91 Dari data yang sudah diperoleh menunjukkan bahwa nilai kompetensi
siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol masih sangat rendah dilihat dari nilai yang belum memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 70, karena
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Pembelajaran dengan konvensioanal ini kurang memberikan hasil yang
maksimal, siswa merasa jenuh, motivasi siswa, menjadi rendah dan nilai yang diperoleh kurang maksimal.
Pembelajaran konvensional seperti ceramah merupakan metode yang mengharuskan guru menyampaikan materi secara mendetail dengan kata-
kata, dimana yang dituntut untuk lebih aktif disini adalah gurunya. Siswa duduk, diam, mencatat dan mendangarkan apa yang disampaikan oleh
guru, sehingga
mereka cenderng
pasif. Pembelajaran
tersebut menyebabkan siswa menjadi objek pembelajaran bukan sebagai subyek
pembelajaran. Hal ini menyebabkan mata pelajaran Pelayanan Prima pada kompetensi
melakukan komunikasi
ditempat kerja
tidak dapat
dimaksimalkan karena kebanyakan siswa hanya duduk diam dan mendengar tanpa interaksi dengan sesama teman maupun guru.
2. Diskripsi Pencapaian Kompetensi Setelah Menggunakan Model Pembelajaran
Quantum.
Keberhasilan suatu program pendidikan selalu dilihat dari pencapaian yang diperoleh dibandingkan dengan suatu kriteria yang telah ditetapakan
sebelumnya, dan di dalam program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Badan Standar Nasional
92 Pendidikan BSNP kriteria untuk kompetensi dikatakan baik yaitu apabila
adanya keberhasilan mencapai kriteria tertentu yaitu: Adanya ketercapaian ketuntasan belajar siswa pada setiap mata diklat yang telah ditempuhnya
yang ditunjukkan oleh lebih 75 siswa telah mencapai ketuntasan belajar pada setiap mata pelajaran yang ditempuh. Adanya prestasi belajar peserta
didik yang ditunjukkan oleh lebih dari 75 siswa yang meningkat hasil belajarnya. Adanya ketercapaian standar kompetensi keahlian oleh siswa
dari program produktif kejuruan yaitu minimal mencapai nilai 7,0 atau 7,0 yang dicapai oleh lebih dari 75 siswa.
Salah satu usaha meningkatkan kompetensi pada mata pelajaran pelayanan prima adalah dengan merapakan model pembelajaran Quantum
yang diterapakan di kelas X Busana Butik SMK Diponegoro Depok. Setelah diterapkan model tersebut dapat dilihat nilai kompetensi telah
dicapai. Nilai kompetensi di kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model pembelajaran Quantum sebanyak 28 siswa 100 dinyatakan
tuntas, sedangkan dikelas control, kelas yang tidak mendapatkan perlakuan model pembelajaran Quantum sebanyak 17 siswa 56,7
dinyatakan tuntas dalam kompetensi melakukan komunikasi di tempat kerja.
Dengan adanya model pembelajaran Quantum ditujukan agar siswa tidak merasa bosan dan akan membuat siswa merasa tertarik untuk belajar.
Ketertarikan siswa
dalam pembelajaran
itu akan
terjadi apabila
pembelajaran tersebut menarik dan terdapat kaitan antara apa yang akan
93 dipelajari
siswa dunia
nyata siswa.
Sehingga dengan
seringnya menggunakan model pembelajaran Quantum, kompetensi siswa dapat
tercapai yang diharapkan.
3. Diskripsi Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum