2.2. Strategi Pengembangan Bisnis
Strategi pengembangan bisnis merupakan strategi yang berfokus pada pengembangan bisnis produkjasa tunggal atau sejumlah kecil produkjasa yang
sangat berkaitan.Strategi ini berkonsentrasi untuk meningkatkan penggunaan produk-produk yang telah ada di dalm pasar yang ada. Terdapat tiga pendekatan
dasar untuk menerapkan strategi pengembangan bisnis Freddy Rangkuti, 1997:19, yaitu sebagai berikut :
1. Pengembangan Pasar Market Development. Strategi ini memperluas pasar dari bisnis produkjasa semula atau produk yang
sudah ada.Pengembangan pasar dapat dilakukan dengan memperluas bagian pasar dari pasar semula, memperluas wilayah pasar, atau memasuki segmen pasar baru.
2. Pengembangan Produk Product Development. Strategi ini adalah memilih produkjasa dasar menambahkan produkjasa yang
sangat berkaitan yang dapat dijual pada pasar semula. Atau dengan kata lain, mengembangkan produk-produk baru untuk melayani pasar yang sudah ada.
3. Integrasi Horizontal Horizontal Integration. Strategi ini terjadi apabila suatu organisasi perusahaan menambah satu atau lebih
bisnisnya yang memproduksi produkjasa yang sejenis dioperasikan pada pasar produk yang sama.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Jasa Angkutan
Jasa angkutan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dalam lalu-lintas angkutan dengan barang berwujud
beserta jasa pendukungnya untuk meningkatkan daya tarik konsumen.
2.4. CV Commanditer Venootschaap
2.4.1. Pengertian CV
Persekutuan komanditerCV adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu pengurus yang bertanggung jawab penuh dengan
seseorang atau lebih sekutu yang pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya Buchari Alma, 2001 : 62.
2.4.2. Bentuk Usaha CV
Bentuk usaha CV mempunyai 2 jenis anggota, yaitu : 1.
Anggota Pengurus, yang bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta bendanya.
2. Anggota Komanditer, yang bertanggung jawab terbatas sebesar modal
yang disetornya. Peserta komanditer tidak boleh menjalankan pekerjaan kepengurusan. Jika ia
turut dalam kepengurusan, maka dia akan bertanggung jawab dengan seluruh hartanya. CV didirikan dengan akte notaris dan didaftarkan pada Pengadilan
Negeri setempat Buchari Alma, 2001 : 63.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Analisis SWOT 2.5.1. Pengertian analisis SWOT
Menurut Rangkuti 1997:18, analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strength, dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilann keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, peluang,
kelemahan, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis
SWOT.
2.5.2. Cara Membuat Analisis SWOT
Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT . SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strength dan Weaknesess serta lingkungan eksternal Opportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang Opportunities dan ancaman Threats dengan faktor
internal kekuatan Strength dan kelemahan Weaknesess.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Analisis SWOT
3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi
Turn-around agresif
4.Mendukung strategi 2. Mendukung strategi defensif
diversifikasi Sumber : Freddy Rangkuti, 1997:19
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strate.
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
BERBAGAI PELUANG
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produkpasar
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa
kendalakelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matriks.
Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik, Misalnya, Aplle meninjau kembali teknologi yang digunakan dengan cara
menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut mengalami berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
2.5.3. Tahap Perencanaan Strategis Melalui Analisis SWOT
Menurut Freddy Rangkuti 1997:21, Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu :
1. Tahap Pengambilan Data Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,
tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan, seperti : a.
Analisis pasar b.
Analisis kompetitor c.
Analisis komuitas d.
Analisis pemasok e.
Analisis pemeritah f.
Analisis kelompok kepentingan tertentu
Data internal dapat diperoleh dari dalam lingkungan perusahaan itu sendiri, yaitu :
a. Laporan keuangan neraca, laba-rugi, cast flow, struktur
pendanaan b.
Laporan kegiatan sumber daya manusia jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over
c. Laporan kegiatan operasional
d. Laporan kegiatan pemasaran
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari, yaitu : a.
Matrik faktor strategi eksternal b.
Matrik faktor strategi internal
Universitas Sumatera Utara
2. Tahap Analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap
kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model yang dirumuskan. Dalam hal ini
penggabungan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub total IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan
memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnosa ini benar-benar terkait dengan permasalahan yang terjadi.
3. Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan matriks SWOT untuk
memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan posisi perusahaan yang telah digambarkan pada matriks SWOT.
2.6. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan adalah proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang dan tantangan yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya Dirgantoro,2001:38. Tujuan dilakukannya analisis lingkungan adalah agar
organisasi dapat mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Situmorang 2008:230, secara umum lingkungan organisasi dapat dikatagorikan kedalam 2 bagian yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal.
2.6.1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan dibagi dalam tiga wilayah utama, yaitu : 1. Lingkungan Umum adalah sekumpulan elemem-elemen dalam masyarakat
yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. Walaupun tingkat pengaruhnya bervariasi, segmen-
segmen lingkungan ini mempengaruhi setiap industri dan perusahaan yang ada di dalamnya.Segmen-segmen itu terdiri dari segmen demografis, segmen
ekonomi, segmen politik dan hukum, segmen sosiokultural, segmen teknologi, segmen global.
a. Segmen Demografis Segmen demografis berkaitan dengan ukuran populasi, struktur usia, distribusi
geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, perusahaan menganalisis segmen-segmen demografis dengan basis
global bukan hanya dengan basis domestik. b.Segmen Ekonomi
Segmen ekonomi merunjuk ke hakikat dan arah ekonomi dimana suatu perusahaan bersaing atau akan bersaing. Karena saling berkaitan antar bangsa
yang disebabkan oleh perekonomian global, perusahaan harus memindai,
Universitas Sumatera Utara
memonitor, meramalkan, dan menilai kesehatan perekonomian di luar bangsanya sendiri.
c. Segmen Politik dan Hukum Segmen politik dan hukum adalah suatu arena di mana organisasi dan
kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk sumber daya yang diinginkan, dan terdapat pengawasan terhadap badan-badan hukum dan undang-
undang yang mengatur interaksi diantara bangsa-bangsa. d.Segmen Sosiokultural
Segmen sosiokultural berkaitan dengan sikap-sikap dan nilai kultur suatu masyarakat, karena sikap dan nilai-nilai membentuk pondasi suatu masyarakat,
mereka sering kali turut mendorong kondisi-kondisi dan perubahan-perubahan demografis, ekonomi, politikhukum, dan teknologi.
e.Segmen Teknologi Memiliki ruang lingkup yang beragam dan pervasif, perubahan teknologi
mempengaruhi banyak unsur dalam masyarakat. Pengarauh-pengaruh mereka timbul terutama melalui produk-produk, proses-proses, dan materi baru. Segmen
teknologi meliputi institusi-institusi dan aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkkan pengetahuan itu ke output,
produk,proses, dan materi-materi baru. 2. Lingkungan Industri, sebuah industri adalah sekelompok perusahaan yang
memproduksi produk-produk yang dapat saling menggantikan. Dalam lingkungan persaingan, perusahaan-perusahaan ini saling mempengaruhi.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya, industri-industri mencakup kekayaan bauran dari strategi-strategi kompetitif yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan daya saing dari
strategis dan laba diatas rata-rata.Intensitas persaingan industri dan potensi laba industri diukur dengan laba jangka panjang dari modal
yangdiinvestasikan merupakan fungsi dari kelima kekuatan kompetitif : ancaman yang datang dari peserta bisnis baru, suplier, pembeli, produk
subsitusi, dan intensitas persaingan diantara para pesaing.
Gambar 2.2. Model Lima Kekuatan Persaingan
kekuk suplir
Sumber : Michael A.Hitt, dkk, 2001:70
Ancaman dari produk pengganti
Persaingan di antara perusahaan yang
bersaing Kekuatan tawar-
menawar suplier
Ancaman dari peserta bisnis baru
Kekuatan tawar- menawar pembeli
Universitas Sumatera Utara
1. Ancaman dari Peserta Bisnis Baru Peluang baru dalam industri biasanya dapat mengancam pesaing yang ada
karena pendatang baru sering sekali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta sering kali pula memilki sumber daya yang benar.
2. Ancaman dari Produk Pengganti Produk penggantibarang subsitusi merupakan salah satu persaingan dari
perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk subsitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk subsitusi tersebut
mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tingggi dari produk-produk suatu industri.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Perusahaan-perusahaan berusaha untuk memaksimalkan laba dari modal yang
diinvestasikannya. Para pembeli ingin membeli produk-produk dengan harga serendah mungkin, di mana industri menghasilkan tingkat laba terendah yang
dapat diterima dari modal yang diinvestasikannya. Untuk mengurangi biayanya, pembeli menawar untuk kualitas yang lebih tinggi, jasa yang lebih berkualitas,
dan biaya yang lebih rendah. Hasil-hasil ini didapatkan dengan mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk berperang diantara perusahaan-perusahaan
industri. Para pelanggan atau kelompok pembeli berpengaruh ketika : a.
Mereka membeli porsi yang besar dari total output industri b.
Produk yang dibeli dari suatu industri mencakup porsi yang signifikan dari biaya pembeli.
Universitas Sumatera Utara
c. Mereka dapat beralih ke produk lain dengan biaya yang sedikit, jika
ada. d.
Produk-produk industri tersebut tidak distandarisasi, dan para pembeli menghadapi ancaman berat jika mereka mengintegrasikan kebelakang
ke dalam industri penjual. 4. Kekuatan Tawar Menawar Suplier
Peningkatan harga dan pengurangan kualitas produk yang di jual adalah cara- cara potensial yang dapat dilakukan suplier untuk menunjukkan penharuhnya
terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industri. Jika suatu perusahaan tidak mampu memulihkan kenaikan biayanya melalui struktur
harganya, profitabilitasnya dikurangi dengan tindakan-tindakan supliernya. Sekelompok suplier berpengaruh ketika :
a. Kelompok tersebut di dominasi oleh sedikit perusahaan-perusahaan
besar dan lebih terkonsentrasi daripada industri yang dilayaninya. b.
Produk pengganti yang memuaskan tidak tersedia bagi perusahaan- perusahaan dalam industri tersebut.
c. Perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut bukan merupakan
pelanggan yang signifikan bagi kelompok suplier tersebut. d.
Barang-barang suplier itu kritikal bagi keberhasilan pasar pembeli. e.
Efektifitas produk suplier telah menciptakan biaya switching cost yang tinggi bagi perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut.
f. Suplier-suplier menjadi ancaman yang dapat dipercaya untuk
mengintegrasikan ke depan kedalam industri pembelinya misalnya,
Universitas Sumatera Utara
perusahaan manufaktur pakaian dapat memilih unntuk beroperasi di gerai-gerai ritel yang dimilikinya sendiri. Kredibilitas meningkat
ketika para suplier tersebut memilki sumber daya substansial dan menyediakan produk-produk yang sangat terdeferensiasi bagi
perusahaan-perusahaan dalam industri itu. 5. Intensitas Persaingan di Antara Para Pesaing
Karena perusahaan-perusahaan dalam suatu industri satu sama lain saling bergantung, tindakan-tindakan yang diambil sebuah perusahaan biasanya
mengundang tindakan balasan kompetitif. Jadi, dalam banyak industri, perusahaan bersaing dengan aktif dan giat ketika mereka mengejar daya saing strategis dan
laba di atas rata-rata. Persaingan kompetitif meningkat ketika suatau perusahaan ditantang oleh tindakan-tindakan pesaingnya atau ketika dilihat adanya peluang
untuk meningkatkan posisi pasar. Dimensi-dimensi yang kelihatan dari persaingan didasarkan oleh, antar lain, harga, kualitas, dan inovasi.
3. Lingkungan pesaing adalah bagian terakhir dari lingkungan eksternal yang perlu dipelajari. Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap
perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Penting bagi semua industri, analisis pesaing dilakukan dengan penuh semangat oleh
perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri dengan hanya sedikit perusahaan yang memiliki kapabilitas yang relatif seimbang. Jadi,
ketika terlibat dalam analisis pesaing, perusahaan itu berusaha untuk memahami :
Universitas Sumatera Utara
a. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukan oleh tujuan-
tujuan masa depanya. b.
Apa yang sedang dilakukan dan dapat dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strategi saat ini.
c. Apa yang diyakini .oleh pesaung tentang dirinya sendriri dan tentang
industri, seperti yang ditunjukan oleh asumsi-asumsinya d.
Apa kemampuan perusahaan, separti yang ditunjukan kapabilitasnya.
