BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Hasil penelitian mengenai analisis rasio dari peneliti terdahulu untuk mengevaluasi pertumbuhan laba yang relevan untuk dikaji dalam penelitian sudah
pernah dilakukan diantaranya: a.
Siswati S.A 2011 meneliti pertumbuhan laba pada perusahaan trade retail yang terdaftar di bursa efek indonesia dengan menggunakan rasio
profitabilitas dan rasio aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat adanya pengaruh
dari rasio keuangan yang terdiri dari Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Total Asset turnover terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan trade retail yang terdaftar di bursa efek, sehingga hipotesis penelitian tidak teruji kebenarannya.
b. Widiasih 2006 melakukan analisis rasio keuangan dalam memprediksi
perubahan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta. Hasilnya hanya dua variabel independen yang berbengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen yaitu variabel GPM dan leverage. Sedangkan untuk ke empat variabel independen lainnya yaitu EPS, PER,
perputaran persediaan, dan perputaran aktiva tetap tidak pengaruh secara parsial terhadap perubahan laba.
c. Zainudin dan Jogiyanto 1999 melakukan penelitian berjudul “Manfaat
Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba : Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”.
Penelitian ini menguji manfaat rasio keuangan capital, assets, earnings, dan liquidity dalam memprediksi pertumbhan laba perusahaan perbankan.
Jumlah sampel yang diperoleh untuk tahun buku 1990 sampai dengan tahun 1992 adalah sebanyak 15 perusahaan, sedangkan jumlah sampel untuk tahun
buku 1993 sampai dengan tahun 1996 adalah 22 perusahaan. Penelitian tersebut menggunakan analisis regresi dan Analysis of Moment Structures.
Hasil analisis AMOS Analysis of Moment Structures menunjukkan bahwa construct rasio keuangan capital, assets, earnings, dan liquidity signifikan
dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan perbankan untuk periode satu tahun ke depan. Sedangkan untuk periode dua tahun kedepan
ditemukan kenyataan bahwa rasio keuangan tingkat individual tidak signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba.
d. Purnawati 2005 menganalisa kemampuan rasio keuangan dalam
memprediksi perubahan laba. Penelitian ini menemukan bukti bahwa secara individu rasio inventory turn over, total asset turn over, net income to sales,
dan sales to current liabilities dapat dipergunakan untuk memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan datang. Sementara current ratio, gross
profit margin, operating profit marginn, dan return on equity tidak berpengaruh terhadap perubahan laba.
e. Penelitian lain dilakukan oleh Agus Endro Suwarno 2004 tentang
“Manfaat Informasi Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba
Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta”. Data yang dipakai merupakan data runtut waktu dan silang tempat
Pooled Time Series. Dalam penelitian tersebut menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel 42 perusahaan manufaktur untuk prediksi
perubahan laba tahun 2000, sampel 39 perusahaan manufaktur untuk prediksi perubahan laba tahun 2001, dan sampel 49 perusahaan manufaktur
untuk prediksi perubahan laba tahun 2002. Seleksi rasio menggunakan stepwise regression method, pengujian hipotesis menggunakan regresi
berganda, uji t, dan uji f. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan hipotesis pertama yaitu rasio keuangan tahun 1999 signifikan untuk
memprediksi perubahan laba tahun 2000. Rasio keuangan tersebut adalah long term liabilities to shareholders equity, operating profit to profit before
taxes, dan net income to sales. Hasil hipotesis kedua menunjukkan tiga rasio keuangan yang signifikan untuk memprediksi perubahan laba tahun 2001,
yaitu inventory to working capital, net income to net worth, operating profit to profit before taxes, sedangkan rasio cost of goods sold to net sales tidak
signifikan. Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa rasio keuangan operating profit before taxes dan profit after taxes to fixed assets tidak signifikan
untuk memprediksi perubahan laba tahun 2002. Berbagai temuan dari penelitian yang telah diuraikan diatas mengenai
manfaat rasio keuangan untuk memprediksi perubahan laba hasilnya masih tidak konsisten untuk periode waktu dan objek penelitian yang berbeda mengenai
kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap laba perusahaan di masa yang akan
datang. Oleh karena itu penulis mencoba menguji kembali keakuratan serta kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan
datang serta menguji pernyataan para peneliti sebelumnya yang menyatakan bahwa kekuatan prediksi rasio keuangan mengalami penurunan untuk periode
waktu yang lebih lama.
2.2 LANDASAN TEORI 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan