dari Return on Assets, Return on Equity
, Net Profit Margin terhadap pertumbuhan laba. Sehingga  hipotesis  penelitian  yang diajukan yang menyatakan bahwa
“Diduga  Return on Assets, Return on Equity
, Net Profit Margin  berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba” tidak teruji kebenarannya.
4.4.3.2 Uji t
Pengujian pengaruh secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilakukan  dengan uji t, adapun hasil dari pengujian dengan
menggunakan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
1.555 .364
4.270 .146
ROA -13.874
6.014 -.812
-2.307 .260
ROE -.807
.218 -1.142
-3.702 .168
NPM -3.020
1.571 -.635
-1.923 .305
a. Dependent Variable: LABA
Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan hasil pengujian untuk melihat pengaruh nyata tidaknya masing- masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh ROA Terhadap Pertumbuhan Laba
Berdasarkan tabel 4.11  menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -2,307, dengan tingkat signifikan sebesar 0,260 lebih besar dari 0,05, maka H1
ditolak dan H0 diterima yang berarti Return on Assets secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Jasa
Konstruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. hal ini dikarenakan  ROA merupakan rasio yang melihat kemampuan manajemen
perusahaan dalam mengelola asset untuk menghasilkan laba bersih. Sedangkan dalam perusahaan jasa konstruksi meskipun laba turun asset perusahaan tetap
meningkat karena perusahaan jasa konstruksi memiliki proyek-proyek jangka panjang sehingga pendapatan yang sudah diakui akan  meningkatkan piutang
usaha. 2.
Pengaruh ROE Terhadap Pertumbuhan Laba Berdasarkan tabel 4.11  menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -3,702,
dengan tingkat signifikan sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti Return on Equity secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Jasa Konstruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini
dikarenakan perusahaan jasa kontruksi membutuhkan modal yang kecil dan tidak membutuhkan tambahan modal yang besar untuk aktivitas operasionalnya
dalam menghasilkan laba. 3.
Pengaruh NPM Terhadap Pertumbuhan Laba Berdasarkan tabel 4.11  menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar -1,923,
dengan tingkat signifikan sebesar 0,305 lebih besar dari 0,05, maka H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti Net Profit Margin secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan Jasa Konstruksi dan Bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. laba bersih
yang  didapat lebih kecil dari hasil penjualan yang diperoleh, hal ini bisa
dikarenakan terlalu besarnya biaya –  biaya yang dikeluarkan, sehingga walaupun penjualan yang dihasilkan besar, namun laba bersih yang diperoleh
tidak terlalu tinggi. Dari hasil pengujian parsial dengan menggunakan uji t diketahui bahwa
variabel  Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.
4.5  PEMBAHASAN 4.5.1 Implikasi