukatif Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implikasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

4 16 17

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 1 12

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA.

0 1 17

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL Tindak Tutur Lokusi Dan Perlokusi Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar.

0 0 11

PENDAHULUAN Tindak Tutur Lokusi Dan Perlokusi Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar.

0 2 7

KONFLIK BATIN DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 4 11

BAB 1 Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra.

7 82 36

KONFLIK BATIN DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 5 16

REPRESENTASI PERJUANGAN HIDUP DALAM NOVEL “SURAT KECIL UNTUK TUHAN” ( Studi Semiologi Representasi Perjuangan Hidup Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan ) SKRIPSI

0 0 17