Menurut Situmorang 2008:230, secara umum lingkungan organisasi dapat dikatagorikan kedalam 2 bagian yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal.
2.6.1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan dibagi dalam tiga wilayah utama, yaitu : 1. Lingkungan Umum adalah sekumpulan elemem-elemen dalam masyarakat
yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Walaupun tingkat pengaruhnya bervariasi, segmen-
segmen lingkungan ini mempengaruhi setiap industri dan perusahaan yang ada di dalamnya.Segmen-segmen itu terdiri dari segmen demografis, segmen
ekonomi, segmen politik dan hukum, segmen sosiokultural, segmen teknologi, segmen global.
a. Segmen Demografis Segmen demografis berkaitan dengan ukuran populasi, struktur usia, distribusi
geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, perusahaan menganalisis segmen-segmen demografis dengan basis
global bukan hanya dengan basis domestik. b.Segmen Ekonomi
Segmen ekonomi merunjuk ke hakikat dan arah ekonomi dimana suatu perusahaan bersaing atau akan bersaing. Karena saling berkaitan antar bangsa
yang disebabkan oleh perekonomian global, perusahaan harus memindai,
Universitas Sumatera Utara
memonitor, meramalkan, dan menilai kesehatan perekonomian di luar bangsanya sendiri.
c. Segmen Politik dan Hukum Segmen politik dan hukum adalah suatu arena di mana organisasi dan
kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk sumber daya yang diinginkan, dan terdapat pengawasan terhadap badan-badan hukum dan undang-
undang yang mengatur interaksi diantara bangsa-bangsa. d.Segmen Sosiokultural
Segmen sosiokultural berkaitan dengan sikap-sikap dan nilai kultur suatu masyarakat, karena sikap dan nilai-nilai membentuk pondasi suatu masyarakat,
mereka sering kali turut mendorong kondisi-kondisi dan perubahan-perubahan demografis, ekonomi, politikhukum, dan teknologi.
e.Segmen Teknologi Memiliki ruang lingkup yang beragam dan pervasif, perubahan teknologi
mempengaruhi banyak unsur dalam masyarakat. Pengarauh-pengaruh mereka timbul terutama melalui produk-produk, proses-proses, dan materi baru. Segmen
teknologi meliputi institusi-institusi dan aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkkan pengetahuan itu ke output,
produk,proses, dan materi-materi baru. 2. Lingkungan Industri, sebuah industri adalah sekelompok perusahaan yang
memproduksi produk-produk yang dapat saling menggantikan. Dalam lingkungan persaingan, perusahaan-perusahaan ini saling mempengaruhi.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya, industri-industri mencakup kekayaan bauran dari strategi-strategi kompetitif yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan daya saing dari
strategis dan laba diatas rata-rata.Intensitas persaingan industri dan potensi laba industri diukur dengan laba jangka panjang dari modal
yangdiinvestasikan merupakan fungsi dari kelima kekuatan kompetitif : ancaman yang datang dari peserta bisnis baru, suplier, pembeli, produk
subsitusi, dan intensitas persaingan diantara para pesaing.
Gambar 2.2. Model Lima Kekuatan Persaingan
kekuk suplir
Sumber : Michael A.Hitt, dkk, 2001:70
Ancaman dari produk pengganti
Persaingan di antara perusahaan yang
bersaing Kekuatan tawar-
menawar suplier
Ancaman dari peserta bisnis baru
Kekuatan tawar- menawar pembeli
Universitas Sumatera Utara
1. Ancaman dari Peserta Bisnis Baru Peluang baru dalam industri biasanya dapat mengancam pesaing yang ada
karena pendatang baru sering sekali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta sering kali pula memilki sumber daya yang benar.
