Visi dan Misi Analisis Eksternal Pembahasan Penelitian Terdahulu :

moda transportasi bus dan memperlancar usaha di bidang transportasi itu sendiri. Dari banyaknya permintaan pasar yang semakin terbuka lebar mengakibatkan banyaknya permintaan konsumen akan jasa transportasi angkutan darat dengan menggunakan bus yang ada di dalam Kota Medan. Pemilik semakin bersemangat untuk menambah cabang CV. Batang Pane Baru, seperti di Pasir Pangarayaan, Kota Padangsidimpuan, Gunung Tua, Sosa dan Pasar Matanggor agar mampu memenuhi permintaan pasar yang semakin banyak. Pemilik akhirnya menambah beberapa armada bus untuk menambah tingkat operasional yang besar, yang awalnya pada tahun 2005 hanya mempunyai 1 unit bus saja yang kemudian pada awal tahun 2014, bertambah menjadi 34 unit bus. Usaha Jasa Transportasi Angkutan Darat Bapak Hariro sudah berjalan selama 9 tahun terhitung dari awal berdirinya hingga saat ini. Pemilik selalu berharap agar usaha ini tetap berjalan dan mampu beroperasi dengan baik, sehinggga mampu memenuhi permintaan pasar yang banyak. Bapak Hariro juga selalu mengutamakan pelanggan dan berusaha untuk menjaga pelanggan agar tetap memakai hasil dari jasa transportasi yang dimilikinya. Selain itu pemilik terus melakukan inovasi baru dengan merubah penampilan bus agar lebih baik dan nyaman untuk digunakan oleh konsumen agar sesuai dengan kebutuhan para konsumen di era modern.

4.2. Visi dan Misi

− Visi : Melayani masyarakat melalui alat transportasi darat yang nyaman, aman, dan tepat waktu sampai tujaun. Universitas Sumatera Utara − Misi : a. Menjadi perusahaan alat transportasi darat yang terdepan dalam inovasi dan pelayanan terhadap penumpang konsumen. b. Menjadikan alat transportasi darat idaman penumpang konsumen.

4.3. Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan memerlukan struktur organisasi yang akan memberikan pengertian yang mudah mengenai organisasi yang bersangkutan, begitu juga dengan usaha CV. Batang Pane Baru. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap anggota yang terdapat dalam struktur organisasi mengetahui dan mampu untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi yang digunakan oleh CV. Batang Pane Baru adalah struktur organisasi yang sederhana. Adapun struktur organisasi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 4.1. Struktur Organisasi CV. Batang Pane Baru Sumber : Struktur Organisasi usaha CV. Batang Pane Baru. Karyawan di bagian Tiketing Karyawan di bagian expedisi Karyawan di bagian supir bus Karyawan di bagian pencatatan Direktur Pemilik usaha Universitas Sumatera Utara

4.3.1. Uraian Pekerjaan

1. Pemilik Usaha. a. Merupakan pendiri sekaligus pemilik usaha. b. Mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi di pasar. c. Pemberi keputusan dalam setiap perubahan baik dalam bidang internal maupun eksternal. d. Penyedia modal serta penyalur modal dalam setiap pembelian maupun perawatan bus. 2. Direktur. a. Merupakan pimpinan usaha sekaligus kaki tangan dari pemilik usaha. b. Melakukan pengawasan operasional kerja dan memberikan motivasi kerja. c. Ikut membantu mempromosikan hasil operasional usaha. d. Membantu membuat laporan keuangan dan melakukan pencatatan langsung. e. Mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi di pasar. f. Memberikan informasi dan data secara berkala kepada pemilik usaha. 3. Karyawan di bagian Tiketing. a. Melakukan pencatatan serta terhadap konsumen yang memesan tiket. b. Melayani para konsumen dalam pembelian tiket perjalanan. c. Memberikan informasi dan penjelasannya kepada konsumen yang ingin menggunakan jasa transfortasi CV.Batang Pane Baru. d. Membantu melakukan pemasaran atau promosi hasil operasional. Universitas Sumatera Utara 4. Karyawan di bagian Expedisi. a. Melakukan pencatatan terhadap barang konsumen yang dikirimkan ataupun yang diterima. b. Memastikan bahwa barang yang terkirim dalam keadaan yang baik dan sampai ke tempat yang dituju. c. Menjaga barang-barang yang akan dikirim maupn barang yang baru datang didalam gudang penyimpanan. d. Membantu melakukan pemasaran atau promosi hasil operasional pengiriman dan penerimaan barang. 5. Karyawan di bagian supir bus. a. Memberikan kenyamanan dan keamanan kepada konsumen dalam perjalanan. b. Memastikan bahwa bus yang akan digunakan dalam kondisi bagus. c. Membawa para konsumen ketempat tujuan yang diingkan. d. Membantu melakukan pemasaran atau promosi hasil operasional pengiriman dan penerimaan barang. 6. Karyawan di bagian pencatatan. a. Melakukan pencatatan terhadap operasional CV. Batang Pane Baru. b. Memastikan bahwa pencatatan benar-benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tidak adanya manipulasi di dalamnya. c. Memeriksa ulang dan mengecek kembali secara keseluruhan hasil dari pencatatan yang ada. Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis Eksternal

Analisis eksternal dilakukan dengan menggunakan data faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Pada penelitian ini, analisis eksternal dibedakan menjadi dua yaitu analisis lingkungan makroumum untuk mengetahui pengaruh tidak langsung lingkungan dan analisis industri untuk mengetahui pengaruh langsung lingkungan terhadap perusahaan.

4.5 Analisis Lingkungan Umum

Lingkungan umum yang mencakup aspek politik dan kebijakan pemerintah, ekonomi, sosialkultural, demografi dan lingkungan, serta teknologi. Adapun uraian mengenai analisis lingkungan makroumum adalah sebagai berikut :

