atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli purchasing power uang tersebut semakin menurun
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang
2.2.8 Pentingnya Analisa laporan Keuangan
Laporan keuangan berisi informasi penting untuk masyarakat, pemerintah, pemasok dan kreditur, pemilik perusahaan pemegang saham, manaejemen
perusahaan, investor, pelanggan dan karyawan, yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan. Analisa dari
laporan keuangan bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif. Tujuan dari analisa laporan keuangan
adalah agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang membutuhkan Munawir,
2004:37
2.2.9 Definisi Analisa Rasio
Analisis rasio ratio analysis merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Namun perannya sering
disalahpahami dan sebagai konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih- lebihkan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas.
Rasio 200 terhadap 100 dinyatakan sebagai 2:1 atau cukup 2. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi aritmetika sederhana, interpretasinya lebih
kompleks. Agar bermakna, sebuah rasio harus mengacu pada hubungan ekonomis
yang penting. Wild 2012:40
2.2.10 Bentuk – bentuk Rasio Keuangan
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio – rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio
keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan
keputusan. Berikut ini adalah bentuk – bentuk rasio keuangan menurut beberapa ahli keuangan yaitu : Kasmir, 2013:106
Menurut J. Fred Weston, bentuk – bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut.
1. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
a. Rasio Lancar Current Ratio
b. Rasio Sangat Lancar Quick Ratio atau Acid Test Ratio
2. Rasio Solvabilitas Leverage Ratio
a. Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau rasio utang Debt
Ratio b.
Jumlah kali perolehan bunga Times Interest Earned c.
Lingkup Biaya Tetap Fixed Charge Coverage d.
Lingkup Arus Kas Cash Flow Coverage 3.
Rasio Aktivity Activity Ratio a.
Perputaran Sediaan Inventory Turn Over b.
Rata – rata janka waktu penagihanperputaran piutang Average Collection Period
c. Perputaran aktiva tetap Fixed Asset Turn Over
d. Perputaran total aktiva Total asset Turn Over
4. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio
a. Margin Laba Penjualan Profit Margin on Sales
b. Daya Laba Dasar Basic Earning Power
c. Hasil Pengembalian total aktiva Return on Total Assets
d. Hasil Pengembalian ekuitas Return on Total Equity
5. Rasio Pertumbuhan Growth Ratio merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
a. Pertumbuhan penjualan
b. Pertumbuhan laba bersih
c. Pertumbuhan pendapatan per saham
d. Pertumbuhan dividen per saham
6. Rasio Penilaian Valuation Ratio, yaitu rasio yang memberikan ukuran
kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
a. Rasio harga saham terhadap pendapatan
b. Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku
Kemudian menurut James C van Horne, jenis rasio dibagi menjadi sebagai berikut.
1. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
a. Rasio Lancar Current Ratio
b. Rasio Sangat Lancar Quick Ratio atau Acid Test Ratio
2. Rasio Pengungkit Leverage Ratio
a. Total utang terhadap ekuitas
b. Total utang terhadap total aktiva
3. Rasio Pencakupan Coverage Ratio
a. Bunga Penutup
4. Ratio Aktivitas Activity Ratio
a. Perputaran Piutang receivable turn over
b. Rata – rata penagihan piutang Average collection period
c. Perputaran sediaan inventory turn over
d. Perputaran total aktiva total assets turn over
5. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio
a. Margin laba bersih
b. Pengembalian investasi
c. Pengembalian ekuitas
Sementara itu, menurut Gerald, terdapat empat kategori rasio, yaitu: 1.
Activity analysis, evaluasi pendapatan dan out put secara umum dari aset perusahaan.
2. Liquidity analysis, mengukur keseimbangan sumber kas perusahaan
3. Long-Term debt and solvency analysis
4. Provitability analysis
Kemudian, menurut Gerald Activity Analysis terdiri dari sebagai berikut.
1. Short-term OperatingActivity Ratios
a. Inventory Turn Over
b. Average No. Days Inventory in Stock
c. Receivables Turn Over
d. Average No. Days Receivables Outstanding
e. Payables Turn Over
f. Average No. Days Payables Outstanding
g. Working Capital Turn Over
2. Long Term Invesment Activity Ratios
a. Fixed Asset Turn Over
b. Total Asset Turn Over
Selanjutnya menurut James O Gill, Jenis rasio keuangan terdiri dari sebagai berikut.
1. Ratio Likuiditas Liquidity Ratio
a. Rasio Lancar Current Ratio
b. Rasio Perputaran Kas
c. Rasio utang terhadap kekayaan bersih
2. Rasio Profitabilitas Profitability Ratio
a. Rasio Laba Bersih
b. Tingkat Laba atas penjualan
c. Tingkat laba atas investasi
3. Rasio Efisiensi Activity Ratio
a. Waktu Pengumpulan piutang
b. Perputaran sediaan Inventory Turn Over
c. Rasio aktiva tetap terhadap nilai bersih Total Assets Turn Over
d. Rasio Perputaran investasi
Dari pengertian dan jenis rasio yang dikemukan di atas, hampir seluruhnya sama dalam menggolongkan rasio keuangan. Jika terdapat perbedaan, hal
tersebut tidak terlalu menjadi masalah, karena masing – masing ahli keuangan hanya berbeda dalam penempatan kelompok rasionya, namun esensi dari
penilaian rasio keuangan tidak menjadi masalah.
2.2.11 Laba