Frekuensi Makan Gambaran Pola Konsumsi Pangan dengan Pendekatan Pola Pangan Harapan pada Keluarga Perokok di Kecamatan Berastagi

keluarga yang besar konsumsi energinya cukup. Ini dapat dilihat dari 42 keluarga 42,0 ada sebanyak 32 keluarga yang konsumsi proteinnya cukup.

4.5 Frekuensi Makan

Berdasarkan hasil pengumpulan data menggunakan formulir food frequency pada keluarga perokok yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini diketahui bagaimana frekuensi pangan keluarga yang dikelompokkan ke dalam beberapa frekuensi yakni selalu 1-3 xhari, sering 4-5 xminggu, kadang-kadang 1-3 xminggu dan 1-3 xbulan, jarang, dan tidak pernah. Pangan yang dikonsumsi dikelompokkan ke dalam kelompok pangan Pola Pangan Harapan yaitu padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buahbiji berminyak, kacang- kacangan, gula, serta sayur dan buah. Seperti yang dapat dilihat dalam tabel di bawah. Tabel 4.23 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Padi-padian yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi No. Padi-padian Frekuensi Makan Total Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Beras 100 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100 100,0 2. Beras Ketan 0,0 0,0 9 9,0 91 91,0 0,0 100 100,0 3. Tepung Beras 0,0 0,0 41 41,0 59 59,0 0,0 100 100,0 4. Bihun 0,0 0,0 56 56,0 44 44,0 0,0 100 100,0 5. Jagung 0,0 0,0 56 56,0 44 44,00 0,0 100 100,0 6. Tepung Jagung 0,0 0,0 44 44,0 56 56,0 0,0 100 100,0 7. Tepung Terigu 0,0 0,0 77 77,0 23 23,0 0,0 100 100,0 8. Mie Basah 0,0 0,0 52 52,0 48 48,0 0,0 100 100,0 9. Mie Instan 0,0 2 2,0 88 88,0 10 10,0 0,0 100 100,0 10. Biskuit 0,0 15 15,0 77 77,0 8 8,0 0,0 100 100,0 11. Roti TawarManis 0,0 23 23,0 75 75,0 2 2,0 0,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat diketahui bahwa untuk kelompok pangan padi-padian yang selalu dikonsumsi oleh keluarga perokok adalah beras yakni sebanyak 100 keluarga 100,0. Sedangkan kelompok pangan padi-padian yang jarang dikonsumsi adalah beras ketan yakni sebanyak 91 keluarga 91,0. Tabel 4.24 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Umbi-umbian yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa kelompok pangan umbi-umbian jarang dikonsumsi oleh keluarga perokok. Yang paling jarang ialah tepung tapioka sebanyak 86 keluarga atau sebesar 86,0. Berdasarkan tabel 4.25 di bawah ini dapat dilihat bahwa kelompok pangan pangan hewani yang paling sering dikonsumsi ialah susu bubuk yakni sebanyak 13 keluarga atau sebesar 13,0. Sementara pangan yang tidak pernah dikonsumsi yaitu babi sebanyak 43 keluarga atau sebesar 43,0. No. Umbi-umbian Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Ubi Kayu 0,0 0,0 39 39,0 61 61,0 0,0 100 100,0 2. Keripik Singkong 0,0 0,0 30 30,0 70 70,0 0,0 100 100,0 3. Tepung Tapioka 0,0 0,0 14 14,0 86 86,0 0,0 100 100,0 4. Kolak Ubi 0,0 0,0 63 63,0 37 37,0 0,0 100 100,0 5. Ubi Jalar Goreng 0,0 0,0 77 77,0 23 23,0 0,0 100 100,0 6. Perkedel Kentang 0,0 0,0 75 75,0 25 25,0 0,0 100 100,0 7. Kentang Goreng 0,0 0,0 40 40,0 60 60,0 0,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.25 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Pangan Hewani yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi No. Pangan Hewani Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Sapi 0,0 0,0 34 34,0 64 64,0 2 2,0 100 100,0 2. Babi 0,0 0,0 47 47,0 10 10,0 43 43,0 100 100,0 3. Hati 0,0 0,0 82 82,0 18 18,0 0,0 100 100,0 4. Jeroan 0,0 0,0 82 82,0 18 18,0 0,0 100 100,0 5. Ayam Ras 0,0 0,0 82 82,0 18 18,0 0,0 100 100,0 6. Ayam Kampung 0,0 0,0 15 15,0 85 85,0 0,0 100 100,0 7. BebekItik 0,0 0,0 16 16,0 34 34,0 50 50,0 100 100,0 8. Telur Ayam Ras 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 9. Telur Ayam 0,0 0,0 37 37,0 63 63,0 0,0 100 100,0 10. Telur Puyuh 0,0 0,0 43 43,0 57 57,0 0,0 100 100,0 11. Susu Cair Pabrik 0,0 0,0 35 35,0 65 65,0 0,0 100 100,0 12. Susu Kental Manis 0,0 17 17,0 48 48,0 35 35,0 0,0 100 100,0 13. Susu Bubuk 13 13,0 0,0 28 28,0 59 59,0 0,0 100 100,0 14. Keju 0,0 0,0 30 30,0 70 70,0 0,0 100 100,0 15. Ikan Kembung 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 16. Ikan Tongkol 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 17. Udang 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 18. Cumi 0,0 0,0 19 19,0 81 81,0 0,0 100 100,0 19. Kepiting 0,0 0,0 18 18,0 82 82,0 0,0 100 100,0 20. Kerang 0,0 0,0 39 39,0 61 61,0 0,0 100 100,0 21. Ikan Mujair 0,0 0,0 52 52,0 48 48,0 0,0 100 100,0 