4.5.1 Politik dan kebijakan pemerintah

Politik dan kebijakan pemerintah yang berlaku sangat berperan dalam menciptakan kestabilan politik khususnya untuk mendukung situasi dalam berbisnis. Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, pada pasal 158 disebutkan bahwa “pemerintah menjamin ketersediaan angkutan massal berbasis jalan untuk memenuhi kebutuhan angkutan orang dengan kenderaan bermotor umum di kawasan perkotaan”. Berdasarkan ketentuan tersebut maka pemerintah pusat dan daerah wajib menyediakan layanan angkutan umum bagi masyarakat. Pada hari ini kementerian perhubungan memberikan bantuan berupa 60 unit bus perintis kepada Damri, 10 Universitas Sumatera Utara unit bus besar AC BRT model 2 dua pintu kepada Perum PPD dalam rangka revitalisasi Perum PPD dalam memberikan pelayanan angkutan umum massal di wilayah perkotaan aglomerasi JABODETABEK, 15 unit bus sedang AC BRT kepada Pemerintah Kota Medan. Sedangkan untuk mendukung angkutan perintis, Kemenhub memberikan 60 unit bus kepada Perum DAMRI. Dalam sambutan tertulisnya, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengharap agar kepala daerah serta seluruh perangkat pemerintah daerah yang terkait, untuk secara lebih serius mengembangkan dan meningkatkan pembangunan transportasi perkotaan diwilayah masing-masing dengan menyiapkan sistem angkutan umum massal. Sementara itu, dalam bidang angkutan darat kementerian perhubungan harus menyelenggarakan angkutan darat secara terus-menerus untuk melalukan pemeliharaan terhadap fasilitas dan sistem pelayanan yang ada, agar masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan ini dapat terlayani secara optimal. Menjadi tugas pemerintah, khususnya Direktorat Lalu Lintas dan para Pengusaha penyedia transportasi darat harus mampu bekerja sama untuk mewujudkan layanan angkutan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum SPM. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap operator angkutan darat sehingga diharapkan dapat memotivasi mereka untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan begitu diharapkan dapat memotivasi para pengusaha agar lebih meningkatkan pelayanan serta mampu menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransportasi, karena dapat dilihat ketertiban transportasi di Indonesia Universitas Sumatera Utara masih sangat rendah. Tingkat kecelakaan, kematian akibat kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang tinggi, bahkan menduduki peringkat atas di dunia menunjukkan kurang sadarnya sebagian besar lapisan masyarakat terhadap ketertiban lalulintas. Data statistik kecelakaan transportasi sepanjang tahun 2009- 2013 yang dikeluarkan Departemen Perhubungan menyebutkan, tingkat kecelakaan di jalan raya sangat fatal dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 4.1 Tingkat Kecelakaan Transportasi Darat Pada tahun 2009-2013 Tahun Jumlah Kematian Jumlah Luka-Luka 2009 30.594 31.037 2010 30.606 35.764 2011 30.629 35.787 2012 27.441 39.704 2013 23.385 27.054 Sumber : Dirlantas, 2009-2013 Pada tabel diatas dapat dilihat begitu tingginya tingkat kecelakaan transportasi darat di Indonesia. Sebenarnya, prosedur keselamatan transportasi dan peraturan-peraturan tentang keselamatan transportasi sudah ada di Negara kita, hanya penerapannya yang belum dapat dilaksanakan secara konsekuen.

4.5.2 Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi tiap provinsi di wilayah Sumatera dalam kurun waktu 2009-2013 memiliki rata-rata angka pertumbuhan yang positif, kecuali Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD yang negatif. Pada tahun 2013, di wilayah Sumatera pertumbuhan ekonomi tertinggi diberikan oleh Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Universitas Sumatera Utara Riau. Secara umum, pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera cenderung meningkat, tetapi wilayah seperti Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep.Riau menurun pada tahun 2013. Krisis global menyebabkan permintaan negara maju terhadap beberapa komoditas ekspor dari wilayah ini berkurang. Tabel 4.2 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Sumatera Tahun 2009-2013 Dalam Persen PROVINSI 2009 2010 2011 2012 2013 NAD -9,6 -10,1 1,6 -2,2 -8,3 Sumatera Utara 5,7 5,5 6,2 6,9 6,4 Sumatera Barat 5,5 5,7 6,1 6,3 6,4 Riau 2,9 5,4 5,2 3,4 5,5 Jambi 5,4 5,6 5,9 6,8 7,2 Sumatera Selatan 4,6 4,8 5,2 5,8 5,1 Bengkulu 5,4 5,8 6,0 6,0 4,9 Lampung 5,1 4,0 5,0 5,9 5,3 Kep.Riau 6,5 6,6 6,8 7,0 6,6 Sumber : BPS,2013 Tiga penyumbang terbesar perekonomian di wilayah Sumatera adalah sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Sektor pertanian, industri pengolahaan, perdagangan, hotel, dan restoran juga merupakan penyerapan tenaga kerja utama di hampir semua provinsi di wilayah Sumatera. Di samping itu, sektor tersebut juga cukup besar dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan wilayah Sumatera karena wilayah Sumatera memiliki kekayaan sumber daya alam perkebunan, perikanan, serta pertambangan yang kemudian mendorong berkembangnya berbagai industri pengolahaan di sektor tersebut. Namun, masih belum tercukupinya srana dan prasarana dalam menunjang Universitas Sumatera Utara kegiatan ekonomi, yaitu sarana dan prasarana transportasi serta sarana dan prasarana industri di wilayah Sumatera yang cukup luas, tetapi menjadi kendala dalam mengoptimalkan sektor unggulan di wilayah Sumatera. Transportasi adalah alat penunjang yang paling utama dalam semua industri yang disebutkan diatas. Transportasi yang mengangkut pergerakan orang atau barang pada hakikatnya telah dikenal secara alamiah sejak manusia ada di bumi ini, meskipun pergerakannya masih secara sederhana. Dari tahun ke tahun kebutuhan akan transportasi semakin banyak sehingga pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana agar pergerakan itu dapat berlangsung dengan aman, nyaman, lancar, serta ekonomis. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan sarana transportasi darat dalam melakukan perjalanan seperti mobil pribadi dan angkutan umum yang dapat terbilang sangat ekonomis dan prasaranan yang menunjanga seperti jalan tol sudah mulai banyak dibangun sehingga sangat mudah melakukan perjalanan darat. Sehubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana oleh pemerintah, tentu perlu penambahan armada bus seebagai alat transportasi missal. Hal tersebut akan menjadi peluang yang sangat bagus bagi para pengusaha penyedia angkutan darat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin banyak untuk melakukan perjalanan darat menggunakan angkutan umum ke tempat-tempat tertentu.

4.5.3 Sosiokultural, Demografi dan Lingkungan

Meningkatnya pertumbuhan manusia menyebabkan tingginya tingkat pengangguran dikalangan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, begitu Universitas Sumatera Utara banyaknya para pekerja yang ingin beradu nasib kedaerah perkotaan untuk mendapatkan pekerjaan, tenaga kerja dari daerah-daerah tertentu sengaja dating kekota besar yang lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan khususnya di kota metropolitan seperti Medan. Selain itu tidak hanya para pekerja yang sengaja datang dari daerah serta tinggal di kota tempat mereka bekerja, tetapi banyak juga orang-orang yang ingin menuntut ilmu pengetahuan di kota Medan. Alasan meraka memilih kota Medan, karena tingkat pembelajaran dan kurikulum yang lebih baik, peralatan dan teknologi yang lebih canggih dalam mendukung suatu pendidikan. Selain itu dilengkapi juga tenaga-tenaga pengajar yang lebih berkualitas dan berpengalaman di bidangnya masing-masing. Dengan kondisi yang demikian maka transportasi sangatlah berperan penting untuk memperlancar kegiatan para pendatang baru yang tinggal di kota Medan serta ingin kembali kekampung halaman. Transportasi adalah fasilitas atau sarana penunjang yang sangat dibutuhkan setiap orang dan setiap kalangan untuk mendapatkan kemudahan yang efisien dalam segi biaya dan efektif dalam segi waktu. Maka sarana transportasi seperti angkutan umum sangatlah dibutuhkan. CV. Batang Pane Baru adalah salah satu moda transportasi angkutan umum berupa bus yang memiliki trayek atau melayani rute perjalanan kedaerah-daerah tertentu yang tidak dilayani angkutan umum lainnya. CV. Batang Pane Baru sangat membantu para tenaga kerja daerah yang bekerja ke perkotaan atau sebaliknya dari perkotaan ke daerah. Universitas Sumatera Utara Selain dapat membantu para tenaga kerja, moda transportasi ini juga sangat membantu mahasiswa dan pelajar untuk memperlancar segala urusan yang ada di kampus atau sekolah guna untuk mandapatkan pendidikan yang lebih baik. Kondisi demografi dan lingkungan CV. Batang Pane Baru dapat dikatakan sudah ideal, karena lokasinya berada di daerah strategis, dimana terdapat loket- loket transportasi jasa angkutan yang mudah ditemui oleh para pengguna jasa angkutan CV. Batang Pane Baru. Walaupun banyak terdapat beberapa loket pesaing lainnya tidak menjadi ancaman yang terlalu berpengaruh terhadap usaha jasa CV. Batang Pane Baru. Hal inilah yang mampu menimbulkan semangat dan motivasi bagi CV. Batang Pane Baru untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas bus serta ingin melakukan inovasi baru dan mampu memberikan rute perjalanan yang baru sesuai dengan permintaan masyarakat yang cukup banyak didaerah tertentu. Dengan begitu CV. Batang Pane Baru dapat mengikuti perkembangan dan melakukan pengembangan serta menjawab pertanyaan masyarakat.