2. Ancaman dari Produk Pengganti Produk penggantibarang subsitusi merupakan salah satu persaingan dari
perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk subsitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk subsitusi tersebut
mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tingggi dari produk-produk suatu industri.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Perusahaan-perusahaan berusaha untuk memaksimalkan laba dari modal yang
diinvestasikannya. Para pembeli ingin membeli produk-produk dengan harga serendah mungkin, di mana industri menghasilkan tingkat laba terendah yang
dapat diterima dari modal yang diinvestasikannya. Untuk mengurangi biayanya, pembeli menawar untuk kualitas yang lebih tinggi, jasa yang lebih berkualitas,
dan biaya yang lebih rendah. Hasil-hasil ini didapatkan dengan mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk berperang diantara perusahaan-perusahaan
industri. Para pelanggan atau kelompok pembeli berpengaruh ketika : a.
Mereka membeli porsi yang besar dari total output industri b.
Produk yang dibeli dari suatu industri mencakup porsi yang signifikan dari biaya pembeli.
Universitas Sumatera Utara
c. Mereka dapat beralih ke produk lain dengan biaya yang sedikit, jika
ada. d.
Produk-produk industri tersebut tidak distandarisasi, dan para pembeli menghadapi ancaman berat jika mereka mengintegrasikan kebelakang
ke dalam industri penjual. 4. Kekuatan Tawar Menawar Suplier
Peningkatan harga dan pengurangan kualitas produk yang di jual adalah cara- cara potensial yang dapat dilakukan suplier untuk menunjukkan penharuhnya
terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industri. Jika suatu perusahaan tidak mampu memulihkan kenaikan biayanya melalui struktur
harganya, profitabilitasnya dikurangi dengan tindakan-tindakan supliernya. Sekelompok suplier berpengaruh ketika :
a. Kelompok tersebut di dominasi oleh sedikit perusahaan-perusahaan
besar dan lebih terkonsentrasi daripada industri yang dilayaninya. b.
Produk pengganti yang memuaskan tidak tersedia bagi perusahaan- perusahaan dalam industri tersebut.
c. Perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut bukan merupakan
pelanggan yang signifikan bagi kelompok suplier tersebut. d.
Barang-barang suplier itu kritikal bagi keberhasilan pasar pembeli. e.
Efektifitas produk suplier telah menciptakan biaya switching cost yang tinggi bagi perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut.
f. Suplier-suplier menjadi ancaman yang dapat dipercaya untuk
mengintegrasikan ke depan kedalam industri pembelinya misalnya,
Universitas Sumatera Utara
perusahaan manufaktur pakaian dapat memilih unntuk beroperasi di gerai-gerai ritel yang dimilikinya sendiri. Kredibilitas meningkat
ketika para suplier tersebut memilki sumber daya substansial dan menyediakan produk-produk yang sangat terdeferensiasi bagi
perusahaan-perusahaan dalam industri itu. 5. Intensitas Persaingan di Antara Para Pesaing
Karena perusahaan-perusahaan dalam suatu industri satu sama lain saling bergantung, tindakan-tindakan yang diambil sebuah perusahaan biasanya
mengundang tindakan balasan kompetitif. Jadi, dalam banyak industri, perusahaan bersaing dengan aktif dan giat ketika mereka mengejar daya saing strategis dan
laba di atas rata-rata. Persaingan kompetitif meningkat ketika suatau perusahaan ditantang oleh tindakan-tindakan pesaingnya atau ketika dilihat adanya peluang
untuk meningkatkan posisi pasar. Dimensi-dimensi yang kelihatan dari persaingan didasarkan oleh, antar lain, harga, kualitas, dan inovasi.
3. Lingkungan pesaing adalah bagian terakhir dari lingkungan eksternal yang perlu dipelajari. Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap
perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Penting bagi semua industri, analisis pesaing dilakukan dengan penuh semangat oleh
perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri dengan hanya sedikit perusahaan yang memiliki kapabilitas yang relatif seimbang. Jadi,
ketika terlibat dalam analisis pesaing, perusahaan itu berusaha untuk memahami :
Universitas Sumatera Utara
a. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukan oleh tujuan-
tujuan masa depanya. b.
Apa yang sedang dilakukan dan dapat dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strategi saat ini.
c. Apa yang diyakini .oleh pesaung tentang dirinya sendriri dan tentang
industri, seperti yang ditunjukan oleh asumsi-asumsinya d.
Apa kemampuan perusahaan, separti yang ditunjukan kapabilitasnya.
2.6.2. Lingkungan Internal