Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
dibandingkan mengkonsumsi makanan instan atau cepat saji. Tingkat pengetahuan seseorang berbeda satu dengan lainnya. Hal tersebut akan menentukan sikap dan
tindakan seseorang dalam menentukan makanan apa yang akan mereka konsumsi. Sikap seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi makanan
cenderung akan lebih berhati-hati dalam bertindak memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Lingkungan keluarga dan kebudayaan juga turut mempengaruhi pola perilaku seseorang dalam mengkonsumsi makanan khususnya makanan instan atau
cepat saji. Keluarga urban yang hidup di kota besar akan lebih banyak dalam mengkonsumsi makanan instan. Keluarga yang tinggal dikota lebih mudah dalam
mendapatkan makanan instan. Kebudayaan asing yang masuk bersamaan dengan banyaknya restoran cepat saji milik perusahaan asing mulai mempengaruhi gaya
hidup seseorang dalam mengkonsumsi makanan instan. Sebagian masyarakat di Indonesia menganggap makanan sebagai salah satu untuk menyatakan status sosial
mereka. Pola perilaku konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh tempat tinggal.
Seorang siswa yang sudah tidak tinggal bersama orang tua atau siswa kost cenderung mengkonsumsi makanan siap saji yang dibeli warung makan. Siswa kost
dalam memenuhi kebutuhan makan akan memilih bahan pangan yang mudah di olah, praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengolahannya. Dalam
hal ini makanan instan menjadi salah satu favorit kalangan siswa sebagai bahan pangan yang mereka pilih. Selain mudah dalam pengolahannya makanan instan
5
juga memilki harga yang relatif dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat termasuk siswa. Siswa juga termasuk dalam kategori remaja dengan rerata umur
15-18 tahun. Pada usia tersebut siswa masih sangat mudah terpengaruh oleh keadaan sekitarnya. Termasuk dalam pemilihan menu makanan yang akan
dikonsumsi. Siswa memiliki banyak pilihan daerah untuk tujuan belajar mereka salah
satunya adalah provinsi Jawa Tengah. Lembaga pendidikan yang terdapat di provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan favorit melanjutkan masa belajar mulai dari
tingkat sekolah sampai universitas. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri SMKN 3 Klaten merupakan salah satu sekolah yang terdapat di provinsi tersebut. SMKN 3
Klaten terletak di ibukota kabupaten Klaten yaitu kota Klaten. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor:
036O1997, tanggal 7 Maret 1997 menyatakan bahwa semua sekolah kejuruan tingkat atas diintegrasikan atau dirubah namanya menjadi Sekolah Menengah
Kejuruan, dengan kelompok sebagai berikut: Kelompok pariwisata, kelompok bisnis dan manejemen, kelompok teknologi dan industry, kelompok pertanian dan
kehutanan, kelompok industry dan kerajinan, serta kelompok pekerjaan sosial. Dari keenam kelompok tersebut SMKN 3 Klaten termasuk dalam kelompok pariwisata,
salah satu jurusan yang terdapat dalam sekolah ini yaitu bidang keahlian jasa boga. Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Klaten dan dikhususkan pada siswa jasa
boga. Adapun alasan penelitian dilakukan diSMKN 3 Klaten karena letaknya yang terletak di pusat kota kabupaten Klaten. Lingkungan SMKN 3 Klaten sangat mudah
6
untuk mendapatkan makanan instan. Pemilihan siswa jasa boga karena jasa boga merupakan salah satu bidang keahlian yang berhubungan dengan pangan. Peneliti
juga mendapatkan hal dimana melakukan observasi di sekolah tersebut khususnya di kantin sekolah ketika istirahat, banyak sekali siswa yang memilih menu mie instan
sebagai pilihan pada waktu istirahat. Pada kantin tersebut juga tersedia produk makanan instan lainnya seperti nugget.