4.5.4 Teknologi

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang ini sangat memberikan peluang yang besar bagi perusahaan. Dilihat dari pertumbuhan masyarakat yang sangat signifikan dan pekerjaan masyarakat yang berada di luar kota ataupun di daerah membutuhkan alat transportasi yang cepat, aman, dan nyaman. Dengan adanya transportasi tersebut diharapkan mampu membantu mempermudah segala urusan masyarakat dalam menjalankan aktifitas kerjanya. Teknologi merupakan keselurahan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Universitas Sumatera Utara Dalam alat transportasi teknologi sangat berperan untuk menciptakan suatu inovasi dan memudahkan manusia dalam perjalanan. Inovasi teknologi baru salah satunya dapat dilihat dari pelayanan ticketing serta pencatatan yang lebih modern. Salah satu contoh teknologi yang sangat dibutuhkan dalam kegitan usaha transportasi adalah penggunaan komputer atau alat pencatatan secara otomatis yang lebih memudahkan petugas pelayanan ticketing dalam menjalankan pekerjaannya. Teknologi juga mampu memberikan manfaat dalam efisiensi biaya dan waktu serta keefektifan dalam pelayanan. Selain itu, teknologi juga mampu memberikan kenyamanan didalam bus yaitu dengan memberikan televisi, ac, serta kursi yang nyaman sebagai sarana tambahan bagi penumpang yang sedang melakukan perjalanan. Dengan didukungnya teknologi-tekonolgi baru ini diharapkan mampu menunjang kenyamanan dan keamanan para penumpang, sehingga para penumpang akan selalu ingin menggunakan alat transportasi yang disediakan oleh sebuah perusahaan atau Commanditer Venootschaap CV. Selain itu, dapat dilihat dari perkembangan teknologi yang ada, dimana kecepatan menjadi tolak ukur dalam suatu transportasi. Pada zaman dahulu begitu sulitnya menempuh perjalanan yang jauh pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan perkembangan teknologi yang sekarang, inovasi tercipta dan mampu menciptakan mesin-mesin bertenaga turbo yang memudahkan para penumpang sampai ke tujuan dengan cepat dan nyaman. Universitas Sumatera Utara Dengan begitu teknologi mampu mengubah jarak tempuh yang panjang menjadi efektif, kemajuan teknologi tersebut tentunya diikuti dengan prasaran yang memadai seperti jalan yang lebih baik.

4.6 Analisis Lingkungan Industri

Analisis lingkungan industri mencakup analisis five forces daroi porter yaitu 1 Ancaman pendatang baru; 2Ancaman produk subsitusi; 3 Daya tawar pemasok; 4 Daya tawar pembeli;5 Persaingan antar pengusaha industri. Adapun uraian mengenai analisis lingkungan industri adalah sebagai berikut :

4.6.1 Ancaman Pendatang Baru

Dilihat dari dari prospek yang baik dan pasar domestik yang masih sangat terbuka lebar, maka banyak pengusaha yang tertarik untuk masuk kedalam industri transportasi. Industri transportasi menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan, karena dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah serta keinginan masyarakat yang membutuhkan alat transportasi yang lebih baik. Selain itu semakin banyaknya masyarakat yang berada didaerah-daerah tertentu dan belum terjangkau oleh beberapa alat transportasi yang ada saat ini. Namun, industri ini terbilang cukup mahal karena membutuhkan biaya yang cukup besar dan lokasi yang cukup lebar serta pembelian sebuah bus dan beberapa administrasi yang harus dipenuhi dalam pendirian usaha ini. Alasan diatas tidak menjadi pengahambat bagi para pengusaha yang ingin memulai bisnis industri transportasi. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengusaha-pengusaha industri transportasi yang baru bermunculan dengan Universitas Sumatera Utara tampilan dan pelayanan yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan para pengusaha mampu melihat peluang pasar yang sangat terbuka luas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman peluang baru adalah besar.

4.6.2 Ancaman Produk Subsitusi

Defenisi dari produk subsitusi adalah produk pengganti atau produk yang bisa menggantikan. Produk pengganti yang dimaksud adalah produk yang mempunyai kemampuan untuk menggantikan fungsi dari suatu produk. Produk subsitusi CV. Batang Pane Baru adalah produk yang memiliki fungsi yang sama serta kemampuan yang sama atau hampir sama dengan bus CV. Batang Pane Baru. Adapun fungsi bus CV. Batang Pane Baru adalah sebagai alat transportasi pengangkut massal untuk keluar kota ataupun kedaerah tertentu. Dari hasil analisis dan penelitian tentang usaha CV. Batang Pane Baru, ada beberapa jenis produk subsitusi lain yaitu CV. KUPJ, CV. PMTS, CV. Taxi Kita Bersama, dan CV. SIMPATI dimana usaha-usaha tersebut menggunakan mini bus yang mengangkut penumpang lebih sedikit namun memiliki jangkauan yang lebih luas kedaerah-daerah tertentu dan ongkos biaya perjalanan yang merata. Dari perbedaan-perbedaan bentuk fisik, kemampuan dalam pengangkutan, biaya perjalanan, maupun jangkauan perjalanan, produk subsitusi belum memiliki peran begitu penting dalam industri transportasi. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa ancaman produk subsitusi bus CV. Batang Pane Baru adalah sedang.

4.6.3 Daya Tawar Pemasok

Pemasok mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan usaha suatu perusahaan. Pemasok pada usaha CV. Batang Pane Baru terbagi dua Universitas Sumatera Utara yaitu pertama pemasok bus untuk kelangsungan atau kelancaran usaha CV. Batang Pane Baru yang akan digunakan sebagai alat transportasi penumpang, dan yang kedua yaitu percetakan yang akan mencetak tiket yang digunakan dalam mencatatat dan sebagai bukti penggunaan jasa transportasi. Dalam usaha CV. Batang Pane Baru, pemasok bus yang dibutuhkan adalah bus yang baik dan layak pakai. Bus akan didapatkan dari luar pulau sumatera sesuai dengan kemampuan pengusaha dalam pembelian bus yang tersedia dari penyedia bus. Sedangkan pemasok tiket didapatkan dari percetakan-percetakan yang ada di daerah-daerah kota Medan dan sekitarnya. Hal ini akan memberikan kemudahan pengusaha dalam menjalankan usaha transportasi CV. Batang Pane Baru. Dari informasi tersebut dapat dilihat bahwa daya tawar pemasok adalah lemah sehingga ancamannya kecil.