2.6.2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan
khusus pada perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan proses untuk menentukan dimana perusahaan atau pemerintah daerah mempunyai
kemampuan yang efektif dan dapat menangani ancaman di dalam lingkungan, Menurut Hunger Wheelen 2003:82, bidang fungsional yang menjadi variabel
dalam analisis internal adalah : 1. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan keyakinan, harapan dan nilai yang di pelajari dan dibagikan oleh anggota-anggota organisasi dan
disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya. 2. Pemasaran
Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi tingkat, waktu, dan karakter permintaan dalam suatu cara yang akan membantu perusahaan dalam
Universitas Sumatera Utara
mencapai tujuannya. Manajer pemasaran menghubungkan perusahaan dengan konsumennya dan dengan pesaingnya, karena itu manajer harus
peduli terutama pada posisi pasar perusahaan dan bauran pemasarannya : a. Posisi dan Segmentasi Pasar
Posisi pasar menunjukkan bidang-bidang khusus bagi konsentrsi pemasaran dan dapat diekspresikan dalam bentuk pasar produk dan
lokasi geografis. b. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran menunjukkan kombinasi tertentu variabel-variabel kunci dibawah pengawasan perusahaan yang dapat dipakai untuk
mempengaruhi permintaan dan memperoleh keunggulan kompetitif Variabel tersebut adalah produk, harga, promosi, distribusi.
c. Daur Hidup Produk Berkaitan dengan manajemen strategis, salah sattu konsep yang paling
berguna dalam pemasaran adalah daur hidup produk. Meskipun orang- orang pemasaran menyetujui bahwa produk yang berbeda memilki
bentuk daur hidup yang berbeda pula, pertimbangan dalam daur hidup merupakan faktor penting dalam pemasaran strategi.
3. Keuangan Keuangan perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi
secara efektif. Aspek keuangan mencakup uang dari berbagai sumber
Universitas Sumatera Utara
yang dugunakan oleh perusahaan. Aliran dana operasi organisasi harus domonitor.
4. Penelitian dan Pengembangan Teknologi pasar menentukan posisi pasar dan jenis persaingan yang
dihadapi. Dalam hal ini manajer bertanggung jawab mengusulkan dan melaksanakan strategi teknologi perusahaan dengan mempertimbangkan
tujuan dan kebijakan perusahaan. 5. Operasi
Dalam operasi, yang harus dilakukan adalah mengembangkan dan mengoperasikan sebuah sistem yang akan menghasilkan jumlah produk
dan jasa yang dibutuhkan dengan kualitas tertentu pada harga yang sudah ditentukan pula dan dalam waktu yang sudah dibagikan.
6. Sumber Daya Manusia Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia, yang dilakukan adalah
meningkatkan antar individu dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada. Kualitas kesesuaian ini berpengaruh terhadap kinerja, keputusan
karyawan, dan perputaran tenaga kerja. 7. Sistem Informasi
Mengenai sistem informasi, yang dilakukan adalah merancang dan mengelola aliran informasi dalam organisasi dengan cara-cara yang dapat
meningkatkan produktivitas dan pengambilan keputusan. Informasi harus
Universitas Sumatera Utara
dikumpulkan, disimpan, dan digabungkan dalam suatu metode tertentu sehingga nantinya dapat menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
operasional dan strategis.
2.7. Definisi Konsep
Banyak pengertian dari konsep diantaranya menurut H. Judistira K. Garna 1996:138 yang mendefinisikan konsep adalah sebagai berikut : Konsep adalah
kata, atau istilah ilmiah yang menyatakan suatu idea tau pikiran umum tentang sifat-sifat suatu benda, peristiwa, gejala: atau istilah yang mengemukakan tentang
hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang
diteliti, maka dalam hal ini peneliti mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu :
1. Strategi Pengembangan Bisnis. Strategi pengembangan bisnis merupakan strategi yang berfokus pada
pengembangan bisnis produkjasa tunggal atau sejumlah kecil produkjasa yang sangat berkaitan.
2. Jasa Angkutan. Jasa angkutan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu
pihak pada pihak lain dalam lalu-lintas angkutan dengan barang berwujud beserta jasa pendukungnya untuk meningkatkan daya tarik konsumen.
Universitas Sumatera Utara
3. CV Commanditer Venootschaap. CV adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu
pengurus yang bertanggung jawab penuh dengan seseorang atau lebih sekutu yang pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya.
2.8. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu