44 6 Memperbaiki tes yaitu memperbaiki masing-masing butir soal yang
ternyata masih belum baik. 7 Merakit tes yaitu keseluruhan butir tes perlu disusun secara hati-hati
menjadi satu kesatuan yang terpadu. 8 Malaksanakan tes yaitu tes yang telah disusun diberikan kepada testee
untuk diselesaikan. 9 Menafsirkan hasil tes yaitu data kuantitatif yang berupa skor skor ini
kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai yaitu: rendah, menengah atau tinggi.
6. Karakteristik Mata Pelajaran Pelayanan Prima
Mata pelajaran Pelayanan Prima merupakan salah satu mata pelajaran produktif
Sekolah Menengah
Kejuruan SMK
dirancang untuk
menyiapkan siswa atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja yang memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri
atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, menyiapkan siswa atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan
sikap profesional dibidangnya Depdiknas, 2002 Untuk menunjang program keahlian Busana Butik, maka siswa
dibekali dengan Kompetensi pembelajaran Pelayanan Prima, yang sangat berperan penting dalam dunia kerja, karena Pelayanan Prima yang baik
dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dan membantu untuk masa depan bisnis. Pelayanan Prima secara harfiah berarti pelayanan yang
terbaik atau pelayanan yang sangat baik. Menurut Atep Adya Barata 2003, Pelayanan Prima costumer care pada hakekatnya adalah
pelayanan yang diberikan penjual kepada pembeli baik pembeli potensial
45 maupun pelanggan tetap dengan menerapkan prinsip A3 attitude,
attention, action yang mana attitude adalah sikap, attention adalah perhatian, dan action adalah tindakan.
a. Tinjauan Kompetensi Mata Pelajaran Pelayanan Prima
Kompetensi memberikan
pelayanan secara
prima kepada
pelanggan customer care pada silabus Tata Busana kelas X SMK Diponegoro terdiri dari beberapa kompetensi dasar sebagai berikut :
Tabel 1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Pelayanan Prima.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memberikan layanan secara prima
kepada pelanggan
customer care Melakukan
komunikasi di tempat kerja
Sumber: adoptasi dari silabus Tabel 2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan diteliti
Kompetesi Dasar Indikator
Melakukan komunikasi di tempat kerja
a. Dasar-dasar komunikasi dan teknik komunikasi dikuasai,
agar dapat melakukan komunikasi secara terbuka,
professional, sopan kepada kolega
b. Kepekaan terhadap perbedaan budaya dan social
diwujudkan agar terjadi komunikasi dua arah yang
selektif secara realistis, kerja keras, dan tanggung jawab
c. Perbedaan pendapat yang terjadi, dicarikan solusi yang
bijaksana, fleksibel yang dapat diterima oleh kedua
belah pihak secara toleransi, demokratis, dan cinta damai.
46 b.
Kompetensi Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja Sesuai dengan kompetensi kejuruan program keahlian Busana
Butik, kompetensi melakukan komunikasi di tempat kerja merupakan bagian dari standar kompetensi Pelayanan Prima. Kompetensi ini
merupakan tahapan penting dalam Pelayanan Prima, karena akan menunjang materi selanjutnya.
Indikator materi kompetensi melakukan komunikasi di tempat kerja adalah;
1 Dasar-dasar komunikasi dan teknik komunikasi dikuasai, agar
dapat melakukan komunikasi secara terbuka, profesional, sopan kepada kolega
2 Kepekaan terhadap perbedaan budaya dan social diwujudkan agar
terjadi komunikasi dua arah yang selektif secara realistis, kerja keras, dan tanggung jawab
3 Perbedaan pendapat yang terjadi, dicarikan solusi yang bijaksana,
fleksibel yang dapat diterima oleh kedua belah pihak secara toleransi, demokratis, dan cinta damai
Kemudian agar siswa lebih memahami materi dibuat sub indikator yang mencakup:
1 Pengertian Komunikasi
2 Unsur-Unsur Komunikasi
3 Proses Komunikasi
4 Media Komunikasi
47 5
Jenis-jenis Komunikasi 6
Teknik Komunikasi 7
Faktor-Faktor Keberhasilan dan Hambatan Komunikasi 8
Karakteristik Budaya dan Sosial 9
Tata Hubungan Komunikasi 10 Struktur Organisasi
11 Indikator Konflik dan Solusi Materi selengkapnya disajikan dalam lampiran berupa handout.
c. Pengukuran Pencapaian Kompetensi Melakukan Komunikasi di
Tempat Kerja Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil
belajar peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar yang diperoleh melalui kegiatan penilaian atau evaluasi. Penilaian atau
evaluasi hasil belajar oleh Nana Sudjana 2000:111 dipandang sebagai proses pemberian pertimbangan atau harga atau nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa berdasar kriteria tertentu. Pembelajaran Pelayanan Prima merupakan pembelajaran teori,
namun untuk mencapai suatu kompetensi pengukuran hasil belajar siswa akan diketahuai melalui penilaian tes guna mengetahui hasil
belajar sesuai ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Zainal Arifin 2008 disebutkan bahwa secara umum tes diartikan sebagai
alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Menurut
48 Daryanto 2001, tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam
rangka pengukuran dan penilaian. Berdasar pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes
merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati atau mendeskripsikan satu atau lebih karakteristik seseorang, yang
mempunyai standar objektif, sehingga dapat dipergunakan secara meluas, serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan
membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, kriteria
untuki kompetensi keahlian produktif dikatakan baik apabila adanya keberhasilan mencapai kriteria tertentu yaitu:
a Adanya ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik pada setiap
mata diklat yang telah ditempuhnya yang ditunjukkan oleh lebih 75 siswa telah mencapai ketuntasan belajar siswa pada setiap
mata pelajaran yang ditempuh. b
Adanya ketercapaian standar kompetensi keahlian siswa dari program produktif kejuruan yaitu minimal mencapai nilai 7,0 atau
7.0 yang dicapai oleh lebih dari 75 siswa.
B. Penelitian yang Relevan