4.6.4 Daya Tawar Pembeli

Pembeli merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu sistem perniagaan. Pembeli merupakan saluran terakhir dari jalur distribusi produk yang menetukan permintaan pasar, permintaan pasar tersebut yang digunakan untuk menentukan tingkat kapasitas produksi suatu produk. Pengguna jasa usaha CV. Batang Pane Baru berada didalam kota medan dan daerah-daerah lainnya hingga luar provinsi. Satu hal menjadi keunggulan CV. Batang Pane Baru adalah mampu melayani perjalanan kedaerah-daerah yang tidak mampu dilayani oleh usaha transportasi lainnya. Dalam satu hari CV. Batang Pane Baru mampu melayani 12 bus dengan jumlah penumpang lebih kurang 480 orang. Faktor liburan dan hari- Universitas Sumatera Utara hari besar lainnya sangat berpengaruh dalam peningkatan perjalanan bus CV. Batang Pane Baru, dimana peningkatan penumpang yang menggunakan jasa transportasi akan melonjak drastis untuk melakukan perjalanan kedaerah tertentu baik berlibur maupun pulang kekampung halaman. Sehingga daya tawar pembeli besar, yang berarti ancaman terhadap industri adalah kecil.

4.6.5 Persaingan Antar Pengusaha Industri

Dalam persaingan usaha pada umumnya hal yang diperebutkan adalah posisi suatu perusahaan dalam pangsa pasar, penguasaan saluran distribusi dan lainnya. Dari sekian banyak usaha jasa transportasi yang berjalan, terdapat berbagai macam skala usaha maupun bentuk fisik alat transportasi. Besar kecilnya bentuk fisik alat transportasi tergantung dengan ketersediaan modal yang dimiliki. Apabila ketersediaan modal yang dimiliki cukup, maka perusahaan pesaing dapat meningkatkan kapasitas pelayanan serta memperluas wilayah pasar yang dituju. Ada beberapa usaha jasa transportasi di kota Medan dengan bentuk fisik dan pelayanan yang sama. Dengan adanya usaha-usaha jasa transportasi bus yang lain disekitar tempat usaha CV. Batang Pane Baru, akan dapat menjadi ancaman bagi usaha CV. Batang Pane Baru. Berdasarkan keterangan uraian diatas terdapat ancaman pendatang baru dan peningkatan persaingan dalam industri transportasi yang cukup besar.

4.7 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini mencakup Universitas Sumatera Utara bidang Pemasaran, Produksi atau Operasi, Manajemen dan Sumber Daya Manusia serta Keuangan.

4.7.1 Pemasaran

Untuk menganalisis faktor pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, digunakan strategi bauran pemasaran atau lebih dikenal dengan 4P product,price,place dan promotion. Analisis yang lebih jelas mengenai bauran pemasaran, dapat dilihat pada uraian di bawah ini : a. Produk product Produk yang dijual oleh perusahaan CV. Batang Pane Baru adalah berupa tiket, dimana tiket tersebut terbagi atas dua bagian yaitu tiket sebagai alat bukti bagi penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi, dan tiket sebagai alat bukti jasa pengiriman barang. Dari hasil penjualan tiket penumpang maupun tiket penjualan pengiriman barang dapat dilihat dari tabel 4.3 dibawah ini sebagai berikut : Tabel 4.3. Jumlah penjualan tiket periode 2009-2013 Tahun Jasa Penumpang Jasa Pengiriman Barang 2009 172.800 120.550 2010 178.010 125.430 2011 185.000 130.540 2012 185.000 105.700 2013 185.790 128.230 Sumber : Data Penelitian Usaha CV. Batang Pane Baru, 2014 Universitas Sumatera Utara Dapat dilihat dari tabel diatas jumlah penjualan tiket mengalami peningkatan secara signifikan. Penigkatan tersebut disebabkan oleh faktor hari- hari libur ataupun hari-hari besar lainnya, serta kondisi bus yang mendukung. b. Harga price Harga tiket penumpang telah ditentukan oleh CV. Batang Pane Baru dan hasil tawar menawar pembeli, dimana CV. Batang Pane Baru telah memperhitungkan dari segi harga BBM, pengagajian supir, jarak yang ditempuh, dan beberapa faktor lainnya. Dengan banyaknya beberapa jenis bus yang terdapat di CV. Batang Pane Baru akan memberikan harga yang berbeda-beda pula. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini sebagai berikut : Tabel 4.4. Harga Tiket Bus CV. Batang Pane Baru Tipe Bus Tujuan Perjananan Harga Ekonomi Gunung Tua 80.000,00 Padangsidimpuan 95.000,00 Ekonomi Toilet Pasir Pangarayaan 105.000,00 Pasar Matanggor 90.000,00 Sosa 95.000,00 Executive Gunung Tua 100.000,00 Padangsidimpuan 120.000,00 Pasir Pangarayaan 130.000,00 Sosa 120.000,00 Super Executive Gunung Tua 170.000,00 Pasir Pangarayaan 170.000,00 Sosa 170.000,00 Royal Class Gunung Tua 140.000,00 Padangsidimpuan 150.000,00 Sosa 150.000,00 Super Royal Class Gunung Tua 160.000,00 Padangsidimpuan 170.000,00 Sosa 170.000,00 Sumber : Data Penelitian CV. Batang Pane Baru, 2014 Universitas Sumatera Utara c. Distribusi place Perusahaan jasa transportasi CV. Batang Pane Baru memiliki lokasi yang cukup Strategis untuk memasarkan dan memperkenalkan produknya. Perusahaan ini terletak di Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas, yang menjadi lokasi strategis untuk pendirian usaha jasa transportasi, karena tempat tersebut banyak terdapat loket-loket bus lainnya yang memudahkan masyarakat untuk menemukan loket CV. Batang Pane Baru ini. Lokasi jasa transportasi ini juga tidak terlalu jauh dari Kota Medan dan merupakan tempat pemberhentian terakhir semua bus. d. Promosi promotion Promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa transportasi CV. Batang Pane Baru sudah sangat baik. Promosi tersebut dilakukan dengan cara melalui radio, Koran, jejaring social, ,maupun melalui mulut ke mulut. Dengan begitu CV. Batang Pane Baru menaruh harapan besar dari promosi yang dilakukan agar mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.

4.7.2 Produksi dan Operasi

Analisis dari kegiatan produksi dan operasi pada perusahaan jasa transportasi CV. Batang Pane Baru, terdiri dari beberapa faktor yaitu : kapasitas produksi, fasilitas produksi, proses produksi, dan lokasi tempat pelayanan CV. Batang Pane Baru. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan jasa transportasi CV. Batang Pane Baru adalah tiket. Jumlah produksi tiket dapat dilihat di tabel 4.3 dalam periode 2009-2013. Universitas Sumatera Utara Kapasitas produksi sudah sangat optimal, karena perusahaan jasa transportasi CV. Batang Pane Baru mampu melyani para penumpangkonsumen dalam kapasitas besar. Kemampuan CV. Batang Pane Baru dalam melayani para konsumennya dengan kapasitas besar disebabkan oleh banyaknya armada bus dengan berbagai tipe yang tersedia dan diinginkan konsumen. Hal tersebut juga didukung dengan fasilitas-fasilitas yang dimillki oleh CV. Batang Pane Baru serta lokasi yang begitu strategis.

