masih sangat rendah. Tingkat kecelakaan, kematian akibat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang tinggi, bahkan menduduki peringkat atas di dunia
menunjukkan kurang sadarnya sebagian besar lapisan masyarakat terhadap ketertiban lalulintas. Data statistik kecelakaan transportasi sepanjang tahun 2009-
2013 yang dikeluarkan Departemen Perhubungan menyebutkan, tingkat kecelakaan di jalan raya sangat fatal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. 4.1 Tingkat Kecelakaan Transportasi Darat Pada tahun 2009-2013 Tahun
Jumlah Kematian Jumlah Luka-Luka
2009 30.594
31.037 2010
30.606 35.764
2011 30.629
35.787 2012
27.441 39.704
2013 23.385
27.054 Sumber : Dirlantas, 2009-2013
Pada tabel diatas dapat dilihat begitu tingginya tingkat kecelakaan transportasi darat di Indonesia. Sebenarnya, prosedur keselamatan transportasi dan
peraturan-peraturan tentang keselamatan transportasi sudah ada di Negara kita, hanya penerapannya yang belum dapat dilaksanakan secara konsekuen.
4.5.2 Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tiap provinsi di wilayah Sumatera dalam kurun waktu 2009-2013 memiliki rata-rata angka pertumbuhan yang positif, kecuali
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD yang negatif. Pada tahun 2013, di wilayah Sumatera pertumbuhan ekonomi tertinggi diberikan oleh Provinsi
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan
Universitas Sumatera Utara
Riau. Secara umum, pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera cenderung meningkat, tetapi wilayah seperti Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung,
Kep.Riau menurun pada tahun 2013. Krisis global menyebabkan permintaan negara maju terhadap beberapa komoditas ekspor dari wilayah ini berkurang.
Tabel 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Sumatera Tahun 2009-2013 Dalam Persen
PROVINSI 2009
2010 2011
2012 2013
NAD -9,6
-10,1 1,6
-2,2 -8,3
Sumatera Utara 5,7
5,5 6,2
6,9 6,4
Sumatera Barat 5,5
5,7 6,1
6,3 6,4
Riau 2,9
5,4 5,2
3,4 5,5
Jambi 5,4
5,6 5,9
6,8 7,2
Sumatera Selatan 4,6
4,8 5,2
5,8 5,1
Bengkulu 5,4
5,8 6,0
6,0 4,9
Lampung 5,1
4,0 5,0
5,9 5,3
Kep.Riau 6,5
6,6 6,8
7,0 6,6
Sumber : BPS,2013 Tiga penyumbang terbesar perekonomian di wilayah Sumatera adalah
sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Sektor pertanian, industri pengolahaan, perdagangan, hotel, dan restoran juga merupakan
penyerapan tenaga kerja utama di hampir semua provinsi di wilayah Sumatera. Di samping itu, sektor tersebut juga cukup besar dalam memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan wilayah Sumatera karena wilayah Sumatera memiliki kekayaan sumber daya alam perkebunan, perikanan, serta pertambangan yang kemudian
mendorong berkembangnya berbagai industri pengolahaan di sektor tersebut. Namun, masih belum tercukupinya srana dan prasarana dalam menunjang
Universitas Sumatera Utara
kegiatan ekonomi, yaitu sarana dan prasarana transportasi serta sarana dan prasarana industri di wilayah Sumatera yang cukup luas, tetapi menjadi kendala
dalam mengoptimalkan sektor unggulan di wilayah Sumatera. Transportasi adalah alat penunjang yang paling utama dalam semua industri
yang disebutkan diatas. Transportasi yang mengangkut pergerakan orang atau barang pada hakikatnya telah dikenal secara alamiah sejak manusia ada di bumi
ini, meskipun pergerakannya masih secara sederhana. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan transportasi semakin banyak sehingga pemerintah harus
menyediakan sarana dan prasarana agar pergerakan itu dapat berlangsung dengan aman, nyaman, lancar, serta ekonomis. Sebagian besar masyarakat Indonesia
menggunakan sarana transportasi darat dalam melakukan perjalanan seperti mobil pribadi dan angkutan umum yang dapat terbilang sangat ekonomis dan prasaranan
yang menunjanga seperti jalan tol sudah mulai banyak dibangun sehingga sangat mudah melakukan perjalanan darat.
Sehubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana oleh pemerintah, tentu perlu penambahan armada bus seebagai alat transportasi missal. Hal tersebut
akan menjadi peluang yang sangat bagus bagi para pengusaha penyedia angkutan darat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin banyak untuk
melakukan perjalanan darat menggunakan angkutan umum ke tempat-tempat tertentu.
4.5.3 Sosiokultural, Demografi dan Lingkungan