Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

48 Daryanto 2001, tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Berdasar pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk mengamati atau mendeskripsikan satu atau lebih karakteristik seseorang, yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat dipergunakan secara meluas, serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP, kriteria untuki kompetensi keahlian produktif dikatakan baik apabila adanya keberhasilan mencapai kriteria tertentu yaitu: a Adanya ketercapaian ketuntasan belajar peserta didik pada setiap mata diklat yang telah ditempuhnya yang ditunjukkan oleh lebih 75 siswa telah mencapai ketuntasan belajar siswa pada setiap mata pelajaran yang ditempuh. b Adanya ketercapaian standar kompetensi keahlian siswa dari program produktif kejuruan yaitu minimal mencapai nilai 7,0 atau 7.0 yang dicapai oleh lebih dari 75 siswa.

B. Penelitian yang Relevan

1. Adrian Nur Cahyono 2005, menunjukkan bahwa ada pengaruh pembelajaran Quantum terhadap prestasi belajar IPA Kelas III di SD Negeri Gunungsari 01 Kecamatan Batangan Kabupaten Pati, terbukti 49 pengaruh keaktifan siswa pada pembelajaran Quantum terhadap prestasi belajar mencapai 93,1, dan prestasi belajar pada kelompok eksperimen sebesar 8,42 lebih tinggi daripada kelompok kontrol sebesar 7,37. 2. Hermawan Widyastanto 2007, dengan judul Pengaruh Model Quantum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Sains Bagi Siswa Kelas VSD Negeri Kebonsari, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Quantum cukup memuaskan. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok yang mendapatkan pengajaran dengan model Pembelajaran Quantum mencapai 8,10 sedangkan pada siswa yang menerapkan model konvensional ceramah hanya mencapai 7,09.

C. Kerangka Berpikir

Quantum merupakan pembelajaran yang dirancang untuk membuat siswa senang, dari permulaan sampai akhir pelajaran. Dengan keadaan yang menyenangkan itu siswa tidak merasa terbebani dalam menerima pelajaran. Situasi yang menggembirakan itu semua materi yang diberikan oleh guru akan mudah diterima oleh siswa. Adanya penghargaan dari guru atau dari teman-temannya siswa akan merasa termotivasi secara tidak langsung. Quntum dengan teknik Mind Map peta pikiran dapat membantu siswa dalam menentukan dan menyusun inti-inti yang penting dari materi 50 pelajaran, serta dapat membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep dari suatu pokok materi pelajaran. Adapun tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode ini adalah 1 mempelajari konsep suatu materi pelajaran, 2 menentukan ide- ide pokok, 3 membuat peta pikiran, 4 mempresentasikan didepan kelas. Dalam mempelajari konsep suatu materi pelajaran siswa dibimbing oleh guru, siswa membaca seluruh isi materi dan memahami materi secara keseluruhan. Dengan adanya model pembelajaran Quantum diharapkan siswa menjadi lebih aktif, mudah memahami pelajaran, dan mudah dalam memecahkan masalah yang telah diberikan oleh guru. Sehingga kompetensi melakukan komunikasi di tempat kerja akan mencapai hasil yang maksimal. Gambar 2. Diagram kerangka berpikir Keterangan : X = penggunaan model pembelajaran Quantum Y = pengetahuan siswa X Y 51

D. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING PEMALANG

8 136 185

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP PRESTASI SISWA KELAS X BUSANA BUTIK PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK N 1 DEPOK.

21 269 234

PENINGKATAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA PESTA PADA MATA PELAJARAN BUSANA WANITA MELALUI METODE PEER TUTORING SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 PANDAK.

8 129 268

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA PRIA DI SMK N 6 PURWOREJO.

2 11 120

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA DIKLAT PELAYANAN PRIMA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA SMK N 3 KLATEN.

14 250 228

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PERSEPSI SISWA PROGRAM STUDI BUSANA BUTIK TERHADAP SARANA PRAKTEK MENJAHIT DALAM MATA DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN 2011.

0 2 160

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 3 MAGELANG.

0 1 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI BEKERJA SECARA TIM MATA PELAJARAN PELAYANAN PRIMA DI SMK N 2 GODEAN.

0 0 168

MATA PELAJARAN: BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

0 1 7