4.7.3 Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Struktur organisasi perusahaan CV. Batang Pane Baru masih bersifat sederhana. Begitu pula halnya dengan sistem administrasi dan keuangan. Pemilik perusahaan berperan sebagai direktur, pemegang kekuasaan, dan pengambil keputusan atas perusahaan yang dibawahinya. Dengan memfokuskan penelitian pada usaha jasa transportasi, dapat dilihat pemilik bertanggung jawab terhadap bagian produksi dan penjualan. Pada bagian produksi, pemilik bertindak sebagai koordinator yang membawahi 13 orang karyawannya, sedangkan bagian pemasaran masih ditangani oleh pemilik dengan menyebarkan melalui radio, Koran, jejaring social, serta dari mulut-kemulut dan dibantu para karyawan untuk mempromosikannya ke masyarakat umum secara langsung. Pemilik perusahaan memiliki latar belakang pendidikan di bidang magister manajemen. Para karyawan memilik latar belakang pedidikan SMA dan sederajat.

4.7.4 Keuangan

Keuangan merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Apabila keuangan dalam suatu perusahaan dapat diatur dengan baik Universitas Sumatera Utara tentunya dapat memberikan hasil yang baik pula. Tujuan dari pengaturan keuangan yang baik untuk memaksimalkan laba yang akan diperoleh. Dalam mendirikan usahanya, Bapak H. Hariro Harahap S.E, MSi menggunakan modal pribadi. Jumlah Modal yang dimiliki dalam pendirian usaha CV. Batang Pane Baru cukup besar karena usaha jasa transportasi umumnya membutuhkan biaya yang cukup besar, namun jumlah modal yang dikeluarkan oleh Bapak H. Hariro Harahap S.E, MSi tidak dapat disebutkan dengan alasan faktor pribadi masing- masing. Sistem laporan keuangannya dilakukan secara sederhana dengan mencatat secara manual jumlah penjualan tiket penumpang maupun penjualan tiket jasa pengiriman barang serta pemasukan perusahaan yang diperoleh.

4.8 Penyajian Data

4.8.1 Analisis Matriks EFAS

Identifikasi faktor eksternal mencakup peluangopportunities dan ancaman threats yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Hasil pembobotan dan pemberian rating dapat dilihat pada tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Matriks EFAS Eksternal Factor Analisis Summary Usaha Jasa Transportasi CV. Batang Pane Baru Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Bobot Komentar Eksternal Rating x Peluang : A. Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi umum 0,15 4 0,6 Banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dengan tujuan tertentu. B. Banyaknya para konsumen didaerah tertentu membutuhkan transportasi CV.Batang Pane Baru 0,11 4 0,44 Masih sedikitnya penyedia jasa angkutan didaerah yang butuh perhatian khusus. C. Masyarakat yang mencari kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan 0,10 3 0,3 Melihat kemajuan dan pola fikir masyarakat D. Sikap masyarakat yang berpikir selalu ingin efektif dan efesien dalam perjalanan 0,10 3 0,3 Pola fikir masyarakat yang semakin berkembang dari zaman ke zaman E. Banyaknya masyarakat yang ingin melakukan pengiriman barang kedaerah- daerah 0,08 2 0,16 Harga dan jenis barang- barang yang tidak mudah serta sesuai didaerah tertentu. TOTAL 0,54 1,8 Ancaman : A. Pesaing usaha yang sama 0,12 3 0,36 Timbul persaingan bisnis B. Adanya pesaing baru dengan rute perjalanan yang sama 0,10 2 0,2 Mulai banyaknya pengusaha yang melihat peluang yang butuh perhatian khusus C. Supir bus yang ugal-ugalan dalam perjalanan diluar control pemilik 0,09 2 0,18 Bentuk controling yang butuh peningkatan khusus D. Kondisi mobil yang tidak dapat diprediksi kerusakannya 0,08 1 0,08 Butuhnya pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi kendaraan E. Kondisi jalan yang dapat mengganggu volume ban kenderaan 0,07 1 0,07 Belum memadainya sarana dan prasarana dari pemerintah setempat TOTAL 1,00 2,69 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal pada matriks EFAS, menunjukkan bahwa peluang terbesar yang dimiliki oleh perusahaan adalah Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi umum dengan nilai tertimbang sebesar 0,6. Faktor lain yang menjadi peluang bagi perusahaan adalah Banyaknya para konsumen didaerah tertentu membutuhkan transportasi CV.Batang Pane Baru nilai 0,44 dan beberapa peluang yang dapat dilihat dalam tabel 4.5. Faktor yang menjadi ancaman terbesar bagi perusahaan CV. Batang Pane Baru adalah Pesaing usaha yang sama dengan nilai tertimbang sebesar 0,36. Faktor lain yang cukup besar menjadi ancaman adalah Adanya pesaing baru dengan rute perjalanan yang sama nilai 0,2. Dari tabel 4.5 Matriks EFAS tersebut diketahui bahwa total nilai tertimbang adalah 2,69. Hal tersebut berarti, saat ini bahwa perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman dengan baik, yaitu dapat memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman eksternal perusahaan.

4.8.2 Analisis Matriks IFAS

Identifikasi faktor internal mencakup kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang mempengaruhi terhadap perkembangan perusahaan. Hasil pembobotan dan pemberian rating dapat dilihat pada tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Matriks IFAS Internal Factor Analisis Summary Usaha Jasa Transportasi CV. Batang Pane Baru Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Bobot Komentar Internal Rating x Kekuatan : A. Memiliki bus yang baik digunakan sebagai fasilitas pelayanan. 0,15 4 0,6 Sebagai bentuk kemampuan dan keunggulan dari usaha jasa transportasi B. Memiliki rute perjalanan yang tidak dilayani jasa transportasi lainnya 0,13 4 0,52 Kemampuan pengusaha dalam melihat peluang pasar C. Memiliki berbagai type kendaraan sesuai dengan pilihan konsumen dan kemampuan konsumen 0,10 4 0,4 Memberikan perhatian kepada konsumen akan kenyaman yang diinginkan D. Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan mobil serta fasilitas didalam bus 0,10 3 0,3 Fasilitas yang diberikan sebagai bentuk pelayanan bagi konsumen E. Kemampuan supir dalam mengemudi bus serta memiliki surat izin mengemudi yang sesuai. 0,09 3 0,27 Sebagai wujud menjaga keselamatan dan keamanan para konsumen diperjalanan TOTAL 0,57 2,09 Kelemahan : A. Masih adanya bus lama yang beroperasi. 0,13 3 0,39 Ketidak mampuan pengusaha dalam penggantian armada baru B. Lokasi parkir yang kurang memadai. 0,10 2 0,2 Kekurangan lokasi ataupun tingkat lahan yang sempit C. Tempat pelayanan tiket yang kurang baik. 0,07 2 0,14 Kurangnya perhatian dari manajemen akan kondisi pelayanan pembelian tiket langsung konsumen D. Ruang pelayanan yang kurang nyaman. 0,07 2 0,14 Tidak tersedianya ruang tunggu konsumen yang memadai E. Tidak memiliki gudang penyimpanan yang cukup luas dalam penyimpanan bus. 0,06 1 0,06 Ketidaksiapan manajemen awal dalamm pendirian usaha TOTAL 1,00 3,02 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis faktor internal pada matriks IFAS, dapat dilihat yang menjadi kekuatan utama perusahaan CV. Batang Pane Baru adalah mampu Memiliki bus yang digunakan sebagai fasilitas pelayananya dengan nilai tertimbang sebesar 0,6. Faktor lain yang menjadi kekuatan perusahaan CV. Batang Pane Baru adalah Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan mobil serta fasilitas didalam bus dengan nilai 0,52, serta beberapa faktor lain yang menjadi kekuatan dari produk CV. Batang Pane Baru dapat dilihat dari tabel 4.6 Matriks IFAS. Identifikasi faktor kelemahan yang memiliki posisi terbesar bagi perusahaan adalah Masih adanya bus lama yang beroperasi sehingga akan mengurangi minat para konsumen atau pelanggan yaitu memiliki nilai 0,39. Faktor lain yang memiliki posisi cukup besar adalah Lokasi parkir yang kurang memadai dengan nilai tertimbang 0,2. Dari tabel IFAS tersebut diketahui bahwa total nilai tertimbang adalah 3,02. Hal tersebut berarti, saat ini kondisi internal perusahaan berada diatas rata-rata. 4.8.3 Analisis SWOT IFAS+EFAS Tabel 4.7. Analisis SWOT IFAS+EFAS Pada Usaha Jasa Transportasi CV. Batang Pane Baru Variabel Strength Kekuatan Bobot Weakness kelemahan Bobot Sub Total A 2,09 Sub Total B 0,93 Variabel Opportunity Peluang Bobot Threat Ancaman Bobot Sub Total C 1,8 Sub Total D 0,89 Total S+O Atau A+C 3,89 Total W+T Atau B+D 1,82 Universitas Sumatera Utara Hasil yang diperoleh adalah : − S + O = 2,09 + 1,8 = 3,89 − W + T = 0,93+ 0,89= 1,82 S A + O C W B + T D, sehingga faktor strategi kekuatan dan peluang mendukung terciptanya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Jika digambarkan dalam diagramm Analisis SWOT, maka posisi Usaha Jasa Transportasi CV. batang Pane Baru adalah seabagai berikut : Gambar 4.2. Diagram Analisis SWOT Usaha Jasa Transportasi CV. Batang Pane Baru 1,8 Mendukung Strategi agresif 2,09 Kondisi diatas menunjukan bahwa posisi Usaha Jasa Transportasi CV. Batang Pane Baru berada pada Kuadran I yang artinya bahwa usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dan mempertahankan kekuatan yang ada. Kondisi ini menggambarkan usaha ini Opportunity Weakness Strength Treat Universitas Sumatera Utara berada pada posisi yang aman untuk melakukan kegiatan produksi dan ekspansi pasar kedaerah lain dalam mendapatkan keuntungan.

