Politik dan kebijakan pemerintah

4.4. Analisis Eksternal

Analisis eksternal dilakukan dengan menggunakan data faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Pada penelitian ini, analisis eksternal dibedakan menjadi dua yaitu analisis lingkungan makroumum untuk mengetahui pengaruh tidak langsung lingkungan dan analisis industri untuk mengetahui pengaruh langsung lingkungan terhadap perusahaan.

4.5 Analisis Lingkungan Umum

Lingkungan umum yang mencakup aspek politik dan kebijakan pemerintah, ekonomi, sosialkultural, demografi dan lingkungan, serta teknologi. Adapun uraian mengenai analisis lingkungan makroumum adalah sebagai berikut :

4.5.1 Politik dan kebijakan pemerintah

Politik dan kebijakan pemerintah yang berlaku sangat berperan dalam menciptakan kestabilan politik khususnya untuk mendukung situasi dalam berbisnis. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pada pasal 158 disebutkan bahwa “pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kenderaan bermotor umum di kawasan perkotaan”. Berdasarkan ketentuan tersebut maka pemerintah pusat dan daerah wajib menyediakan layanan angkutan umum bagi masyarakat. Pada hari ini kementerian perhubungan memberikan bantuan berupa 60 unit bus perintis kepada Damri, 10 Universitas Sumatera Utara unit bus besar AC BRT model 2 dua pintu kepada Perum PPD dalam rangka revitalisasi Perum PPD dalam memberikan pelayanan angkutan umum massal di wilayah perkotaan aglomerasi JABODETABEK, 15 unit bus sedang AC BRT kepada Pemerintah Kota Medan. Sedangkan untuk mendukung angkutan perintis, Kemenhub memberikan 60 unit bus kepada Perum DAMRI. Dalam sambutan tertulisnya, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengharap agar kepala daerah serta seluruh perangkat pemerintah daerah yang terkait, untuk secara lebih serius mengembangkan dan meningkatkan pembangunan transportasi perkotaan diwilayah masing-masing dengan menyiapkan sistem angkutan umum massal. Sementara itu, dalam bidang angkutan darat kementerian perhubungan harus menyelenggarakan angkutan darat secara terus-menerus untuk melalukan pemeliharaan terhadap fasilitas dan sistem pelayanan yang ada, agar masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan ini dapat terlayani secara optimal. Menjadi tugas pemerintah, khususnya Direktorat Lalu Lintas dan para Pengusaha penyedia transportasi darat harus mampu bekerja sama untuk mewujudkan layanan angkutan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum SPM. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap operator angkutan darat sehingga diharapkan dapat memotivasi mereka untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan begitu diharapkan dapat memotivasi para pengusaha agar lebih meningkatkan pelayanan serta mampu menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransportasi, karena dapat dilihat ketertiban transportasi di Indonesia Universitas Sumatera Utara masih sangat rendah. Tingkat kecelakaan, kematian akibat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang tinggi, bahkan menduduki peringkat atas di dunia menunjukkan kurang sadarnya sebagian besar lapisan masyarakat terhadap ketertiban lalulintas. Data statistik kecelakaan transportasi sepanjang tahun 2009- 2013 yang dikeluarkan Departemen Perhubungan menyebutkan, tingkat kecelakaan di jalan raya sangat fatal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 4.1 Tingkat Kecelakaan Transportasi Darat Pada tahun 2009-2013 Tahun Jumlah Kematian Jumlah Luka-Luka 2009 30.594 31.037 2010 30.606 35.764 2011 30.629 35.787 2012 27.441 39.704 2013 23.385 27.054 Sumber : Dirlantas, 2009-2013 Pada tabel diatas dapat dilihat begitu tingginya tingkat kecelakaan transportasi darat di Indonesia. Sebenarnya, prosedur keselamatan transportasi dan peraturan-peraturan tentang keselamatan transportasi sudah ada di Negara kita, hanya penerapannya yang belum dapat dilaksanakan secara konsekuen.

4.5.2 Ekonomi