22. Ikan Mas 0,0 0,0 7 7,0 93 93,0 0,0 100 100,0 23. Ikan Lele 0,0 0,0 92 92,0 4 4,0 4 4,0 100 100,0 24. Ikan Teri 0,0 36 36,0 64 64,0 0,0 0,0 100 100,0 25. Udang Kering 0,0 16 16,0 69 69,0 15 15,0 0,0 100 100,0 26. Pari Kering 0,0 2 2,0 45 45,0 49 49,0 4 4,0 100 100,0 27. Rebon Kering 0,0 6 6,0 94 94,0 0,0 0,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Kacang-kacangan yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga perokok mengonsumsi kelompok pangan kacang-kacangan dalam frekuensi kadang-kadang. Hanya 5 keluarga perokok 5,0 yang sering mengonsumsi roti kacang ijo. Tabel 4.27 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Minyak dan Lemak yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi Berdasarkan tabel 4.27 di atas dapat dilihat bahwa seluruh keluarga perokok tidak pernah mengonsumsi minyak kelapa. Sementara minyak kelapa sawit dikonsumsi oleh seluruh keluarga setiap harinya. No. Kacang- kacangan Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Tahu 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 2. Tempe 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 3. Tauco 0,0 0,0 5 5,0 95 95,0 0,0 100 100,0 4. Kecap 0,0 0,0 51 51,0 49 49,0 0,0 100 100,0 5. Peyek 0,0 0,0 15 15,0 85 85,0 0,0 100 100,0 6. Sambal Pecal 0,0 0,0 9 9,0 91 91,0 0,0 100 100,0 7. Bubur Kacang Ijo 0,0 0,0 34 34,0 66 66,0 0,0 100 100,0 8. Roti Kacang Ijo 0,0 5 5,0 5 5,0 90 90,0 0,0 100 100,0 No. Minyak dan Lemak Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Minyak Kelapa 0,0 0,0 0,0 0,0 100 100,0 100 100,0 2. Minyak Sawit 100 100,0 0,0 0,0 0,0 0,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.28 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan BuahBiji Berminyak yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi Tabel 4.28 di atas menunjukkan bahwa kelompok pangan yang selalu 1-3 xhari dikonsumsi oleh keluarga perokok ialah kemiri yakni sebanyak 17 keluarga atau sebesar 17,0. Sementara kelapa hanya kadang-kadang dikonsumsi. Tabel 4.29 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Gula yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi Tabel 4.29 di atas menunjukkan bahwa gula pasir lebih banyak dikonsumsi oleh keluarga perokok dalam frekuensi makan selalu yakni sebanyak 54 keluarga atau sebesar 54,0. Sementara itu, sebanyak 74 keluarga atau sebesar 74,0 jarang mengonsumsi gula aren. No. BuahBiji berminyak Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Kelapa 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 2. Kemiri 17 17,0 0,0 25 25,0 58 58,0 0,0 100 100,0 No. Gula Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Gula Pasir 54 54,0 46 46,0 0,0 0,0 0,0 100 100,0 2. Gula Aren 0,0 0,0 26 26,0 74 74,0 0,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.30 Distribusi Keluarga Perokok Berdasarkan Frekuensi Makan Kelompok Pangan Sayur dan Buah yang Dikonsumsi Oleh Keluarga di Kecamatan Berastagi Tabel 4.30 di atas menunjukkan bahwa kelompok sayur dan buah yang paling sering dikonsumsi ialah tomat yaitu sebanyak 48 keluarga atau sebesar 48,0 mengonsumsi tomat selalu 1-3 xhari dan 40 keluarga 40,0 sering mengonsumsinya. Sementara kelompok pangan sayur dan buah yang paling jarang dikonsumsi ialah durian yakni sebanyak 94 keluarga atau sebesar 94. No. Sayur dan Buah Frekuensi Makan Jumlah Selalu Sering Kadang- kadang Jarang Tidak Pernah n n n n n n 1. Bayam 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 2. Kangkung 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 3. Sawi 0,0 0,0 74 74,0 26 26,0 0,0 100 100,0 4. Buncis 0,0 0,0 88 88,0 12 12,0 0,0 100 100,0 5. Kacang Panjang 0,0 0,0 94 94,0 6 6,0 0,0 100 100,0 6. Tomat 48 48,0 40 40,0 12 12,0 0,0 0,0 100 100,0 7. Wortel 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 8. Daun Singkong 0,0 0,0 88 88,0 12 12,0 0,0 100 100,0 9. Kol 0,0 0,0 12 12,0 88 88,0 0,0 100 100,0 10. Jeruk 0,0 0,0 64 64,0 36 36,0 0,0 100 100,0 11. Pisang 0,0 6 6,0 94 94,0 0,0 0,0 100 100,0 12. Pepaya 0,0 0,0 95 95,0 5 5,0 0,0 100 100,0 13. Jambu Air 0,0 0,0 12 12,0 88 88,0 0,0 100 100,0 14. Jambu Biji 0,0 0,0 12 12,0 88 88,0 0,0 100 100,0 15. Mangga 0,0 0,0 30 30,0 70 70,0 0,0 100 100,0 16. Apel 0,0 0,0 48 48,0 52 52,0 0,0 100 100,0 17. Semangka 0,0 0,0 54 54,0 46 46,0 0,0 100 100,0 18. Salak 0,0 0,0 22 22,0 78 78,0 0,0 100 100,0 19. Peer 0,0 0,0 6 6,0 94 94,0 0,0 100 100,0 20. Durian 0,0 0,0 6 6,0 94 94,0 0,0 100 100,0 Universitas Sumatera Utara

4.6 Skor Pola Pangan Harapan