4.8.4 Analisis SWOT

Hasil analisis matriks EFAS terhadap faktor kunci eksternal menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,69. Hal tersebut, menunjukkan bahhwa perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman dengan baik. Disisi lain, hasil analisis yang dihasilkan oleh matriks IFAS adalah total nilai tertimbang faktor internal perusahaan sebesar 3,02. Total nilai tertimbang tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi kelemahan. Hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini. Tabel 4.8. Matriks SWOT Jasa Transportasi CV. Batang Pane Baru IFAS EFAS 1. Memiliki bus yang baik digunakan sebagai fasilitas pelayanan Strengths 2. Memiliki rute perjalanan yang tidak dilayani jasa transportasi lainnya 3. Memiliki berbagai type kendaraan sesuai dengan pilihan konsumen dan kemampuan konsumen 4. Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan mobil serta fasilitas didalam bus 5. Kemampuan supir dalam mengemudi bus serta kesesuaian SIM 1. Masih adanya bus lama yang beroperasi. Weaknesses 2. Lokasi parkir yang kurang memadai. 3. Tempat pelayanan tiket yang kurang baik. 4. Ruang pelayanan yang kurang nyaman. 5. Tidak memiliki gudang penyimpanan yang cukup luas dalam penyimpanan bus. Universitas Sumatera Utara 1. Tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi umum Opportunities 2. Banyaknya para konsumen didaerah tertentu membutuhkan transportasi CV. Batang Pane Baru 3. Masyarakat yang mencari kemudahan dan kenyamanan dalam perjalanan 4. Sikap masyarakat yang berpikir selalu ingin efektif dan efesien dalam perjalanan 5. Banyaknya masyarakat yang ingin melakukan pengiriman barang ke daerah-daerah Strategi SO 1. Memperluas bidang usaha jasa transportasi hingga ke daerah- daerah tertentu 2. Memperbanyak jumlah bus beserta dengan beragam variasi tipe kendaraannya 3. Meningkatkan pelayanan transportasi kepada konsumen 4. Mempertahankan kebersihan, keamanan dan kenyamanan bus beserta fasilitasnya yang ada Strategi WO 1. Tidak mempergunakan lagi bus-bus yang lama, yang sudah rusak ataupun yang sudah tidak layak lagi untuk dioperasionalkan 2. Memperluas area parkir, baik untuk parkiran bus maupun untuk parkiran kendaraan umum konsumen 3. Menambah karyawan di tempat pelayanan tiket 1. Pesaing usaha yang sama Treats 2. Adanya pesaing baru dengan rute perjalanan yang sama 3. Supir bus yang ugal- ugalan dalam perjalanan diluar control pemilik 4. Kondisi mobil yang tidak dapat diprediksi kerusakannya 5. Kondisi jalan yang dapat mengganggu volume ban kenderaan Strategi ST 1. Kerja sama kemitraan 2. Memiliki peta transportasi dengan data dan informasi yang memadai terhadap tiap rute perjalanan beserta dengan kondisi jalan beserta lingkungan sekitarnya 3. Mempergunakan teknologi yang dibutuhkan, seperti misalnya adanya CCTV di bus dan terminal untuk memudahkan pemantauan dan menjamin keamanan aktivitas operasional Strategi WT 1. Mensosialisasikan secara berkala kepada karyawan dan supir mengenai pentingnya menjaga dan memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang 2. Adanya proses perekrutan SDM yang benar-benar memiliki jiwa jujur dan bertanggung jawab dalam bekerja 3. Mendirikan bengkel khusus untuk bus-bus CV Batang Pane Baru 4. Membuat gudang penyimpanan yang cukup luas dalam penyimpanan bus Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1 Strategi SO 1. Memperluas bidang usaha jasa transportasi hingga ke daerah-daerah tertentu. Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Peluang usaha yang ada yaitu banyaknya masyarakat yang ingin melakukan pengiriman barang ke daerah- daerah. Saat ini, banyak masyarakat, pihak perusahaan maupun organisasi yang melakukan pengiriman barang dari wilayah A ke wilayah B. Jasa transportasi bus beperan penting di dalamnya. Selain memudahkan pengiriman barang konsumen, juga dapat menghemat waktu dan biaya yang ada. Dengan demikian, jasa transportasi bus ini mempunyai peluang untuk dapat dipasarkan pada segmen tersebut. 2. Memperbanyak jumlah bus beserta dengan beragam variasi tipe kendaraannya. Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa memiliki berbagai tipe kendaraan sesuai dengan pilihan konsumen dan kemampuan konsumen. Universitas Sumatera Utara Pada saat ini, perusahaan sudah memiliki enam tipe variasi bus dengan frekuensi tingkat konsumen yang cukup banyak. Peningkatan konsumen akan berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan. 3. Meningkatkan pelayanan transportasi kepada konsumen Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa memiliki bus yang baik digunakan sebagai fasilitas pelayanan. Saat ini, Batang Pane Baru sudah memiliki 34 unit bus. Adanya fasilitas yang melengkapi dan pelayanan yang ada menjadi salah satu pendukung untuk menambah besar minat dari konsumen. 4. Mempertahankan kebersihan, keamanan dan kenyamanan bus beserta fasilitasnya yang ada Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kekuatan perusahan berupa kebersihan, keamanan, dan kenyamanan mobil serta fasilitas di dalam bus. Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan mobil serta fasilitas di dalam bus menjadi salah satu kunci untuk mempertahankan para pelanggan dan mampu menghimpun pelanggan yang baru. Dilihat dari banyaknya permintaan kebutuhan konsumen untuk jasa transportasi bus, maka ini menjadi hal yang penting untuk mempertahankan kemampuan produk Batang Pane Baru serta membawa pelanggan untuk menggunakan jasa transportasi kembali. Universitas Sumatera Utara 2 Strategi WO 1. Tidak mempergunakan lagi bus-bus yang lama, yang sudah rusak ataupun yang sudah tidak layak lagi untuk dioperasionalkan Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa masih adanya bus lama yang beroperasi. Batang Pane Baru selama ini masih mengoperasionalkan beberapa bus lama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perombakkan dan perbaikkan terhadap bus-bus yang ada dan juga tidak mempergunakan kembali bus-bus yang memang sudah tidak layak dipakai atau sudah rusak. 2. Memperluas area parkir, baik untuk parkiran bus maupun untuk parkiran kendaraan umum konsumen Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa lokasi parkir yang kurang memadai. Peluang usaha yang ada berupa tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi bus. CV. Batang Pane Baru masih mempunyai kendala dalam hal area parkir yang kurang memadai. Saat ini, tempat parkir di Pane Baru tidak beraturan dan sembrono. Hal ini bisa dilakukan dengan melalui perluasan area parkir untuk bus dan kendaraan umum, sehingga tidak membuat areal parkiran menjadi semakin tidak beraturan. Diharapkan dengan adanya perluasan area parkir, Batang Pane Baru mampu meningkatkan jumlah konsumen dan pendapatan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 3. Menambah karyawan di tempat pelayanan tiket Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan peluang usaha yang ada. Penambahan karyawan yang baru diperlukan oleh Batang Pane Baru agar mampu melayani konsumen secara cepat dan keseluruhan guna meningkatkan pendapatan perusahaan. 3 Strategi ST 1. Kerjasama Kemitraan Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kekuatan yang dimiliki perusahaan berupa bus yang baik beserta dengan fasilitas pelayanannya. Ancaman yang ada berupa persaingan usaha baru sejenis. Kerjasama kemitraan merupakan kerjasama dengan beberapa perusahaan sejenis, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tawar perusahaan terhadap pemasok dan pembeli. Kerjasama ini dapat dilakukan dalam bentuk pembelian bus-bus dan pemasarannya secara bersama. 2. Memiliki peta transportasi dengan data dan informasi yang memadai terhadap tiap rute perjalanan beserta dengan kondisi jalan beserta lingkungan sekitarnya Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa kualitas bus yang baik dan memiliki rute perjalanan yang tidak dilayani jasa transportasi lainnya. Ancaman yang ada berupa persaingan usaha baru sejenis. Universitas Sumatera Utara Strategi ini dipilih jika ancaman terhadap usaha jasa transportasi bus sudah sangat besar, sehingga kemungkinan dapat merugikan usaha jasa transportasi bus yang ada. Adanya data dan informasi yang memadai terhadap tiap rute perjalanan beserta dengan kondisi jalan beserta lingkungan sekitarnya akan memudahkan perjalanan dan keselamatan konsumen serta operasionalisasinya efektif dan efisien. 3. Menggunakan teknologi yang dibutuhkan Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kekuatan perusahaan berupa fasilitas bus dan pelayanannya. Ancaman yang ada berupa kondisi mobil dan jalanan yang tidak dapat diprediksi. Peningkatan penggunaan teknologi akan berdampak besar dalam aktivitas operasional usaha dan peningkatan perndapatan. Dalam penggunaan teknologi yang lebih baik tentu ditujukkan untuk melakukan perubahan atau perbaikan yang diperlukan. Tetapi akan lebih efektif dalam menjamin hasil operasional atau produksi yang lebih baik pula. 4 Strategi WT 1. Mensosialisasikan secara berkala kepada karyawan dan supir mengenai pentingnya menjaga dan memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa Universitas Sumatera Utara tempat dan ruang pelayanan yang kurang baik. Ancaman yang dihadapi berupa supir bus yang ugal-ugalan dalam perjalanan di luar control pemilik. Strategi ini dipillih jika ancaman yang dihadapi besar dan perusahaan banyak kelemahannya, sehingga kemungkinan perusahaan hanya bisa bertahan saja. Dengan adanya sosialisasi kepada supir dan karyawan, diharapkan mereka akan dapat bekerja dengan lebih baik dan professional, khususnya kepada konsumen. 2. Adanya proses perekrutan SDM yang benar-benar memiliki jiwa jujur dan bertanggung jawab dalam bekerja Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa tempat dan ruang pelayanan yang kurang baik dan kurang nyaman. Ancaman yang ada berupa kondisi mobil dan jalanan yang tidak dapat diprediksi dan persaingan usaha baru sejenis. Tingkat pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki karyawan sangat penting dalam proses pemberian pelayanan, terutama di tempat pelayanan tiket maupun di ruangan pelayanan lainnya. Hal ini juga berlaku untuk proses pengecekkan kondisi mobil secara berkala dan tiap rute perjalanan bus. Tujuannya untuk mengatasi kendala-kendala yang akan terjadi, yaitu kondisi mobil dan jalanan yang tidak dapat diprediksi serta mampu mengoptimalkan pertumbuhan operasionalisasi usaha. 3. Mendirikan bengkel khusus untuk bus-bus CV. Batang Pane Baru Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Ancaman yang ada berupa Universitas Sumatera Utara kondisi mobil dan jalanan yang tidak dapat diprediksi dan persaingan usaha baru sejenis. Strategi ini dilakukan agar perawatan dan pemantauan terhadap bus-bus CV. Batang Pane Baru dapat dilaksanakan secara teratur. Selain itu, pemeriksaan terhadap kondisi jalanan untuk tiap rute perjalanan dapat dilakukan secara berkala. Hal ini guna meminimalisir terjadinya kondisi mobil dan jalanan yang tidak dapat diprediksi. 4. Membuat gudang penyimpanan yang cukup luas dalam penyimpanan bus Alternatif strategi ini didapat dengan mengkombinasikan kelemahan perusahaan dengan ancaman usaha yang ada. Kelemahan perusahaan berupa tidak memiliki gudang penyimpanan yang cukup luas dalam penyimpanan bus. Ancaman yang ada berupa persaingan usaha baru sejenis. Strategi ini dilakukan agar bus-bus yang ada dapat disimpan ataupun diparkirkan secara teratur dalam gudang penyimpanan agar lebih menjamin keamanan dan kualitas dari bus-bus tersebut apabila akan dipergunakan kembali nantinya.

