Identifikasi Masalah Batasan Masalah

4 pembelajaran. Model pembelajaran Quantum memiliki rancangan belajar berupa “TANDUR” Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasi, Ulangi, dan Rayakan, sehingga proses ini dapat menjadikan siswa aktif, termotivasi untuk belajar dan kreatif. Berdasarkan pernyataan di atas, penelitian ini akan mengkaji pengaruh model pembelajaran Quantum terhadap pencapaian kompetensi melakukan komunikasi di tempat kerja mata pelajaran Pelayanan Prima.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada antara lain: 1. Siswa tidak bisa berpikir kritis karena guru hanya menyampaikan informasi. 2. Keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar masih rendah 3. Siswa kurang bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru dan dalam mengerjakan tugas. 4. Siswa belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal, sehingga guru melakukan remidi untuk memenuhi KKM tersebut. 5. Pembelajaran Quantum belum ada, selama ini yang digunakan model ceramah sehingga siswa kurang berperan dalam proses belajar mengajar. 5

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini pembatasan masalah dimaksudkan untuk memfokuskan permasalahan yang akan dibahas. Upaya peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran Pelayanan Prima di SMK Busana Butik Kabupaten Sleman sangatlah penting karena merupakan mata pelajaran dasar untuk siswa agar setelah siswa lulus dari pendidikan formalnya dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Pembelajaran Pelayanan Prima memerlukan model pembelajaran yang menyenangkan, dimana siswa diajak belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya yaitu dengan model pembelajaran Quantum. Model pembelajaran Quantum memiliki rancangan belajar berupa “TANDUR” Tumbuhkan, Alami, Namai, Demontrasi, Ulangi, dan Rayakan, yaitu : 1 penumbuhan minat belajar siswa, 2 pemberian pengalaman langsung kepada siswa sebelum penyajian, 3 penyampaian materi dengan multimetode 4 adanya demonstrasi oleh siswa, 5 pengulangan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa mereka benar-benar tahu, dan 6 penghargaan terhadap setiap usaha siswa, sehingga proses ini dapat menjadikan siswa aktif, termotivasi untuk belajar dan kreatif, proses belajar mengajar pun berjalan dengan efektif, dan akhirnya dapat menyenangkan bagi semua. Melakukan komunikasi di tempat kerja, adalah materi dasar dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan pada pembelajaran Pelayanan 6 Prima yang berhubungan dengan materi selanjutnya., dengan pencapaian kompetensi KKM Kriteri Ketuntasan Minimal adalah 70. Siswa yang dipilih menjadi sampel adalah siswa kelas X Busana Butik SMK Muhammadiyah Berbah dan SMK Diponegoro Depok, karena masih ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai KKM. Dalam penelitian ini hanya memfokuskan penggunaan model pembelajaran Quantum terhadap pencapaian kompetensi melakukan komunikasi ditempat kerja mata pelajaran Pelayanan.

D. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING PEMALANG

8 136 185

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS X BUSANA BUTIK PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK N 1 DEPOK.

21 269 234

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA PRIA DI SMK N 6 PURWOREJO.

2 11 120

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA DIKLAT PELAYANAN PRIMA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA SMK N 3 KLATEN.

14 250 228

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PERSEPSI SISWA PROGRAM STUDI BUSANA BUTIK TERHADAP SARANA PRAKTEK MENJAHIT DALAM MATA DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN 2011.

0 2 160

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 3 MAGELANG.

0 1 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI BEKERJA SECARA TIM MATA PELAJARAN PELAYANAN PRIMA DI SMK N 2 GODEAN.

0 0 168

MATA PELAJARAN: BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

0 1 7