4.9. Pembahasan Penelitian Terdahulu :

Afrina Margaretha Gurning 2014 dalam judul “ Strategi Pengembangan Usaha Pupuk” mengatakan bahwa ; Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan bisnis UD. Siganupari di Dusun III Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun adalah strategi agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Universitas Sumatera Utara Arnol Sitompul 2014 dalam judul “Strategi Pengembangan Agroindustri Salak” mengatakan bahwa ; Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan bisnis Agroindustri Salak di Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapanuli Selatan adalah strategi agresif yaitu dengan melakukan kegiatan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi olahan salak dan melakukan pemasaran produk hingga ke pasar luar negeri dan memanfaatkan dukungan Pemkab, sarana dan prasarana untuk mempromosikan berbagai produk yang telah bersertifikat. Dwie Vikha Soraya 2011 dalam judul “Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga TOGA” m,engatakan bahwa ; Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan bisnis pada usaha pengembangan tanaman obat keluarga TOGA yaitu memfokuskan pada keunggulan produk tanaman obat keluarga TOGA dan menggalakan sosialisasi pemanfaatan budidaya tanaman obat keluarga TOGA. Sedangkan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh Salman Hasibuan 2014 sebagai peneliti dalam “Strategi Pengembangan Bisnis Jasa Angkutan” menunjukkan bahwa usaha jasa angkutan CV. Batang Pane Baru memiliki posisi internal yang kuat diatas rata-rata dapat dilihat dari faktor IFAS begitu jugga dengan posisi eksternalnya baik melebihi diatas rata-rata dilihat dari faktor EFAS sedangkan posisi strategi yang tepat untuk digunakan pada bisnis ini sesuai dengan analisis matriks IFAS dan EFAS pada uasaha CV. Batang Pane Baru berada dalam Kuadran I, yaitu kondisi pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strate. Universitas Sumatera Utara Menurut Freddy Rangkuti 1997:19, Strategi pengembangan bisnis terbagi atas tiga bagian yaitu Pengembangan Pasar Market Development, Pengembangan Produk Product Development, Intergrasi Horizontal Horizontal Intregation. Strategi Pengembangan Pasar Market Development, Strategi ini memperluas pasar dari bisnis produkjasa semula atau produk yang sudah ada.Pengembangan pasar dapat dilakukan dengan memperluas bagian pasar dari pasar semula, memperluas wilayah pasar, atau memasuki segmen pasar baru. Startegi Pengembangan Produk Product Development, Strategi ini adalah memilih produkjasa dasar menambahkan produkjasa yang sangat berkaitan yang dapat dijual pada pasar semula. Atau dengan kata lain, mengembangkan produk-produk baru untuk melayani pasar yang sudah ada. Staretgi Integrasi Horizontal Horizontal Integration, Strategi ini terjadi apabila suatu organisasi perusahaan menambah satu atau lebih bisnisnya yang memproduksi produkjasa yang sejenis dioperasikan pada pasar produk yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan bisnis untuk CV. Batang Pane Baru adalah strategi agresif. Dimana hal ini terlihat dari nilai besarnya peluang dan kekuatan dari diagram analisis SWOT usaha jasa transportasi CV. Batang Pane itu sendiri. Besarnya nilai peluang tersebut adalah 1,8 dan kekuatan 2,09. Selain itu, berdasarkan matriks IFAS, dapat diketahui kekuatan utama dari usaha yang terbesar adalah bahwa usaha memiliki bus yang baik untuk digunakan beserta fasilitas pelayanannya dengan bobot nilai sebesar 0,15 dan bobot rating sebesar 0,6. Untuk matriks EFAS, dapat diketahui peluang utama dari usaha yang terbesar adalah bahwa terdapat tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi seperti bus dengan bobot nilai sebesar 0,15 dan bobot rating sebesar 0,6. Dengan demikian, Universitas Sumatera Utara maka dapat dikatakan bahwa usaha CV. Batang pane Baru ini mampu untuk melihat perkembangan pasar dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi agresif diatas dapat dilakukan pada usaha CV. Batang Pane Baru dengan meningkatkan promosi penjulaan yang ekstensif agar usaha CV. Batang Pane Baru mampu lebih dikenal oleh banyak konsumen pengguna jasa angkutan tersebut. Selain itu dibutuhkan juga strategi pengembangan pasar agar konsumen dapat terpenuhi semua kebutuhan serta keinginan masyarakat dalam berpergian kedaerah tertentu, hal tersebut dimaksud untuk melakukan pengembangan dan memperluas pasar dengan tujuan menambah pendapatan dan pemasukan perusahaan kedeapannya. Dalam penyempurnaan pencapaian strategi diatas perusahaan juga harus mampu melakukan pengembangan produk untuk memberikan fasilitas serta mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen kedepannya. Dengan demikian usaha CV. Batang Pane Baru mampu mempertahankan para konsumennya bahkan mampu menambah konsumen lebih banyak untuk menggunakan jasa angkutan yang disediakan, tentunya dengan pelayanan dan fasilitas yang baik sesuai dengan strategi-strategi yang disarankan di atas. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

CV. Batang Pane Baru yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan merupakan salaha satu usaha bisnis yang bergerak di bidang jasa angkutan transportasi darat, yakni bus yang tersebar di kota Medan. Saat ini, banyak penduduk di kota Medan yang membutuhkan penggunaan akan transportasi, khususnya jasa angkutan darat seperti bus tersebut. Mereka menggunakan jasa ini untuk pengiriman barang dari satu wilayah ke wilayah yang lainnya, urusan pekerjaan keluar kota, pulang kampung, dll. Sehubungan dengan itu, usaha jasa transportasi seperti ini tentu akan banyak diminati konsumen dan usaha ini dapat berjalan serta berkembang dengan melihat kebutuhan konsumen akan penggunaan jasa transportasi bus seperti sekarang ini. Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama bagi usaha adalah tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi darat seperti bus. 2. Faktor eksternal yang menjadi ancaman utama bagi usaha adalah kondisi bus yang tidak dapat diprediksi kerusakannya dan kondisi jalan yang dapat mengganggu volume ban kenderaan. 3. Faktor internal yang menjadi kekuatan utama bagi usaha adalah memiliki bus yang baik untuk digunakan beserta dengan fasilitas pelayanannya. 4. Faktor internal yang menjadi kelemahan utama adalah tempat pelayanan tiket yang kurang baik dan ruang pelayanan yang kurang nyaman sehingga hal ini Universitas Sumatera Utara